Adakah waktu yang tepat untuk berutang? Mungkin pertanyaan ini pernah terlintas di pikiran, khususnya saat kamu tengah memiliki rencana untuk membeli rumah melalui KPR atau hendak mengajukan kredit mobil. Sebab, tak bisa dipungkiri bahwa memiliki utang, terlebih dalam nilai yang besar dan jangka waktu lama, menjadi beban tersendiri di kehidupan.
Maka dari itu, kamu sebetulnya disarankan berutang di waktu-waktu tertentu seperti saat memerlukan dana tambahan untuk mengembangkan bisnis. Di mana, tujuan utang tersebut adalah untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Tak hanya itu, ada pula momen lain yang dikategorikan sebagai waktu yang ‘pas’ untuk berutang. Yuk langsung saja simak penjelasannya di bawah!
Kapan Waktu yang Tepat untuk Berutang?
Terkadang, meminjam uang dapat menjadi solusi ketika kondisi finansial sedang bermasalah. Akan tetapi, perlu diingat bahwa tidak selamanya kita bisa mengandalkan uang pinjaman untuk memenuhi kebutuhan.
Untuk mengurangi potensi terburuknya, mempertimbangkan waktu yang tepat untuk berutang dapat memaksimalkan pinjaman tersebut, seperti pada kondisi-kondisi berikut ini:
1. Memiliki Rencana Ekspansi Bisnis
Waktu yang tepat untuk berutang pertama adalah ketika kamu memiliki rencana ekspansi bisnis. Dalam hal ini, kamu dapat menggunakan uang pinjaman untuk pengembangan bisnis yang tergolong sebagai utang produktif.
Berbeda dengan utang konsumtif, utang produktif merupakan pinjaman dana yang digunakan untuk orientasi bisnis dan menghasilkan keuntungan lebih besar. Dengan digunakannya uang pinjaman untuk ekspansi bisnis, kamu akan dengan mudah melunasi pinjaman serta memperoleh benefit jangka panjang.
2. Sedang Membutuhkan Dana Darurat dalam Jumlah Besar
Meski sering terlintas di pikiran, kebutuhan akan dana darurat memang tidak dapat diprediksi, apalagi dalam jumlah besar. Momen seperti inilah yang dapat dikategorikan sebagai waktu yang tepat untuk berutang karena dana darurat harus segera dipenuhi, misalnya biaya pengobatan atau kecelakaan.
Di saat seperti ini, kita tidak memiliki banyak pilihan selain mengajukan pinjaman sebab adanya risiko-risiko yang dapat terjadi bila tak segera diatasi.
Maka dari itu, untuk meminimalkan kemungkinan kamu dalam berutang, kamu perlu menyisihkan sebagian pendapatanmu untuk dana darurat senilai 10%-15% dari gaji bersih setiap bulannya.
Baca juga: 9 Cara Menghemat Uang Bulanan yang Efektif & Mudah, Yuk Coba!
3. Ketika Memiliki Skor Kredit Baik
Selanjutnya, waktu yang tepat untuk berutang adalah ketika kamu memiliki skor kredit baik. Perlu diketahui, skor kredit adalah salah satu persyaratan bagi individu untuk mendapatkan persetujuan pinjaman dari bank.
Terdapat metode credit scoring yang sering digunakan, yakni skor kredit SLIK OJK (dulu disebut sebagai BI Checking) yang berkisar antara 1-5. Di mana, skor kredit yang direkomendasikan adalah skor 1 atau maksimal 2.
Penghitungan skor kredit umumnya dipengaruhi oleh riwayat utang, besaran jumlah utang, hingga jenis utang di masa lalu. Maka, pastikan supaya kamu memiliki skor kredit baik sebelum berutang, ya.
4. Debt to Income yang Rendah
Debt to income menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan waktu yang tepat untuk berutang. Debt to income adalah persentase dari hasil pembayaran utang yang dibagi dengan gaji kotor dalam satu bulan.
Pada dasarnya, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam membayar besaran utang yang akan diajukan. Adapun rumus rasio utang terhadap pendapatan yaitu (cicilan setiap bulan / gross income dalam satu bulan) X 100%. Apabila rasio debt to income seseorang tidak lebih dari 36%, maka bisa dikatakan ini adalah waktu yang tepat untuk berutang.
5. Saat Hendak Berinvestasi
Investasi tidak lagi menjadi hal asing di telinga masyarakat Indonesia. Namun, melakukan investasi membutuhkan modal yang tidak sedikit. Jika tujuan kamu mengajukan pinjaman adalah untuk berinvestasi, maka situasi ini tergolong waktu yang tepat untuk berutang.
Namun, pastikan kamu memiliki pengetahuan yang cukup seputar penanaman modal agar terhindar dari risiko kerugian akibat investasi asal-asalan.
Waspada pula dengan investasi bodong atau penipuan berkedok investasi yang menjanjikan keuntungan besar tanpa risiko bahkan dalam waktu singkat. Sebab, umumnya investasi membutuhkan beberapa waktu untuk balik modal dan tingkat risikonya akan sebanding dengan potensi keuntungannya.
Baca juga: 9 Cara Nabung Buat Beli Mobil, Yuk Wujudkan Impianmu!
Tips Mengelola Keuangan agar Terhindar dari Utang
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pinjaman uang memang tidak bisa dihindari sepenuhnya. Di sisi lainnya, terbiasa berutang memiliki dampak negatif, seperti skor kredit menurun hingga tekanan emosional.
Oleh karenanya, kamu dapat menerapkan tips mengelola keuangan berikut ini agar terhindar dari utang yang membuat kondisi finansialmu tetap terjaga.
1. Biasakan Diri untuk Menabung
Membiasakan diri untuk menabung dapat menjadi tips mengelola keuangan yang cukup efektif. Pasalnya dengan menabung secara rutin, kamu akan memiliki sejumlah anggaran di luar pendapatan bersih.
Dalam hal ini, kamu bisa menggunakan metode budgeting 50/30/20 untuk kebutuhan pokok, keuangan pribadi, dan tabungan atau investasi. Dengan begini, kamu akan terhindar dari risiko terlilit utang serta memberikan rasa aman dari kecemasan terhadap kondisi finansial.
2. Bayar Tagihan Sebelum Waktu Tenggang
Tips mengelola keuangan berikutnya adalah membayar tagihan sebelum waktu tenggang. Biasanya, sebelum uang pinjaman cair, kamu akan mendapat notifikasi perihal besaran bunga beserta waktu tenggang.
Bila perlu, sebaiknya kamu mencatat daftar tagihan bulanan secara rinci supaya tidak mengganggu anggaran yang kamu tetapkan di awal. Selain itu, menunda-nunda pembayaran tagihan juga akan merusak kondisi keuangan dalam jangka panjang.
3. Sisihkan Sebagian Pendapatan untuk Dana Darurat
Tahukah kamu bahwa dana darurat dan tabungan itu berbeda? Meski memiliki kesamaan yakni menyimpan uang, keduanya mempunyai fungsi dan perhitungan yang berbeda. Sejak awal, dana darurat memang ditujukan untuk menutupi kebutuhan yang mendesak di kemudian hari. Sedangkan tabungan secara spesifik memiliki tujuan yang jelas, misalnya digunakan untuk mewujudkan rumah atau kendaraan.
Idealnya, bagi kamu yang masih belum memiliki tanggungan, disarankan untuk mempunyai dana darurat sebesar 3-6 kali dari pendapatan. Sedangkan, bagi kamu yang sudah berkeluarga, besaran dana darurat yang dianjurkan adalah 6-12 kali dari total pendapatan.
Itu dia penjelasan mengenai waktu yang tepat untuk berutang. Apabila tengah berada dalam kondisi yang mengharuskan kamu untuk berutang, pastikan agar pinjaman tersebut dapat digunakan sebijak mungkin.
Perlu diingat bahwa sebelum mengajukan utang, kamu harus memastikan kesiapan kondisi keuanganmu. Dalam hal ini, kamu bisa melakukan pengecekan di Financial Fitness Check Up dari Ruang meNYALA.
Selanjutnya, hasil analisis dari FFCU tersebut dapat kamu diskusikan bersama Nyala Trainer melalui konsultasi 1-on-1. Di sini, kamu berkesempatan untuk memperoleh pengetahuan lebih jauh terkait strategi keuangan yang dapat diterapkan sesuai kondisi finansialmu agar bisa jadi #FinanciallyFit!
Tertarik untuk mencobanya? Yuk, daftar sekarang karena tidak dipungut biaya apapun, lho!
Baca juga: 7 Cara Memilih Investasi Yang Tepat Untuk Pemula, Yuk Simak!