Logo Ruang Menyal
Bg Block

Syarat Wajib Haji yang Harus Dipenuhi, Ketahui di Sini!

Oleh: ruangmenyala

Last updated: 21 April 2024 | 447 dilihat

Article Detail

Bagi umat muslim, menunaikan ibadah haji di tanah suci merupakan impian yang ingin diwujudkan. Namun, sebelum berangkat ke Baitullah, penting untuk memahami syarat wajib haji yang harus dipenuhi dan mempersiapkan diri dengan baik.

Syarat-syarat ini penting untuk dipahami agar setiap muslim yang ingin menunaikan ibadah haji dapat mempersiapkan diri dengan baik dan memastikan hajinya sah serta diterima oleh Allah SWT. Selain itu, dengan persiapan yang matang, seperti memulai menabung haji juga bisa membantu kamu mewujudkan impian menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.

Ingin tahu lebih lanjut tentang syarat wajib haji dan tips menabung agar impianmu menuju Tanah Suci bisa terwujud? Yuk, simak ulasan lengkapnya di artikel ini!

Pengertian Haji

Haji adalah salah satu rukun Islam kelima yang diwajibkan bagi umat Islam yang mampu secara fisik dan finansial. ibadah ini merupakan kunjungan ke Baitullah di Mekkah untuk melakukan serangkaian ibadah pada waktu dan dengan cara tertentu.

Kewajiban haji tercantum dalam Al-Quran Surat Al-Imran ayat 97, yang menyebutkan bahwa bagi orang-orang yang mampu melaksanakan ibadah haji ke Baitullah merupakan kewajiban terhadap Allah SWT.

Syarat Wajib Haji

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam kelima yang wajib ditunaikan bagi umat Islam yang mampu. Namun, sebelum menunaikannya ada beberapa syarat wajib yang harus dipenuhi. Adapun beberapa syarat wajib haji adalah sebagai berikut.

1. Beragama Islam

Haji merupakan rukun Islam kelima yang menyempurnakan rukun-rukun sebelumnya. Oleh karena itu, syarat wajib haji yang pertama adalah beragama Islam. Bagi seseorang yang non muslim, meskipun sudah melakukan seluruh kegiatan haji dengan lengkap, ibadahnya akan tetap dianggap tidak sah.

2. Berakal

Selain beragama Islam, syarat wajib haji berikutnya adalah berakal sehat. Artinya, seseorang yang ingin menunaikan ibadah haji harus sehat secara jasmani maupun rohani. Oleh karena itu, orang yang mengalami gangguan, seperti hilang ingatan atau gila tidak diwajibkan untuk berhaji.

Baca juga: Pahami Perbedaan Haji dan Umroh, Rukun, Hukum dan Waktu

3. Balig

Syarat wajib haji selanjutnya adalah balig, yang berarti telah mencapai usia dewasa. Seseorang yang belum baligh, meskipun telah melakukan ibadah haji, ibadahnya tetap sah namun tidak memenuhi syarat wajib haji.

4. Merdeka

Syarat sah naik haji selanjutnya adalah merdeka. Syarat merdeka dalam hal ini berarti bebas dari ikatan dan tidak terbebani oleh kewajiban kepada pihak lain. Hal ini merujuk pada status sosial, di mana orang yang berstatus budak atau hamba sahaya tidak diwajibkan untuk berhaji.

5. Mampu

Syarat wajib haji berikutnya adalah mampu atau istitha'ah. Sesuai dengan Al-Quran Surah Al- Imran ayat 97:

وَلِلهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيهِ سَبِيلًا

Bacaan latin: wa lillāhi 'alan-nāsi ḥijjul-baiti manistaṭā'a ilaihi sabīlā

Artinya: “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah.”

Kemampuan ini mencakup dua hal, yaitu kemampuan secara finansial dan fisik. Secara finansial, seseorang harus memiliki biaya untuk perjalanan haji, akomodasi selama beribadah, serta uang kebutuhan keluarga saat ditinggalkan dan setelah pulang dari haji. Selain itu, kemampuan juga berarti kesehatan fisik dan mental yang kuat untuk menjalankan ibadah haji dengan baik.

Baca juga: 8 Cara Nabung Umroh agar Impian Kamu Cepat Terwujud

Rukun Haji

Menunaikan ibadah haji merupakan hal yang wajib bagi mereka yang mampu. Namun, haji yang mabrur dan diterima Allah SWT tidak hanya mengandalkan niat yang kuat. Ada rangkaian kegiatan yang wajib dilaksanakan, yaitu rukun haji. Berikut rukun haji yang harus dilakukan selama menjalankan ibadah haji:

  1. Ihram: Rukun haji ihram dimulai dengan membaca niat dan mengenakan pakaian putih. Saat ihram, terdapat beberapa larangan-larangan yang harus dipatuhi, seperti memakai parfum, memotong kuku, melakukan hubungan seksual, mencukur rambut, memakai penutup kepala untuk laki-laki, dan menutup wajah bagi perempuan.
  2. Wukuf: Berdiam diri dan berdoa kepada Allah SWT di padang Arafah dari matahari terbenam hingga matahari terbit pada tanggal 9 sampai 10 Dzulhijjah.
  3. Tawaf: Mengelilingi Ka'bah sambil berdoa dan menyentuh atau menunjuk Hajar Aswad, diikuti dengan salat di makam Nabi Ibrahim.
  4. Sa'i: Berlari kecil atau berjalan di antara Bukit Safa dan Bukit Marwah sebanyak tujuh kali.
  5. Tahallul: Memotong atau merapikan rambut setelah menyelesaikan rangkaian ibadah haji.
  6. Tertib: Melaksanakan semua rangkaian ibadah secara berurutan tanpa melewatkan atau mengubah urutan, untuk memastikan kesahihan ibadah haji.

Jenis Haji

Dalam pelaksanaan ibadah haji, terdapat beberapa jenis haji yang dapat dipilih sesuai dengan kondisi atau keiginannya. Berikut adalah jenis-jenis haji yang bisa kamu pilih:

  • Haji Ifrad: Melakukan haji terlebih dahulu, kemudian umrah di luar musim haji.
  • Haji Qiran: Menunaikan haji bersamaan dengan umrah di miqat.
  • Haji Tamattu': Memulai dengan umrah terlebih dahulu, lalu haji pada musim haji yang sama.

Tips Menabung untuk Haji

Biaya haji yang bisa terbilang tinggi sering kali menjadi hambatan. Namun, tidak perlu khawatir, karena dengan strategi menabung yang tepat, impian kamu untuk berhaji bisa terwujud. Berikut tips-tips menabung untuk haji yang bisa kamu terapkan:

1. Siapkan DP dengan Menabung

Hal pertama yang perlu kamu persiapkan adalah DP (Down Payment) untuk pergi haji. Kamu dapat mulai menabung dari jauh-jauh hari untuk membayar DP tersebut. Agar tabungan haji dapat terkumpul dengan cepat, penting untuk membuat perencanaan keuangan yang baik.

DP adalah dana yang penting dalam persiapan pergi haji. Hal ini dikarenakan DP biasanya digunakan untuk memesan nomor daftar haji pada program haji reguler. Oleh karenanya, kamu perlu mempersiapkan dengan cara menabung.

2. Menabung di Tempat Terpercaya

Selanjutnya, kamu perlu menyiapkan pelunasan biaya haji dengan cara menabung di tempat yang bisa dipastikan kehalalannya. Oleh Karena itu, penting untuk melakukan riset terhadap tempat menabung yang sesuai. Dalam hal ini, kamu dapat mempercayakannya ke Tabungan Haji iB dari OCBC Syariah.

Menabung untuk haji dapat dilakukan secara rutin, seperti menyisihkan sejumlah uang ke dalam tabungan haji setiap bulannya sesuai dengan rencana yang telah dibuat. 

3. Lakukan Review Tabungan Secara Rutin

Tips yang terakhir adalah untuk melakukan review terhadap tabungan haji kamu. Setelah menabung dalam beberapa saat, kamu perlu melihat kembali apakah jumlah tabungan sudah sesuai target. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan jumlah tabungan dapat mencapai nilai tertentu sesuai dengan biaya haji yang diperlukan

Itulah ulasan lengkap mengenai syarat wajib haji yang harus dipenuhi oleh umat muslim. Setelah memahami syarat wajib haji, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan diri secara fisik, mental, dan finansial. Menabung untuk biaya haji merupakan salah satu persiapan penting yang tidak boleh diabaikan.

Menabung untuk haji tak perlu ditunda. Semakin dini memulai, semakin besar juga peluang kamu untuk menunaikan ibadah haji di usia muda. Walaupun banyak kebutuhan mendesak di usia muda, seperti dana menikah, pendidikan anak, dan pensiun, semua dapat teratasi dengan perencanaan keuangan yang baik.

Untuk itu, Ruang meNYALA hadir untuk membantu kamu mencapai tujuan finansial, termasuk persiapan haji. Lakukan Financial Fitness Check Up untuk mengetahui kondisi keuangan kamu saat ini, lalu berkonsultasilah secara gratis dengan Nyala Trainer yang ahli di bidangnya.

Tunggu apalagi? Yuk, raih #FinanciallyFit dan wujudkan mimpimu untuk menunaikan ibadah haji bersama Ruang meNYALA!

Baca juga: 10+ Cara Agar Mimpi Kita Terwujud, Coba Kebiasaan Ini!


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya