Logo Ruang Menyal
Bg Block

8 Tantangan Memasarkan Brand di Era Digital dan Cara Mengatasinya

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 20 September 2024 | 2505 dilihat

Article Detail

Bingung dengan perubahan dunia digital? Pelajari 8 tantangan terbesar dalam pemasaran brand dan cara menghadapinya berikut ini!

Punya usaha dan membangun brand sendiri tentu menjadi keinginan semua orang. Dengan menjadi owner brand sekaligus pengusaha, kamu tidak lagi terikat pada aturan-aturan kantor yang menjenuhkan.

Namun, membangun brand tidak semudah yang dibayangkan. Memang digitalisasi akan memudahkan dalam proses branding, tetapi tetap ada banyak tantangan yang harus diantisipasi. 

Salah satunya terkait perubahan dalam dunia digital yang sangat cepat. Hal ini menuntutmu sebagai owner untuk agile dalam bertindak, sehingga brand tetap dikenal dan terus tumbuh. 

Baca juga: 10 Ide Usaha yang Menjanjikan di Tahun 2024

Tantangan Memasarkan Brand 

Kemudahan teknologi dan digitalisasi di satu sisi akan memudahkan dalam memasarkan brand. Namun dinamika yang melekat pada dunia digital bisa saja menjadi tantangan tersendiri. 

Sebagai pemilik brand, paling tidak kamu harus tahu beberapa tantangan yang umum dan harus dihadapi dalam memasarkan brand di era digital berikut ini. 

1. Persaingan yang Ketat

Di era digital, hampir semua bisnis dari berbagai ukuran, mulai dari UMKM hingga perusahaan besar, memiliki akses ke alat pemasaran online yang sama. 

Artinya, setiap brand, besar atau kecil, memiliki kesempatan untuk menonjol di pasar, tetapi pada saat yang sama menciptakan persaingan yang luar biasa ketat.

Untuk menghadapi persaingan ketat ini, penting untuk mengidentifikasi dan mempromosikan unique selling proposition (USP) brand kamu. Artinya, brand milikmu harus punya keunikan yang membedakan dengan kompetitor.

Selain itu, gunakan strategi pemasaran berbasis konten yang menarik dan memberikan nilai tambah bagi audiens. Konten yang bermanfaat, edukatif, atau menghibur akan menarik lebih banyak perhatian dan membangun loyalitas pelanggan.

2. Perubahan Algoritma

Platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok sering kali mengubah algoritma mereka, yang akan mempengaruhi jangkauan konten organik. 

Misalnya, algoritma baru lebih memprioritaskan konten dari teman atau keluarga pengguna daripada dari brand, sehingga konten brand tidak akan muncul di feed pengguna sebanyak sebelumnya.

Untuk mengatasi tantangan ini, brand harus diversifikasi strategi pemasaran digital mereka. 

Jangan bergantung hanya pada satu platform media sosial, tetapi gunakan beberapa saluran pemasaran seperti email, SEO, dan iklan berbayar (paid ads) untuk menjangkau audiens yang lebih luas. 

3. Kepercayaan Konsumen Menurun

Dengan adanya banyak berita palsu (fake news), penipuan online, serta masalah privasi data, konsumen menjadi semakin skeptis terhadap klaim yang dibuat oleh brand di internet. 

Mereka tidak langsung mempercayai iklan atau promosi yang muncul di media sosial dan sering kali membutuhkan lebih banyak bukti sebelum membuat keputusan pembelian.

Membangun kepercayaan dan kredibilitas menjadi sangat penting di era digital. 

Kamu bisa melakukannya dengan menggunakan testimoni pelanggan yang puas, ulasan online, dan konten buatan pengguna (user-generated content) seperti foto atau video dari konsumen yang menggunakan produk kamu. 

Baca juga: Modal yang Dibutuhkan untuk Membuka Minimarket

4. Ekspektasi Konsumen Tinggi

Konsumen di era digital mengharapkan brand untuk merespons dengan cepat setiap pertanyaan atau keluhan mereka, terutama melalui media sosial. 

