IPO adalah singkatan dari Initial Public Offering yang berarti proses perusahaan dalam mendapatkan modal secara perdana dari masyarakat.
Lebih jelasnya, ini merupakan proses ketika perusahaan menawarkan saham pertama kali kepada masyarakat luas.
Tapi sebetulnya, apa tujuan perusahaan melakukan Initial Public Offering atau IPO ini?
Nah, artikel berikut akan menjelaskan secara lengkap tentang apa itu IPO beserta tahapan-tahapannya. Yuk simak baik-baik!
Apa itu IPO?
Initial Public Offering atau IPO adalah sebutan bagi perusahaan privat yang akan go public dengan menjual sebagian saham mereka kepada publik untuk pertama kalinya.
IPO memberikan keuntungan bagi pemilik perusahaan maupun publik yang membeli saham tersebut.
Melalui IPO, perusahaan bisa memperoleh tambahan modal, sedangkan penjualan saham kepada publik akan membuka peluang investasi untuk masyarakat.
Suntikan modal dari pihak eksternal akan memberikan kesempatan perusahaan agar semakin berkembang pesat.
Banyaknya perusahaan yang melakukan IPO adalah indikasi bahwa ekonomi negara berada pada kondisi positif.
Tujuan Initial Public Offering
Keputusan suatu perusahaan untuk menjual sebagian saham ke publik dan membagi kepemilikan dengan investor dilakukan berdasarkan beberapa tujuan, di antaranya:
1. Mengembangkan Perusahaan
Suatu perusahaan memiliki peluang yang lebih besar untuk berkembang jika modal mereka semakin meningkat.
Melakukan IPO adalah tindakan yang akan membantu perusahaan untuk melakukan ekspansi secara pesat daripada hanya menggunakan dana internal.
Jika perusahaan berkembang semakin besar, maka bukan hanya mereka yang akan mendapatkan keuntungan.
Investor yang membeli saham Initial Public Offering juga bisa menikmati keuntungan tersebut dan hal ini membuat masyarakat tertarik untuk menanamkan modal.
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Beli Saham? Begini Cara Menentukannya!
2. Meningkatkan Citra Perusahaan
Harga saham IPO adalah salah satu faktor yang memengaruhi citra perusahaan. Ketika bisnis bisa berkembang dan menunjukkan tren positif, maka nilainya pun akan meningkat.
Hal tersebut akan memengaruhi saham yang dimiliki oleh investor, mereka bisa memperoleh bunga lebih besar jika citra perusahaan baik.
3. Memperoleh Modal Tambahan
Tujuan perusahaan melakukan IPO adalah untuk memperoleh modal tambahan melalui investasi dari masyarakat.
Dengan begitu, perusahaan tidak perlu melakukan pengajuan peminjaman di bank untuk menunjang kegiatan operasional mereka.
Perusahaan yang ingin memperluas jangkauan bisnis, menciptakan produk baru, atau membuka cabang juga membutuhkan modal besar.
Syarat Melakukan IPO
Sebelum melakukan Initial Public Offering, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan, di antaranya:
1. Aset
Perusahaan yang ingin melakukan IPO harus memiliki besaran aset minimal senilai Rp100 miliar agar bisa masuk ke papan utama.
Besaran nilai tersebut akan membuat BEI menilai bahwa perusahaan yang mengajukan IPO bukanlah bisnis baru dan telah berhasil berkembang serta mampu mengelola aset lebih banyak.
2. Struktur Perusahaan
Selain memiliki aset bernilai tinggi, perusahaan juga harus memiliki struktur organisasi yang jelas dan memiliki jajaran direksi berkompetensi baik.
Hal tersebut bisa menjadi pertimbangan investor sebelum memutuskan untuk membeli saham perusahaan yang ditawarkan.
Sehingga, perlu untuk perusahaan mencantumkan struktur organisasi mereka di website resmi agar mudah diakses oleh investor.
Baca juga: 14 Manfaat Pasar Modal Bagi Investor, Eminten, Maupun Negara
3. Laporan Keuangan
Syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan IPO adalah memiliki laporan keuangan dan dilengkapi dengan penjelasan terkait kinerja perusahaan dalam beberapa periode tertentu.
BEI akan memasukkan pada papan utama jika perusahaan tersebut berpotensi untuk memberikan keuntungan bagi investor.
Selain itu, investor tentu lebih memilih untuk berinvestasi pada perusahaan yang memiliki keuntungan berdasarkan pada laporan keuangannya.
Proses Initial Public Offering
Setelah memenuhi persyaratan yang diperlukan, perusahaan bisa melakukan proses pelaksanaan IPO berikut.
1. Bekerja sama dengan Underwriter
Salah satu pihak yang berperan penting dalam IPO adalah underwriter. Jasa tersebut akan bekerja sama dengan perusahaan sebagai penjamin emisi efek untuk pembuatan proposal dan valuasi.
Underwriter bertugas untuk membuat proposal dan valuasi, menentukan jenis sekuritas yang paling baik, serta harga jual nilai saham.
2. Pengajuan ke BEI dan OJK
Setelah seluruh syarat dokumen penting, seperti profil perusahaan, laporan keuangan, legalitas, dan lainnya sudah terkumpul, perusahaan dapat mengajukan IPO ke BEI dan OJK.
Selanjutnya, pihak BEI akan melakukan analisis sebelum memanggil perwakilan perusahaan, underwriter, dan para profesional lainnya untuk meninjau alasan pengajuan IPO tersebut.
Selain itu, BEI juga akan melakukan kunjungan ke perusahaan untuk memperhitungkan kelayakannya.
3. Melaksanakan IPO Berdasarkan Jadwal yang Ditentukan
Jika perusahaan dianggap memenuhi syarat, maka BEI akan memberikan ‘Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Saham’.
Setelahnya, BEI akan menentukan jadwal penawaran saham perusahaan yang akan terbit melalui website resmi.
Masyarakat dapat membeli saham saat jadwal penawaran atau melakukan pemesanan sebelumnya melalui proses subscribe.
Baca juga: Ketahui Kegunaan Informasi Akuntansi Bagi Investor
Kelebihan IPO
Bagi perusahaan yang melaksanakan IPO, ada beberapa keuntungan yang akan didapatkan oleh mereka, di antaranya:
1. Memperoleh Insentif Pajak
Pemerintah telah menetapkan bahwa perusahaan yang melakukan IPO bisa memperoleh penurunan PPh 5% lebih kecil daripada PPh Wajib Pajak Badan Dalam Negeri.
Hal tersebut akan terjadi apabila 40% sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek dan memiliki minimal 300 investor.
2. Mempermudah Akses untuk Mendapat Pinjaman
Manfaat bagi perusahaan yang melaksanakan IPO adalah mendapatkan kepercayaan dari pihak perbankan.
Hal tersebut kan membuat akses perusahaan untuk menerbitkan surat utang jangka pendek maupun jangka panjang dengan lebih mudah.
Selain itu, investor pembeli surat utang juga lebih menyukai perusahaan yang memiliki citra baik.
3. Perusahaan Semakin Dikenal
Perusahaan yang berhasil melakukan IPO akan menjadi sorotan publik dan mendapat kesempatan dari berbagai media untuk lebih dikenal masyarakat.
Publikasi dari media secara cuma-cuma tersebut juga akan meningkatkan eksposur terhadap produk dan inovasi yang ditawarkan perusahaan.
Kekurangan IPO
Meskipun ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari IPO, namun perusahaan juga perlu mempertimbangkan kekurangannya berikut ini.
1. Berbagi Kepemilikan Perusahaan
Keberadaan investor publik yang berasal dari masyarakat akan membuat pendiri dan pemegang saham utama tidak lagi sepenuhnya menjadi pemilik perusahaan.
Investor publik sebagai pemegang saham IPO adalah pihak yang akan turut terlibat dalam berbagai penentuan keputusan terkait perusahaan.
Baca juga: 10 Rekomendasi Reksadana Pasar Uang Terbaik, Wajib Punya!
2. Membutuhkan Biaya Besar
Proses IPO adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan banyak perhatian dan juga biaya besar.
Dalam melakukan IPO, perusahaan akan membutuhkan biaya untuk membayar administrasi, menyewa underwriter, jasa konsultasi hukum, notaris, dan lainnya.
3. Terikat Peraturan Pasar Modal
OJK dan BEI menetapkan beberapa peraturan yang harus diikuti oleh perusahaan apabila ingin melakukan IPO.
Peraturan tersebut di antaranya, transparansi informasi berupa publikasi laporan keuangan, pajak, serta akuntansi.
Hal tersebut diperlukan agar seluruh investor dapat memperoleh info yang dibutuhkan untuk membuat keputusan investasi.
Yuk Cek Kesehatan Finansialmu lewat Ruang meNYALA!
Demikian penjelasan tentang apa itu IPO beserta tujuan hingga mekanismenya. Secara singkat, tujuan IPO adalah memberikan kesempatan bagi masyarakat luas untuk membeli suatu saham perusahaan. Nah, kini waktunya kamu menginvestasikan dana ke saham suatu perusahaan. Namun, tetap dengan strategi dan analisis yang tepat ya! Untuk itu, alangkah baiknya jika kamu belajar terlebih dahulu sebelum memutuskan berinvestasi saham. Kamu bisa mengikuti Financial Fitness Check Up dari Ruang meNYALA sebagai langkah awal mencapai #FinanciallyFit! Ayo daftar sekarang.
Baca juga: Pengertian Future Value, Rumus, Cara Menghitung, Contohnya