Logo Ruang Menyal
Bg Block

Portofolio Saham Lo Kheng Hong di Tahun 2025

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 05 Februari 2025 | 2091 dilihat

Article Detail

Penasaran nggak sih bagaimana portofolio saham Lo Kheng Hong di tahun 2025 ini? Yuk intip!

Ada beberapa nama yang menjadi rujukan jika bicara tentang investasi saham. Di dunia internasional, ada sosok Warren Buffett. Sementara di Indonesia, kiblat investor saham ada di sosok Lo Kheng Hong. 

Lo Kheng Hong adalah sosok yang berjuluk ‘Warren Buffet Indonesia’. Setiap petuah dan strategi investasinya selalu dinanti dan diikuti oleh investor lain. 

Selain itu, Lo Kheng Hong juga sukses dengan metode value investing atau investasi jangka panjang. 

Value investing adalah strategi investasi saham yang harganya rendah namun memiliki potensi secara perhitungan fundamental. 

Dalam hal ini, seorang value investor akan aktif mencari saham yang menurut mereka “diremehkan” oleh pasar. 

Baca juga: 6 Tujuan Investasi yang Benar, Begini Tips Mencapainya!

Portofolio Saham Lo Kheng Hong

Keberhasilan Lo Kheng Hong di pasar saham membuat portofolionya dinantikan banyak orang. Apa kamu termasuk salah satunya?

Jika iya, berikut adalah portofolio saham Lo Kheng Hong di tahun 2025. 

1. Perusahaan Subsektor Otomotif

Perusahaan yang sahamnya dimiliki Lo Kheng Hong yang pertama bergerak di subsektor otomotif, dan merupakan produsen ban terbesar di Indonesia. Pak Lo, sapaan akrabnya, tercatat memiliki 5,17% saham perusahaan ini atau setara dengan 180.001.000 lembar saham. 

Perusahaan ini merupakan produsen ban yang berkantor pusat di Jakarta. Perusahaan ini memiliki pabrik di Kota Serang dan Kota Tangerang untuk mendukung kegiatan bisnisnya.

2. Perusahaan Sektor Properti

Berikutnya, Pak Lo juga tercatat memiliki saham di perusahaan yang bergerak di sektor properti dan real estate. Di perusahaan ini, Pak Lo menjadi pemegang 6,28% saham yang setara dengan 651.416.700 saham. 

Perusahaan ini dikenal sebagai perusahaan dengan proyek-proyek propertinya yang beragam, termasuk perumahan mewah dan gedung perkantoran. 

Keputusan Pak Lo untuk berinvestasi di perusahaan ini mencerminkan pandangannya yang optimis terhadap pasar properti, khususnya dalam perkembangan infrastruktur di kota-kota besar Indonesia.

3. Perusahaan Sektor Media dan Hiburan

Berikutnya, Pak Lo punya saham di perusahaan yang bergerak di sektor media dan hiburan. Ia tercatat memiliki 6,38% saham di perusahaan ini, yang nilainya setara dengan 1.058.274.000 lembar saham. 

Perusahaan ini merupakan bagian dari raksasa media di Indonesia dan menjadi perusahaan induk bagi beberapa anak perusahaan. 

Kepemilikan saham Pak Lo di perusahaan ini menunjukkan keyakinannya terhadap potensi sektor media dan investasi di Indonesia. 

4. Perusahaan Sektor Keuangan

Lo Kheng Hong juga tercatat menjadi pemegang saham di perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan. 

Di perusahaan ini, Pak Lo memiliki 5,12% saham yang nilainya setara dengan setara dengan 203.944.700 saham. 

Baca juga: 10 Daftar Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Siapa Saja?

Strategi Investasi Lo Kheng Hong

Seperti yang disinggung di atas, Pak Lo merupakan salah satu investor yang memegang teguh strategi value investing

Value investing adalah metode membeli saham dengan harga bawah atau yang sering disebut dengan undervalue, dan dijual saat harganya sudah wajar. Harga beli dianggap tidak wajar, karena sebenarnya perusahaan itu memiliki fundamental yang baik. 

Dengan begitu, value investing tidak sekadar membeli saham dengan harga murah saja. Sebaliknya, investor harus melakukan analisis terlebih dulu terkait harga dan perusahaan, termasuk membaca laporan keuangannya. 

Insting seorang value investor akan aktif ketika melihat laporan keuangan perusahaan sebenarnya bagus, namun sahamnya dijual dengan harga murah. 

Dari situ, value investor akan yakin suatu saat harga saham ini akan naik dan memutuskan untuk investasi di sana. 

Berikut beberapa strategi yang bisa kamu tiru untuk menerapkan value investing

1. Analisis Fundamental yang Mendalam

Lakukan analisis fundamental secara menyeluruh terhadap perusahaan yang akan diinvestasikan. Ini termasuk memeriksa laporan keuangan, rasio keuangan (seperti Price to Earnings Ratio, Price to Book Ratio, dan Debt to Equity Ratio), manajemen perusahaan, serta prospek industri. 

Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan nilai intrinsik dari saham tersebut dan membandingkannya dengan harga pasarnya. Jika harga pasar jauh di bawah nilai intrinsik, maka saham tersebut dianggap undervalued dan layak dibeli.

2. Cari Perusahaan dengan Keunggulan Kompetitif

Fokus pada perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang tahan lama, seperti merek yang kuat, hak paten, biaya switching yang tinggi, atau jaringan distribusi yang luas. 

Perusahaan-perusahaan ini cenderung lebih mampu mempertahankan keuntungan mereka dalam jangka panjang dan memberikan nilai lebih kepada pemegang saham. 

Investor terkenal seperti Warren Buffett sangat menekankan pentingnya berinvestasi dalam perusahaan dengan "moat" atau parit ekonomi yang kuat.

3. Perhatikan Margin Keamanan (Margin of Safety)

Salah satu prinsip utama dari value investing adalah memiliki margin of safety, yaitu selisih antara nilai intrinsik dan harga pasar saham. Margin ini berfungsi sebagai perlindungan terhadap risiko ketidakpastian dan kesalahan dalam estimasi nilai intrinsik. 

Dengan membeli saham yang jauh di bawah nilai intrinsiknya, Anda memberikan diri sendiri bantalan terhadap penurunan harga dan meningkatkan potensi keuntungan jika nilai intrinsik akhirnya tercermin dalam harga pasar.

4. Bersabar dan Fokus pada Jangka Panjang

Value investing bukanlah strategi cepat kaya, karena membutuhkan kesabaran dan komitmen jangka panjang. Pasar saham dapat berfluktuasi dalam jangka pendek, namun nilai intrinsik perusahaan yang baik akan tercermin dalam harga sahamnya seiring waktu. 

Oleh karena itu, penting untuk memiliki pandangan jangka panjang dan tidak tergoda oleh pergerakan harga saham jangka pendek. Ini juga berarti memiliki disiplin untuk tetap berpegang pada analisis fundamental dan tidak terlalu dipengaruhi oleh sentimen pasar.

Itulah portofolio saham Lo Kheng Hong di 2025, beserta strategi investasi Pak Lo. Siap berinvestasi di pasar saham?

Nah sebelum memulai investasi saham dengan menerapkan beberapa tips tersebut, ada baiknya kamu mengetahui kondisi kesehatan finansialmu terlebih dulu. Caranya sangat mudah, kamu bisa klik tautan ini

Dengan melakukan financial fitness check up, kamu akan tahu bagaimana kondisi kesehatan finansialmu dan bisa menentukan akan membuka usaha apa. 

Financial Fitness Check Up bisa membantumu memeriksa kondisi keuangan hanya dalam waktu 3 menit. Setelah melakukan Financial Fitness Check Up, kamu bisa membahas hasilnya dengan Nyala Trainer di Konsultasi 1 on 1.

Segera daftar Konsultasi 1 on 1 dan kamu bisa mengetahui strategi yang tepat untuk keuangan kamu. Termasuk usaha apa yang cocok dengan profil dan juga kondisi finansial kamu! Banyak banget kan manfaatnya?

Baca juga: Investasi Dinar: Cara, Tips, kelebihan dan Kekurangan


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya