Restrukturisasi adalah suatu program yang diadakan oleh bank atau lembaga keuangan untuk debitur yang kesulitan membayar cicilannya. Pasalnya, tidak sedikit orang yang tiba-tiba terkendala untuk mengangsur kreditnya sesuai dengan kesepakatan awal, sehingga mengalami kredit macet.
Guna menghindari kesalahan finansial tersebut, kamu dapat mengajukan restrukturisasi kredit. Namun, ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan bila kamu berencana untuk mengajukannya. Apa saja itu? Yuk, simak sampai tuntas ulasan tentang restrukturisasi dalam artikel di bawah ini.
Apa itu Restrukturisasi?
Restrukturisasi adalah istilah yang berkaitan dengan kredit atau pinjaman bank, sehingga dikenal juga dengan restrukturisasi kredit. Secara umum, restrukturisasi adalah suatu upaya untuk memperbaiki kegiatan perkreditan bagi debitur yang berpotensi kesulitan membayar angsuran.
Bisa dibilang, restrukturisasi adalah keringanan yang diberikan oleh pihak bank atau kreditur kepada debitur agar dapat melunasi pinjamannya. Namun, perlu ditekankan sekali lagi bahwa restrukturisasi ini merupakan keringanan, bukan menghapus pinjaman.
Jenis Restrukturisasi
Dilansir dari OJK (otoritas jasa keuangan), restrukturisasi dapat diberikan kepada debitur dalam berbagai bentuk, di antaranya sebagai berikut:
- Penurunan suku bunga kredit
Keringanan yang diberikan kreditur berupa penurunan suku bunga kredit agar tagihan debitur tidak membengkak karena adanya bunga.
- Perpanjangan tenor kredit
Keringanan ini diberikan dengan cara memperpanjang jangka waktu pembayaran, misalnya yang sebelumnya 1 bulan menjadi 3 bulan. Hal ini biasanya disertai dengan penurunan suku bunga.
- Pengurangan tunggakan bunga
Keringanan ini dapat diberikan dengan mengurangi tunggakan bunga hingga penghapusan bunga atau denda secara keseluruhan.
- Penambahan fasilitas kredit
Penambahan fasilitas kredit diberikan dengan tujuan membantu usaha debitur agar bisa menghasilkan pendapatan untuk membayar angsuran. Namun, hal ini perlu dilakukan dengan cermat, mengingat bahwa debitur justru akan menanggung utang lama dan baru setelahnya.
- Pengurangan tunggakan pokok kredit
Keringanan ini adalah jenis restrukturisasi paling maksimal yang bisa diberikan oleh kreditur kepada debitur. Pasalnya, selain memotong pokok utang, kreditur juga bisa mengurangi tunggakan bunga dalam hal ini.
- Konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara
Keringanan ini ditujukan kepada debitur berbadan hukum atau berstatus PT. Restrukturisasi ini berarti kreditur mengonversikan sejumlah nilai kredit menjadi saham pada perusahaan debitur. Alhasil, lembaga keuangan atau kreditur memiliki saham dan bisa mendapatkan keuntungan dari perusahaan tersebut.
Baca Juga: Berapa Denda Keterlambatan Kartu Kredit? Simak di Sini
Kebijakan dan Syarat Restrukturisasi
Terdapat empat poin yang menjadi kebijakan penting dan perlu kamu perhatikan sebelum mengajukan restrukturisasi, di antaranya sebagai berikut:
- Restrukturisasi adalah fasilitas yang hanya diberikan kepada debitur pekerja informal, berpenghasilan harian, serta memiliki usaha yang terdampak pandemi sehingga kesulitan melanjutkan pembayaran cicilan.
- Bagi debitur yang tidak terdampak serta memiliki kemampuan membayar angsuran sesuai kesepakatan, diharapkan tetap melakukan pembayaran sesuai waktunya.
- Keringanan akan diberikan setelah bank atau lembaga kreditur melakukan asesmen terhadap kondisi debitur.
- Seluruh bank/perusahaan/lembaga pembiayaan dapat memberikan restrukturisasi kredit.
Sementara itu, beberapa syarat yang perlu dipenuhi sebelum debitur mengajukan restrukturisasi adalah sebagai berikut:
- Debitur mengalami kesulitan dalam melakukan pembayaran pokok maupun bunga kredit.
- Debitur mempunyai prospek usaha yang baik, sehingga dinilai mampu memenuhi kewajibannya setelah mendapatkan restrukturisasi atau keringanan.
Cara Restrukturisasi Kredit
Beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mengajukan restrukturisasi adalah sebagai berikut:
- Debitur mengajukan permohonan restrukturisasi ke pihak kreditur dengan menjelaskan tentang kondisi yang membuatnya membutuhkan keringanan. Debitur pun perlu membuat surat permohonan restrukturisasi beserta surat pengajuannya.
- Kemudian, kreditur akan melakukan pengecekan atau asesmen terhadap kondisi debitur untuk memastikan apakah debitur bisa mendapatkan keringanan atau tidak. Hal ini juga dilakukan guna menentukan jenis restrukturisasi yang sesuai.
- Setelah dilakukan asesmen, kreditur akan segera menyampaikan hasilnya kepada debitur. Hasil tersebut akan menunjukkan apakah debitur bisa mendapatkan restrukturisasi sekaligus jenis keringanan yang akan diberikan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Bayar Kartu Kredit? Ini Langkah-langkahnya!
Tips Menghindari Kredit Macet
Alih-alih mengajukan restrukturisasi ke bank, kamu bisa melakukan upaya pencegahan kredit macet lebih awal. Dengan begitu, kesehatan finansialmu juga lebih terjaga. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari kredit macet.
1. Mengambil Pinjaman atau Kredit sesuai Kebutuhan
Penting untuk membuat pos anggaran yang realistis sebelum kamu melakukan kredit. Hal ini dapat membantu mencegah kamu melakukan overspend atau nilai pinjaman yang melebihi kemampuanmu dalam mengangsurnya, sehingga bisa mengganggu kondisi keuangan nantinya.
2. Biasakan Membayar Tepat Waktu
Jangan tunda pembayaran kredit kamu, terutama jika uang yang seharusnya digunakan membayar angsuran justru dihabiskan untuk hal yang tidak perlu. Jika kamu tidak membayar tepat waktu, kamu bisa dikenakan denda oleh bank, sehingga angsuran membengkak.
3. Mempersiapkan Dana Darurat
Memiliki dana darurat dapat membantu kamu untuk menyelesaikan masalah keuangan yang sifatnya urgen. Misalnya, ketika jatuh tempo utang telah tiba dan kamu tidak memiliki pegangan uang, maka kamu bisa menggunakan dana darurat tersebut untuk membayar cicilan agar tidak dikenai denda bunga.
Itulah penjelasan mengenai restrukturisasi yang merupakan solusi bagi nasabah untuk menghindari kredit macet. Tidak ada salahnya mengajukan kredit, namun pastikan kamu bisa membayar cicilan sesuai kesepakatan. Karenanya, penting untuk melakukan perencanaan utang dengan matang.
Jika ingin berkonsultasi mengenai tips kredit yang tepat, kamu dapat mengikuti program konsultasi 1-on-1 bersama NYALA trainer. Namun sebelum itu, lakukan dulu pengecekan kondisi keuangan melalui Financial Fitness Check Up di Ruang meNYALA!
Setelah kamu melakukan financial check up, kamu akan tahu skor kesehatan finansialmu dan tahu apa yang harus kamu lakukan pertama kali untuk memperkuat keuangan kamu. Yuk, kelola keuanganmu bersama Ruang meNYALA!
Baca Juga: 9 Tips Kredit Mobil yang Wajib Diketahui Supaya Tidak Rugi!