Jika kamu tidak merespons dengan cepat, konsumen bisa dengan mudah pindah ke kompetitor yang memberikan pelayanan lebih baik. 

Untuk memenuhi ekspektasi ini, kamu perlu meningkatkan layanan pelanggan. 

Gunakan chatbot atau fitur pesan otomatis di platform seperti Facebook Messenger atau WhatsApp untuk memberikan tanggapan instan kepada pelanggan. 

5. Mengelola Reputasi Online

Di era digital, reputasi brand bisa dengan mudah dipengaruhi oleh ulasan negatif atau komentar buruk yang tersebar di berbagai platform online

Satu ulasan negatif yang viral bisa mempengaruhi persepsi banyak orang tentang brand, dan jika tidak ditangani dengan baik, bisa merusak reputasi jangka panjang.

Untuk menghadapi tantangan ini, penting untuk secara aktif memantau reputasi online brand kamu. 

Gunakan alat monitoring seperti Google Alerts atau tools manajemen reputasi lainnya untuk mendeteksi ulasan atau komentar negatif secepat mungkin. 

6. Menjaga Konsistensi 

Konsistensi dalam pesan, visual, dan tone of voice adalah kunci untuk membangun identitas brand yang kuat. 

Namun, menjaga konsistensi ini bisa jadi tantangan besar ketika brand harus beroperasi di berbagai platform digital dengan format yang berbeda, seperti media sosial, email marketing, atau situs web.

Untuk mengatasi tantangan ini, buatlah panduan branding yang jelas dan detail. 

Panduan ini harus mencakup elemen visual seperti logo, warna, dan tipografi, serta pedoman dalam penggunaan tone of voice di berbagai platform. 

7. Analisis Data 

Dunia digital penuh dengan data yang melimpah, seperti data dari traffic website, media sosial, email marketing, dan kampanye iklan. 

Namun, tantangannya adalah bagaimana menganalisis data tersebut secara efektif dan menggunakannya untuk membuat keputusan yang tepat.

Gunakan alat analitik seperti Google Analytics, Facebook Insights, atau platform analitik lainnya untuk memantau performa kampanye secara real-time.

Penting untuk memahami metrik utama seperti konversi, engagement, dan retensi pelanggan. Jangan takut untuk melakukan eksperimen, seperti A/B testing, untuk melihat strategi mana yang paling efektif.

8. Tren Terus Berubah

Dunia digital sangat dinamis, dan tren dalam pemasaran online, platform, serta perilaku konsumen selalu berubah. 

Apa yang efektif hari ini mungkin sudah ketinggalan zaman besok, sehingga brand harus terus beradaptasi dengan cepat untuk tetap relevan.

Untuk tetap berada di depan tren, kamu harus secara proaktif mengikuti perkembangan terbaru di dunia digital. 

Pantau tren dengan membaca publikasi industri, menghadiri seminar online, atau berkolaborasi dengan agen pemasaran digital. 

Selain itu, lakukan riset pasar secara berkala untuk memahami perilaku konsumen yang terus berubah. 

Itulah ulasan mengenai tantangan memasarkan brand di era digital dan cara menghadapinya. Selain melakukan strategi pemasaran brand, kamu juga perlu mengecek kesehatan finansial bisnis kamu, loh!

Kamu bisa mengecek kesehatan finansial bisnis kamu di sini. Dengan melakukan financial business fitness check up, kamu akan tahu apa yang harus kamu lakukan pertama kali supaya keuangan bisnis kamu lebih sehat.

Financial business Fitness Check Up bisa membantu kamu memeriksa kondisi keuangan bisnis hanya dalam waktu 3 menit. Lalu, kamu juga bisa membahas hasil Financial Business Fitness Check Up kamu dengan Nyala Trainer di Konsultasi 1 on 1

Dengan sesi konsultasi ini, kamu bisa mengetahui bagaimana strategi yang tepat untuk keuangan kamu.

Banyak sekali manfaat yang bisa kamu dapat, bukan? Jadi, yuk segera atur keuanganmu dengan Ruang meNYALA sekarang agar kamu bisa segera #FinanciallyFit!


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya