Pola cup and handle artinya grafik akan melanjutkan tren bullish dalam pergerakan harga. Ini perlu dipahami oleh para investor maupun trader, terutama ketika hendak membeli aset.
Jika kamu ingin mengetahui syarat pola cup and handle dalam trading, sebenarnya hal tersebut bisa dikenali dan disiasati dengan mempelajari cara identifikasi dan tips trading-nya.
Nah, pada artikel kali ini, Ruang meNyala telah merangkum tentang apa itu cup and handle pattern hingga tips menghadapi fenomena tersebut. Yuk simak sampai selesai!
Apa itu Cup and Handle Pattern?
Pola cup and handle adalah indikator teknikal yang berbentuk seperti cangkir dengan pegangan, di mana nantinya akan terlihat seperti huruf "U".
Cup and handle pattern adalah kelanjutan dari bullish. Dengan demikian, munculnya pola cup and handle artinya tren kenaikan harga akan berlanjut.
Jika diuraikan secara sederhana, pola berbentuk cup and handle pergerakannya diawali dengan tren naik, kemudian harga aset turun, lalu mengalami rebound sehingga membentuk cangkir.
Harga saham antara ujung cup pertama dengan kedua biasanya memiliki tingkatan yang sama atau mendekati. Setelah ujung cup sama, tren akan cenderung turun untuk membentuk handle.
Umumnya, pembentukan grafik seperti ini akan membutuhkan waktu setidaknya 7 sampai dengan 64 minggu.
Cara Identifikasi Pola Cup and Handle
Terdapat syarat pola cup and handle agar dapat diidentifikasi oleh investor maupun trader. Ini bisa dilihat pada volume, bentuk, hingga letak cup dan handle.
Berikut adalah cara mengidentifikasi keempat unsur tersebut dalam cup and handle pattern:
1. Volume
Volume perdagangan dalam bentuk cup and handle adalah menurun. Ini terjadi seiring dengan menurunnya harga, dan akan meningkat bila naik.
Selain itu, volume pada bagian bawah cangkir dari grafik ini pada umumnya relatif rendah dibandingkan dengan rata-rata.
Baca juga: Istilah Umum Investasi Saham
2. Bentuk
Bentuk grafiknya harus menyerupai huruf "U" atau cangkir, bukan membentuk "V".
Pola cangkir tersebut memiliki tren konsolidasi panjang di bagian bawah. Sinyalnya pun cenderung lebih kuat.
3. Kedalaman Cup atau Cangkir
Bentuk menurun dari cangkir tidak terlalu dalam. Sebab, penurunan maksimal harganya yaitu hingga 50 persen.
Jika penurunan harga aset terlalu tinggi, maka nantinya akan semakin sulit naik kembali ke puncak.
4. Letak Handle atau Pegangan Cangkir
Letak pegangan pada cup and handle pattern adalah di bagian atas cangkir. Pilihan lainnya yaitu minimal ⅓ atas cangkir.
Dalam pola ini, letak handle tidak mungkin berada pada bagian tengah atau bahkan di bawah cangkir.
Keunggulan dan Kelemahan Pola Cup and Handle
Cup and handle pattern dalam trading memiliki keunggulan dan kelemahannya tersendiri. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Keunggulan Pola Cup and Handle:
Berikut adalah keunggulan dari cup and handle pattern:
- Dapat digunakan untuk pasar saham dan forex
- Tidak sulit dikenali oleh trader yang sudah berpengalaman
- Mampu menunjukkan dengan jelas entry, stop, dan batasan level
2. Kelemahan Pola Cup and Handle:
Berikut adalah kelemahan dari cup and handle pattern:
- Menghabiskan waktu yang panjang
- Sulit dikenali oleh trader pemula
- Membutuhkan support dari indikator teknik lain
Baca juga: Rebound Saham: Pengertian, Penyebab, Cara Mengenali, Tipsnya
Tips Trading dengan Pola Cup and Handle
Pola yang terlihat pada grafik saham tentu bisa menjadi salah satu indikator kamu untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi maupun trading.
Nah, terdapat beberapa tips trading ketika terjadi fenomena grafik cup and handle ini, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Hindari Greedy Trading
Hindari sikap greedy dalam trading dan pastikan tetap menggunakan analisis teknikal untuk memproyeksikan setiap pergerakan.
Dengan demikian, kamu bisa mengukur ketinggian tiap sisi cangkir dan tahu bagaimana cara mengambil profit yang tepat.
2. Tunggu Handle Sempurna
Tips berikutnya yaitu jika ingin memasang posisi beli, tunggu sampai pola handle terbentuk sempurna.
Sebab, dengan sempurnanya bentuk handle pada puncak cangkir, bisa menjadi sinyal bahwa harga aset akan kembali naik.
3. Tetapkan Level Resistance
Memasang garis resistance pada cup dan handle sangat penting. Ini bertujuan agar ketika terjadi kenaikan harga, seperti true breakout, trader bisa sesegera mungkin mengambil keputusan beli.
4. Tentukan Stop Loss di Titik Terendah Handle
Stop loss berfungsi sebagai pengaman bila terjadi kemungkinan terburuk ketika harga aset malah turun.
Dengan memasang stop loss di titik terendah handle, maka trader dapat mengurangi kerugian dari menjual aset pada harga setara ketika membelinya.
Itulah pembahasan tentang pola cup and handle, cara mengenali, sampai dengan strategi menghadapinya.
Jika grafik sudah menunjukkan bahwa fenomena yang terjadi adalah cup and handle, jangan lupa terapkan tips-tips di atas agar trading dengan pattern ini berpotensi cuan. Selamat mencoba!
Baca juga: Belajar Astrologi Keuangan, Indikator Analisis Saham