KPR atau Kredit Pemilikan Rumah adalah fasilitas kredit kepemilikan properti dari bank yang ditujukan bagi masyarakat untuk membeli hunian.
Saat ini, kamu bisa memilih antara KPR komersial dan KPR subsidi. Sebelum mengajukannya, pastikan kamu sudah mengetahui informasi tentang syarat KPR rumah.
Setelah semua syarat terpenuhi, berkas pengajuan KPR akan diverifikasi oleh pihak bank. Jadi, sebelum membeli rumah KPR baik subsidi maupun komersil, pastikan sudah memahami syarat dan langkah pengajuannya dengan baik.
Oleh karena itu, yuk simak artikel ini untuk memahami syarat dan langkah pengajuan KPR!
Syarat KPR Subsidi
KPR rumah subsidi merupakan program pemerintah agar masyarakat bisa membeli hunian dengan cicilan ringan serta dibebaskan dari pajak. Untuk bisa mengajukannya, berikut syarat KPR rumah subsidi yang wajib dipenuhi.
- Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di Indonesia.
- Minimal berusia 21 tahun atau sudah menikah.
- Telah bekerja atau berwirausaha selama minimal 1 tahun.
- Belum pernah memiliki rumah pribadi sebelumnya.
- Belum pernah menerima subsidi kepemilikan rumah dari pemerintah sebelumnya.
- Berpenghasilan maksimal Rp4 juta (rumah tapak) atau Rp7 juta (rumah susun).
- Memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
- Memiliki PPH (Pajak Penghasilan).
- Batas usia saat pelunasan: 60 tahun (karyawan) atau 65 tahun (profesional).
Baca juga: 10 Rincian Biaya KPR Penting di Bank dan Cara Menghitungnya
Syarat KPR Rumah Komersil
KPR komersial adalah kredit kepemilikan rumah konvensional tanpa bantuan pemerintah yang diberikan kepada masyarakat umum.
KPR jenis ini dapat diajukan oleh perorangan maupun badan usaha. Jika kamu ingin mengajukan KPR jenis ini, kamu bisa mengajukan KPR Easy Start dari OCBC.
KPR Easy Start bisa diajukan oleh karyawan atau generasi muda yang baru memulai karier dan ingin mewujudkan rumah pertama impian.
Adapun persyaratan mengajukan KPR Easy Start adalah sebagai berikut.
- Warga Negara Indonesia (WNI).
- Memiliki maksimal 1 fasilitas KPR yang sudah berjalan lebih dari 3 tahun.
- Bekerja sebagai karyawan dengan masa kerja minimal 2 tahun dengan penghasilan minimal Rp3 juta dan maksimal Rp65 juta.
- Berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah saat akad dan maksimal 45 tahun saat pengikatan kredit.
- Agunan berupa rumah, ruko, dan apartemen yang akan dibeli dari Developer Rekanan OCBC atau secondary
- Jumlah maksimal pinjaman (plafon kredit) minimal Rp100 juta dan maksimal Rp5 miliar.
- Untuk jangka waktu pinjaman rumah, minimal 10 tahun dan maksimal 25 tahun.
- Untuk jangka waktu agunan lainnya, minimal 10 tahun dan maksimal 20 tahun.
Dokumen Pengajuan KPR Easy Start dari OCBC
Syarat pengajuan KPR rumah di KPR Easy Start by OCBC tentu berbeda antara karyawan, pengusaha, dan tenaga profesional.
Dokumen yang harus dilengkapi saat mengajukan KPR untuk perorangan antara lain:
- Fotokopi atau Lampiran Asli Formulir Aplikasi Permohonan Kredit yang ditandatangani oleh debitur.
- Fotokopi KTP debitur dan pasangan atau bukti perpanjangan KTP yang telah diverifikasi.
- Fotokopi Kartu Keluarga dengan alamat sesuai KTP.
- Fotokopi Akta Nikah (jika statusnya menikah), Akta Cerai atau Akta Kematian (jika status Duda/Janda), Akta Pisah Harta (jika status menikah dan pisah harta).
- Fotokopi NPWP untuk pinjaman di atas Rp100 juta.
