Reksadana adalah salah satu jenis investasi yang banyak digemari generasi millenial zaman sekarang. Mungkin beberapa kalian sendiri cukup sering mendengar istilah ini, namun apa itu reksadana sebenarnya?
Secara singkat, reksadana adalah jenis penanaman modal yang nantinya akan dibantu oleh manajer investasi untuk memudahkan masyarakat. Menarik ya pembahasan soal apa itu reksadana? Untuk itu, yuk penjelasan lebih lengkapnya dalam artikel berikut!
Apa itu Reksa Dana?
Bila kamu tertarik untuk mulai pendanaan namun terbatas dalam kepemilikan modal dan wawasan, maka investasi reksadana adalah pilihan tepat. Secara umum, reksadana adalah sarana menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi (MI).
Perbedaan saham dan reksadana adalah MI akan menempatkan dana ke instrumen investasi, seperti pasar uang, obligasi, deposito berjangka, dan lainnya yang akan membawa return atau keuntungan bagi para pemodal. Bukan hanya itu, perbedaan saham dan reksadana juga terlihat dari MI yang juga bertanggung jawab untuk memantau dana investasi dan memberikan laporan ke pemodal.
Perbedaan Reksa Dana dan Saham
Setiap jenis investasi pasti memiliki pro dan con, begitu pula dengan reksadana. Jadi, cermati dulu kira-kira jenis investasi seperti apakah yang cocok dengan pribadi dan kebutuhan kamu.
Saham | Reksadana | |
Modal | Harga per satu lembar saham tergantung perusahaan tapi minimal beli 1 lot (100 lembar saham). | Mulai dari 100ribu. |
Pengelola Modal | Diri sendiri. | MI yang sudah berpengalaman. |
Waktu | Butuh menyisihkan waktu memantau dan menganalisis pergerakan pasar. | Tidak perlu karena sudah dikelola MI. |
Risiko | Tinggi. Keputusan untuk membeli dan melepas saham ada di tangan sendiri. | Rendah. MI akan terus memantau dan memastikan pemodal mendapatkan return. |
Keuntungan | Tinggi, karena harga saham sangat fluktuatif. | Keuntungan reksadana sebenarnya relatif rendah. |
Dengan pertimbangan di atas, bila kamu adalah investor pemula dengan rutinitas padat dan minim keahlian dalam menganalisis kondisi pasar, reksadana cocok sebagai starting point kamu dalam berinvestasi.
Jenis Reksa Dana
Ada empat jenis reksadana yang harus kamu ketahui sebelum mulai berinvestasi. Nah beberapa contoh reksadana adalah salah satunya bisa kamu temukan di berbagai agen penjual seperti APERD Online atau aplikasi ONE Mobile. Keempat jenis reksadana yaitu:
1. Reksa Dana Pasar Uang (RDPU)
Sesuai namanya, MI akan menempatkan modal kamu ke instrumen investasi di pasar uang, seperti deposito berjangka, sertifikat deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan jenis instrumen lainnya. Jangka waktu investasi tersebut kurang dari setahun. Risiko tergolong rendah, begitu pula keuntungannya.
2. Reksa Dana Saham
Nah jika tipe ini, investasi reksadana adalah penempatan modal investor di portofolio saham minimal sebanyak 80 persen. Tujuannya tentu untuk meningkatkan harga saham dalam jangka panjang. Bila dibandingkan jenis reksadana lainnya, tipe ini tergolong high risk, high return karena karakteristik pasar yang cenderung fluktuatif.
3. Reksa Dana Pendapatan Tetap
Reksadana pendapatan tetap adalah penempatan modal pada efek surat utang seperti Surat Utang Negara (SUN), obligasi, dan sukuk sekurang-kurangnya 80 persen. Resikonya sendiri cenderung lebih besar dibandingkan reksadana pasar uang. Sementara jika dilihat dari segi return, lebih kecil dengan return lebih kecil dibanding reksadana saham.
4. Reksa Dana Campuran
Berbeda dengan contoh reksadana sebelumnya, tipe ini akan menempatkan modal di berbagai portofolio, seperti di saham dan obligasi. Risikonya sendiri tergolong moderat dengan return lebih tinggi dibanding reksadana pendapatan tetap.
Cara Kerja Reksa Dana
Cara kerja reksa dana adalah dimulai dari investor atau pemodal yang memberikan uangnya ke manajer investasi. Dimana, manajer investasi ini nantinya akan memetakan dana tersebut ke berbagai portofolio, seperti saham, surat utang dan juga pasar uang.
Keuntungan dari produk reksadana adalah berupa keuntungan atau selisih dari pasar yang telah dikurangi dengan harga beli. Namun tentu saja, pergerakan pasar saham juga akan menentukan kinerja reksa dana itu sendiri.
Keuntungan Reksa Dana
Selain yang sudah dipaparkan di atas, ternyata masih banyak lagi loh keuntungan dari berinvestasi reksadana. Yuk cek satu per satu!
- Ada banyak instrumen investasi yang bisa dipilih. Bahkan MI pun akan setia membantumu sebagai teman diskusi dalam menentukan contoh reksadana yang sesuai dengan kebutuhan kamu.
- Reksadana bebas dicairkan kapanpun tergantung Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang berlaku.
- Adanya opsi investasi berkala untuk investor pemula ataupun mereka yang belum berani untuk investasi jangka panjang.
- Diversifikasi dalam penempatan modal. Kamu bisa menempatkan modal di beberapa sektor yang berbeda guna mengurangi risiko yang dipengaruhi turunnya efek saham, obligasi, atau surat berharga lainnya yang masuk dalam portofolio reksadana.
Risiko Reksa Dana
Dibalik keuntungan reksadana, ada beberapa risiko yang juga perlu kamu hindari seperti berikut:
- MI akan menghadapi kesulitan menyediakan uang tunai bila sebagian besar investor reksadana melakukan redemption (penjualan kembali) portofolio investasi yang dimiliki.
- Investasi reksadana juga tidak luput dari fluktuasi sesuai tren harga saham, walaupun tergolong rendah dan dapat diminimalisir dengan strategi diversifikasi oleh MI.
- Adanya penurunan NAB saat harga pasar instrumen investasi kamu mengalami penurunan nilai dibanding harga beli di awal.
- Adanya biaya pembayaran yaitu pemegang saham dan pengelolaan tahunan.
Baca Juga : 8 Jenis Investasi untuk Anak Muda, Jadi Cuan Sejak Dini!
Yuk, Konsultasi Finansial bersama Ruang meNYALA!
Demikian sederet informasi mengenai pengertian investasi reksa dana, jenis-jenis dan risikonya.
Dalam merencanakan investasi, perlu juga untuk mengetahui kondisi keuanganmu dahulu. Pengetahuan dan melek finansial adalah hal yang penting.
Untuk itu, Ruang meNYALA menyediakan layanan yang bisa membantu kamu dalam menambah pengetahuan terkait pengelolaan usaha, yaitu Kelas Bisnis.
Selain mengikuti Kelas Bisnis, kamu juga bisa mengecek kesehatan keuangan dengan menggunakan layanan Financial Fitness Check Up dan berkonsultasi secara 1-on-1 bersama Nyala Trainer untuk mendapatkan solusi terkait permasalahan finansial.
Jadi, tak perlu ragu lagi, yuk kelola bisnismu dan capai #FinanciallyFit bersama Ruang meNYALA!