Investor institusional adalah jenis investor yang memperjualbelikan sekuritas dengan jumlah besar.
Jumlah tersebut mencakup saham maupun dolar dengan perlakuan istimewa serta komisi rendah jika memenuhi syarat tertentu.
Adapun salah satu investor institusional adalah perusahaan asuransi. Lalu, apa bedanya dengan investor ritel? Simak penjelasan selengkapnya di artikel berikut ini!
Pengertian Investor Institusional
Investor institusional adalah pengampu dana dengan jumlah banyak. Biasanya, jual beli yang dilakukan investor institusional adalah obligasi serta sekuritas.
Metode yang digunakan investor institusional juga lebih canggih dan profesional daripada investor ritel.
Selain itu, investor institusional memiliki akses khusus yang digunakan untuk negosiasi biaya investasi. Dalam pasar saham, peran investor institusional cukup berpengaruh.
Nah, pengaruh investor institusional adalah menciptakan ketidakseimbangan dalam hal penawaran dan permintaan.
Akibatnya, harga saham, obligasi, maupun aset lain dapat bergerak naik atau turun.
Karakteristik Investor Institusional
Dalam istilah investor institusional, terdapat beberapa karakteristik yang perlu kamu ketahui. Adapun beberapa karakteristik pada investor institusional adalah sebagai berikut:
- Investor institusional selalu melakukan pengelolaan dana secara besar
- Investor institusional adalah pengampu yang mengelola dana
- Dasar dari aktivitas investor institusional pengelolaan aset dan standar profesional
Perbedaan Investor Institusional dengan Ritel
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sifat kepemilikan dana investor institusional adalah dari nasabah atau klien.
Jadi, investor institusional lebih ke investasi dana milik nasabah, bukan perseorangan. Beda halnya dengan investor ritel yang berinvestasi menggunakan dana pribadi.
Selain itu, dalam hal volume perdagangan pun juga memiliki perbedaan antara keduanya. Volume investor institusional adalah berskala besar, daripada investor ritel. Mengapa demikian?
Pasalnya, investor institusional cenderung membeli atau menjual saham dalam skala lot yang besar, bahkan penuh, mulai dari 100 lembar hingga lebih.
Pada intinya, letak perbedaan investor ritel dan investor institusional adalah pada volume dan sifat kepemilikannya.
Baca juga: Apa itu Sleeping Investor? Pengertian, Contoh, Cara Menjadi
Contoh Investor Institusional
Berikut adalah beberapa contoh investor institusional yang bisa kamu pahami terlebih dahulu.
1. Reksa Dana
Reksa dana adalah sarana penghimpun modal untuk berinvestasi dalam bentuk portofolio obligasi, saham, dana indeks, dan beberapa sekuritas lainnya.
Pembelian saham reksa dana dapat sesuai harga sekuritas, baik oleh investor institusional atau investor ritel.
2. Bank Umum
Bank komersial atau umum merupakan salah satu contoh investor institusional. Investasi yang ditangani oleh bank umum biasanya dikelola secara profesional perbankan.
Bank ini berfungsi sebagai perantara finansial yang bertujuan menciptakan modal bagi perusahaan, nasabah, hingga pemerintah.
3. Pengelola Dana Pensiun
Contoh lainnya dari investor institusional adalah pengelola dana pensiun.
Pengelola dana pensiun ini ditujukan untuk mengumpulkan modal pembayaran bagi karyawan yang sudah pensiun.
Programnya terdiri dari dua macam, yaitu Program Pensiun Iuran Pasti dan Program Pensiun Manfaat Pasti.
4. Perusahaan Asuransi
Perusahaan asuransi merupakan salah satu investor institusional yang melakukan investasi pembayaran uang pada nasabah dalam bentuk premi.
Perusahaan asuransi biasanya berinvestasi pada instrumen yang cenderung stabil, seperti saham maupun obligasi.
5. Lembaga Pengelola Dana Abadi
Lembaga pengelola dana abadi atau biasa dikenal sebagai Endowment Fund merupakan contoh investor institusional yang melakukan investasi berkesinambungan.
Singkatnya, Lembaga Pengelola Dana Abadi melakukan investasi berupa kepentingan nirlaba.
Investasi tersebut menggunakan dana kolektif berupa sumbangan amal maupun hibah.
Kemudian, dana terkumpul akan diberikan pada organisasi nirlaba berdasarkan kesepakatan dan tujuan yang telah ditentukan.
6. Pengelola Dana Lindung Nilai
Pengelola Dana Lindung Nilai atau biasa disebut dengan Hedge Fund merupakan bentuk pengumpulan modal dari investor high class yang memiliki kekayaan bersih $1 juta.
Investasi tersebut dilakukan dengan cara kontrak kolektif privat dan terdapat biaya jasa.
Hanya investor terakreditasi saja yang berhak mendapatkan penawaran reksa dana bentuk ini.
Tujuannya untuk melindungi nilai dari kerugian pada pasar modal. Namun, tidak semua investor terakreditasi dapat mendapatkan reksa dana ini, karena ada batasan keuangannya.
Baca juga: Pahami 10 Pentingnya Manfaat Laporan Keuangan bagi Investor
Kelebihan Investor Institusional
Setelah mengetahui contoh investor institusional, kini kamu perlu tahu beberapa kelebihannya. Adapun beberapa kelebihan investor institusional adalah sebagai berikut:
1. Pembelian dalam Skala Besar
Pembelian dalam skala besar dapat memperbesar peluang untuk untung, karena investor institusional mempunyai banyak uang sebagai upaya peningkatan daya beli saham yang berjumlah banyak.
Sebagai catatan, pembatasan akun investor institusional juga lebih sedikit dari investor ritel.
2. Biaya
Biaya yang diperoleh investor institusional juga lebih baik daripada investor ritel, karena terdapat negosiasi terkait nominal.
Jumlah pembelian investor institusional lebih banyak sehingga peluang negosiasi terkait harganya pun semakin baik.
3. Kemudahan Akses Sekuritas
Kelebihan lain dari investor institusional adalah akses ke sekuritas lebih mudah, karena jumlahnya banyak.
Risiko Investasi Institusional
Selain kelebihan, ternyata investasi institusional juga memiliki risiko. Adapun beberapa risiko investasi institusional adalah sebagai berikut:
- Risiko hak hukum pemegang saham, yaitu investor yang kurang berkualitas dan berpengalaman dalam hal pembayaran dividen
- Risiko terkait struktur manajemen organisasi, karena tidak ada model untuk menentukan kualitas pekerjaan investor institusional
Demikian penjelasan tentang apa itu investor institusional beserta jenis dan risikonya.
Intinya, investor institusional adalah perusahaan atau organisasi yang memperdagangkan sekuritas dalam jumlah besar.
Tujuannya adalah demi memenuhi syarat untuk mendapatkan perlakuan istimewa dan biaya rendah dari broker.
Terima kasih telah membaca artikel ini, untuk terus belajar dan mengembangkan basis pengetahuan kamu, silakan kunjungi blog Ruang meNYALA.
Baca juga: Ketahui Kegunaan Informasi Akuntansi Bagi Investor