- Fotokopi atau lampiran asli Surat Pernyataan Calon Debitur perihal semua fasilitas kredit beragun properti baik yang telah dimiliki maupun yang sedang dalam proses pengajuan permohonan di Bank lain dengan jenis syariah maupun konvensional.
- Fotokopi surat keterangan kerja dari perusahaan atau surat alternatif yang mendukung seperti SK pengangkatan atau kontrak kerja yang diterbitkan oleh perusahaan.
- Fotokopi Akta Lahir debitur (hanya dimintakan jika nama debitur terdiri dari 1 kata atau terdapat singkatan).
- Bukti lunas DP (kuitansi DP, bukti transfer DP, atau surat keterangan lunas yang sudah diverifikasi)
- Fotokopi rekening tabungan atau rekening koran untuk 3 bulan terakhir.
- Fotokopi atau lampiran asli Slip Gaji 1 bulan terakhir.
- Fotokopi rekening bank, 3 bulan terakhir apabila Non Commission Based, 6 bulan terakhir jika Commission Based.
- Fotokopi Akta yang mencantumkan kepemilikan dan kepengurusan terakhir (untuk PT atau CV).
Cara Mengajukan KPR Rumah
Memiliki rumah idaman melalui Kredit Pemilikan Rumah atau KPR tentu menjadi impian banyak orang. Namun, sebelum mengajukannya, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, yaitu:
1. Memilih dan Menentukan Rumah yang Ingin Dibeli
Langkah pertama sebelum mengajukan KPR rumah adalah menentukan hunian idaman yang ingin dibeli.
Sebaiknya, konfirmasi terlebih dahulu ke pihak bank atau broker properti, apakah rumah tujuan memenuhi kriteria untuk pembelian KPR atau tidak.
Selanjutnya, lakukan survei lapangan ke lokasi perumahan guna memastikan rumah bebas dari risiko bencana seperti banjir. Hal ini penting agar bisa tinggal dengan nyaman di rumah baru nantinya.
2. Teliti Dalam Memilih Spesifikasi Rumah yang akan Dibeli
Setelah menemukan rumah impian, sebaiknya lakukan klarifikasi detail ke agen atau developer terkait harga, skema cicilan dan uang muka, biaya lingkungan, serta kesesuaian denah dengan kebutuhan keluarga.
Selain itu, pastikan juga akses transportasi dan fasilitas umum dekat dengan perumahan agar akses tempat tinggal menjadi lebih mudah. Klarifikasi detail penting sebelum mengajukan KPR agar tidak ada informasi penting yang terlewatkan.
Baca juga: Mau Ambil KPR DP 0 Persen? Ini Syarat dan Cara Mengajukannya
3. Melakukan Pembayaran Uang Tanda Jadi
Setelah mendapatkan info lengkap soal rumah dari developer, langkah berikutnya adalah melakukan pembayaran uang booking atau uang tanda jadi pemesanan.
Hal ini penting agar rumah yang dipilih tidak dibeli pihak lain selama proses KPR berjalan. Besaran uang tanda jadi rumah bervariasi antar developer.
Sebaiknya, konfirmasi terlebih dahulu besarnya uang booking serta kapan batas waktu pembayarannya.
Dengan begitu, calon pembeli bisa mempersiapkan dana untuk reservasi unit rumah idaman tersebut.
4. Mengajukan KPR
Langkah selanjutnya setelah memilih rumah idaman adalah mengajukan KPR ke bank pilihan. Kamu juga bisa mengajukan KPR Easy Start ke bank OCBC sebagai pilihan kamu untuk memiliki rumah pertama.
Developer biasanya sudah bekerja sama dengan bank tertentu untuk memudahkan proses KPR pembeli. Namun jika tidak, kamu harus mengurus sendiri proses pengajuan KPR dengan menyertakan seluruh persyaratan yang diminta bank.
Setelah berkas lengkap, bank akan melakukan survei keuangan dan jika sudah sesuai persyaratannya, bank akan menyetujui KPR kamu.
Pastikan besaran cicilan tidak melebihi 30% penghasilan. Selain itu, kamu juga perlu menyesuaikan uang muka, harga rumah, dan lama cicilan agar pengajuan KPR disetujui.
Tips Agar Keuangan Aman saat Mengajukan KPR Rumah
Mengajukan KPR rumah tentu membutuhkan perencanaan matang agar kondisi keuangan tetap aman dan stabil. Beberapa tips yang bisa dilakukan antara lain:
1. Menabung untuk Uang Muka dan Biaya Awal
Mulailah alokasikan sebagian penghasilan untuk ditabungkan dan diinvestasikan secara rutin guna mewujudkan mimpi memiliki rumah. Hindari pengeluaran berlebihan yang sifatnya konsumtif.
Dengan menyisihkan pendapatan sedikit demi sedikit secara disiplin, lambat laun saldo tabungan dan investasi akan terkumpul untuk memenuhi besaran uang muka dan biaya awal KPR.
2. Pilih Besaran Cicilan KPR sesuai Kondisi Keuangan
Tips selanjutnya terkait KPR rumah adalah memilih besaran cicilan yang sesuai dengan kemampuan keuangan kamu setiap bulannya.
Pastikan total cicilan, termasuk bunga bank dan biaya KPR, tidak melebihi 30% dari penghasilan.
Jika ingin cicilan kamu lebih ringan, maka strateginya adalah dengan membayar uang muka dalam jumlah lebih besar.
3. Pastikan Pengeluaran Tidak Lebih dari Pendapatan
Walaupun sebagian penghasilan dialokasikan untuk cicilan KPR setiap bulan, pastikan total pengeluaran tidak melebihi pendapatan yang diperoleh.
Cara ini memastikan kita selalu memiliki sisa uang dari pendapatan bersih untuk membayar kebutuhan sehari-hari.
Selain itu, kelebihan uang juga bisa ditabung untuk pelunasan KPR di kemudian hari atau ditabung sebagai dana darurat.
4. Mengatur Prioritas Kebutuhan
Mengelola keuangan saat mengangsur KPR memerlukan disiplin dan prioritas.
Selalu dahulukan anggaran untuk memenuhi kebutuhan pokok bulanan terlebih dahulu, seperti belanja makanan, tagihan rumah, asuransi, pajak, hingga cicilan prioritas lainnya.
Dengan memenuhi kebutuhan harian terlebih dulu, kondisi keuangan tidak krisis di tengah masa angsuran KPR.
5. Berhemat dan Dahulukan Kebutuhan
Tips terakhir menjaga kondisi keuangan tetap stabil saat mengangsur KPR adalah membiasakan diri untuk hidup hemat.
Ketika kebutuhan pokok sudah terpenuhi, sebaiknya fokuslah untuk memenuhi tabunganmu di masa depan.
Mulailah membatasi aktivitas jalan-jalan dan nongkrong berlebihan yang berpotensi menghabiskan uang, cukup lakukan seperlunya saja.
Dengan pola hidup hemat ini, tentu pengaturan keuangan rumah tangga menjadi lebih mudah karena pengeluaran bisa dipangkas seminimal mungkin.
Yuk, Rencanakan Rumah Impianmu bersama Ruang meNYALA!
Itu dia beberapa syarat KPR rumah baik yang subsidi maupun komersil beserta cara pengajuannya. Sebelum mengajukannya, kamu bisa melakukan simulasi biaya KPR untuk menyesuaikan dengan kondisi finansialmu.
Tak perlu bingung, kini kamu bisa mengecek kondisi finansialmu di Financial Fitness Check Up dari Ruang meNYALA cukup 3 menit saja. Setelah itu, kamu bisa melakukan konsultasi keuangan secara 1-on-1 bersama Nyala Trainer secara gratis.
Dengan begitu, kamu dapat memastikan kondisi keuanganmu apakah aman untuk mulai mengajukan KPR rumah. Jadi, yuk pastikan kondisi keuanganmu aman sebelum mulai KPR rumah dan capai #FinanciallyFit bersama Ruang meNYALA!
Baca juga: Bingung Cara Mengurus PBB Rumah KPR? Yuk Cari Tahu