Setelah menikah, tentu Anda akan melibatkan segala urusan rumah tangga dengan pasangan, termasuk tentang keuangan. Lantas, siapa yang berhak mengatur keuangan rumah tangga, apakah suami atau istri?
Pada dasarnya, cara mengatur keuangan keluarga akan lebih baik jika melibatkan Anda dan pasangan. Adanya keterbukaan akan membuat rumah tangga terhindar dari perselisihan. Untuk lebih jelasnya, yuk simak pembahasan di bawah ini.
Siapa yang Berhak Mengatur Keuangan Rumah Tangga?
Jika ditanya, siapa yang berhak mengatur keuangan rumah tangga ? Sebenarnya, tidak ada jawaban yang pasti karena hal ini fleksibel.
Kita tidak bisa menyamaratakan bahwa laki-laki sebagai tulang punggung keluarga sehingga tidak perlu tahu menahu soal ke mana uangnya dikelola dan biarlah perempuan yang lebih teliti mengelolanya.
Akan tetapi, siapa sangka jika istri lebih boros dari sang suami, bisa jadi keuangan keluarga menjadi berantakan.
Maka dari itu, jawaban dari pertanyaan siapa yang berhak mengatur keuangan rumah tangga adalah tergantung dari sifat, kebiasaan, dan kesepakatan di antara kedua belah pihak.
Jika memang sang istri mengatur keuangan suami, maka serahkan keuangan pada istri, tetapi jangan lupa membuat laporan keuangan di mana sang suami pun harus mengetahuinya.
Sebaliknya, jika sang suami merasa lebih bisa mengatur keuangan, dan ingin memegang kendali atas pengeluaran keluarga pun tidak masalah.
Baca juga: 5 Tips Pembagian Uang Suami Setelah Menikah, Begini Caranya!
Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Memutuskan Siapa yang Mengatur Keuangan
Jika saat ini kamu belum memutuskan siapa yang berhak mengatur keuangan rumah tangga, maka kamu perlu memahami faktor-faktor berikut dalam memutuskan siapa yang akan mengatur keuangan keluarga ke depannya.
1. Kebiasaan Keuangan
Faktor pertama yang biasanya menjadi penentu apakah kamu berhak mengatur keuangan rumah tangga atau tidak adalah dilihat dari kebiasan keuangan. Apakah kamu tipe yang spender atau saver ?
Jika termasuk tipe spender, kamu harus mengubah kebiasaan tersebut untuk bisa mengatur keuangan. Kamu perlu mengontrol pengeluaranmu, mana yang menjadi kebutuhan dan mana yang merupakan keinginan semata.
Namun jika termasuk seorang saver, kamu juga perlu berhati-hati. Jangan sampai kamu menjadi seorang saver yang akhirnya membuatmu sangat sulit mengeluarkan uang terutama untuk kebutuhan dan masa depan bersama.
2. Paham Investasi
Faktor kedua untuk bisa mengetahui siapa yang berhak mengatur keuangan rumah tangga adalah kamu juga perlu paham mengenai investasi. Karena investasi ini menjadi alat yang bisa mengantarkanmu dan pasangan menuju tujuan keuangan bersama.
Memahami investasi akan memudahkanmu dan pasangan dalam mengelola kebutuhan dan kemampuan keuangan bersama. Jangan sampai juga kamu adalah tipe orang yang tergoda dengan investasi dengan return tinggi tanpa tahu kejelasan investasi tersebut.
3. Bisa Membuat Keputusan Keuangan
Faktor ketiga ketika ingin menentukan siapa yang berhak yang mengatur keuangan rumah tangga adalah kamu bisa dengan mudah membuat keputusan keuangan.
Memutuskan apakah kamu berhak menambah cicilan baru atau berhak membeli barang yang bisa menguras tabungan.
Maka, jika kamu sudah bisa membuat keputusan keuangan dan sudah bisa menentukan mana tabungan untuk dana darurat, mana untuk investasi masa depan. Kamu bisa menjadi orang yang berhak mengatur keuangan rumah tangga.
Tips Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Efektif
Beberapa tips mengatur keuangan rumah tangga dengan efektif yang dapat kamu praktekkan bersama pasangan antara lain yaitu:
1. Menghitung Seluruh Pendapatan
Tips pertama dalam mengatur keuangan rumah tangga adalah kamu dan pasangan perlu menghitung seluruh pendapatan. Mulai dari gaji per bulan yang kamu dan pasangan dapatkan, hingga bonus yang mungkin hanya kamu dan pasangan dapatkan sekali dalam setahun.
Dengan mengetahui pendapatan per bulan, akan memudahkan kamu dalam merencanakan keuangan bersama ke depannya.
2. Memahami Keinginan dan Kebutuhan
Tips kedua dalam mengatur keuangan rumah tangga adalah kamu harus mulai memahami perbedaan antara keinginan dan kebutuhan. Jangan sampai kamu malah fokus dengan keinginan yang menjadi hasrat utama ingin kamu tunaikan.
Ada baiknya kamu harus benar-benar tahu sebenarnya apa saja kebutuhan rumah tangga kamu. Tentunya kebutuhan saat kamu masih single dan ketika berumah tangga ini berbeda.
3. Buat Daftar Prioritas
Tips ketiga dalam mengatur keuangan rumah tangga adalah dengan membuat daftar prioritas.
Dalam hal ini, kamu harus mulai membuat budgeting untuk keuangan rumah tangga kamu, utamakan dulu kebutuhan yang pasti akan kamu keluarkan, jangan lupa alokasikan minimal 20% dari pendapatan untuk bisa kamu tabung dan investasikan.
Selain membuat budgeting, kamu dan pasangan juga perlu membuat tujuan keuangan yang ingin dicapai bersama. Pembuatan tujuan keuangan ini akan memudahkanmu dan pasangan dalam pembuatan budgeting.
4. Tentukan Rasio Utang
Tips keempat dalam mengatur keuangan rumah tangga adalah kamu juga harus menentukan rasio utang ketika akan mengambil utang ataupun cicilan. Maksimal cicilan per bulan yang bisa kamu ambil adalah 30% dari pendapatan per bulan.
Tidak hanya soal cicilan per bulan aja, kamu juga harus memerhatikan bahwa plafon utang maksimal yang bisa kamu ambil adalah maksimal 50% dari total aset keseluruhan kamu.
5. Selalu Siapkan Dana Darurat
Last but not least, tips mengatur keuangan rumah tangga adalah kamu dan pasangan harus sudah mulai menyiapkan dana darurat. Dana darurat yang sebaiknya kamu miliki adalah minimal 9 kali dari pengeluaran bulanan jika kamu sudah menikah dan belum memiliki anak.
Akan tetapi, jika kamu sudah memiliki anak, maka dana darurat yang harus kamu miliki adalah minimal 12 kali pengeluaran bulanan.
Dana darurat ini hanya boleh kamu gunakan untuk keadaan yang darurat dan tidak bisa kamu rencanakan sama sekali. Jadi sebaiknya, dana darurat tidak digunakan untuk kamu pergi liburan.
Nah, itulah penjelasan mengenai cara mengatur keuangan rumah tangga dengan efektif. Maka bisa disimpulkan bahwa mengenai siapa yang berhak mengatur keuangan rumah tangga jawabannya adalah suami dan istri. Kerja sama tim antara keduanya sangat penting dalam hal ini.
Baca juga: Begini Cara Mengatur Keuangan Keluarga Jika Suami Istri Bekerja