Mengatur keuangan dan menyusun perencanaan keuangan pribadi memang bisa dibilang gampang-gampang susah, jika uangnya hanya didiamkan saja di tabungan, nilai uangnya akan berkurang. Bahkan, uang yang kita miliki menjadi tidak bernilai.
Dengan anggapan bahwa memiliki tabungan sama dengan merugi, Rio, seorang fresh graduate tidak tertarik memiliki tabungan di rekening, karena nilainya yang bisa berkurang.
Dengan berprinsip bahwa menabung itu rugi, akhirnya Rio memutuskan bahwa uang yang dia miliki lebih baik langsung di investasikan saja. Namun, ia tidak memiliki perencanaan yang jelas, karena prinsip utamanya adalah uangnya aman dan bisa meraih keuntungan.
Meskipun sudah berinvestasi, Rio tetap merasa seperti keuangannya diam di tempat. Selain itu, ia juga merasa bahwa investasi saja ternyata tidak bisa membawa Rio mencapai tujuannya, yaitu ingin melanjutkan studinya ke luar negeri.
Berkaca pada investasinya yang masih belum sesuai dengan keinginannya, akhirnya Rio pun memutuskan untuk berkonsultasi dengan ahlinya supaya tahu apakah selama ini pengelolaan keuangan pribadinya sudah tepat atau belum.
Investasi Tidak Menjamin Keuangan Otomatis Sehat
Berkaca dari kebingungannya, Rio pun berkonsultasi dengan Nyala Trainer yang ada di Ruang meNyala. Ia pun cukup kaget dengan skor keuangannya yang ternyata perlu banyak diperbaiki. Setelah berkonsultasi, berikut adalah langkah-langkah perencanaan keuangan pribadi yang perlu Rio lakukan supaya keuangannya semakin sehat.
1. Buat Budgeting Sesuai dengan Kemampuan
Kebanyakan orang membuat budgeting langsung menyasar ke persentase yang sebaiknya dikeluarkan. Padahal, sebenarnya untuk membuat budgeting harus disesuaikan terlebih dahulu dengan kemampuan dan kewajiban kita.
Saat Rio memberi tahu mengenai rencana keuangan dan kondisi keuangannya, maka penting baginya untuk menyesuaikan dengan keuangan saat ini. Terutama, kondisinya saat ini harus fokus pada keamanan keuangan, yaitu dana darurat.
2. Fokus Untuk Membuat Keamanan Keuangan
Ketika Rio sudah tahu kemampuan menabung per bulannya, maka selanjutnya ia harus memastikan bahwa uangnya sudah aman dengan memiliki dana darurat. Di mana dana darurat ini dapat digunakan untuk kejadian yang tidak terduga sama sekali, sehingga Rio tidak menambah utang ketika berada di posisi tersebut.
Dana darurat yang harus dimiliki Rio adalah minimal sebesar 6 kali dari pengeluaran bulanan saat ini. Saat ini, Rio sudah mengumpulkan sebesar 1 kali pengeluaran bulanannya, berarti Rio masih harus memenuhi dana daruratnya.
Sehingga, dengan kondisi saat ini, lebih baik Rio memfokuskan menabung dan investasinya untuk dana darurat terlebih dahulu. Setelah dihitung, Rio bisa selesai mengumpulkan dana daruratnya dalam kurun waktu 2 tahun dengan kemampuan menabung saat ini.
Dengan begitu, setelah 2 tahun dana terkumpul, Rio sudah tidak perlu memikirkan dana daruratnya dan bisa langsung fokus untuk berinvestasi yang baik untuk mencapai tujuan keuangan yang diinginkan.
3. Buat Tujuan yang detail
Setelah memenuhi dana darurat, selanjutnya Rio pun ingin merencanakan bagaimana dia bisa melanjutkan studinya. Saat ini, karena tidak tahu pentingnya memiliki dana darurat, Rio terlanjur fokus berinvestasi dan tidak tahu apakah rencana keuangannya bisa terealisasi atau butuh rencana lain untuk bisa mencapainya.
Ternyata, dengan kemampuannya saat ini, Rio baru bisa merealisasikannya dalam waktu lebih dari 10 tahun, sedangkan targetnya tidak mencapai 10 tahun. Maka dari itu, Rio bisa menurunkan jumlah yang ingin dicapai atau bisa juga mulai membesarkan kembali alokasi keuangan pribadinya untuk nabung dan juga investasi, supaya bisa mencapai tujuan keuangannya.
Tetapi, saat ini sebaiknya Rio memfokuskan keuangannya untuk dana darurat terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan dana darurat bisa menolong Rio dalam keadaan yang tidak bisa direncanakan.
Baca juga: 8 Fungsi Manajemen Keuangan, Pengertian, dan Tujuannya
Setelah Berkonsultasi, Tidak ada yang Tidak Mungkin
Setelah berkonsultasi, Rio pun yakin bahwa ia mampu menyusun perencanaan keuangan pribadinya dan bisa membuat keuangannya lebih sehat dengan cara-cara yang sesuai dengan kondisinya saat ini.
Ternyata, jika selama ini hanya berasumsi, keuangannya tidak bisa membantu Rio untuk mencapai tujuan keuangannya sesuai dengan ekspektasinya.
Selain itu, masih banyak hal yang harus Rio lakukan supaya keuangannya lebih sehat. Dengan berkonsultasi, Rio jadi tahu apa yang harus dilakukan pertama kali untuk mendukungnya memiliki kehidupan yang lebih aman dan sejahtera ke depannya.
Kamu juga ingin seperti Rio yang bisa mendapatkan keamanan keuangan dan juga berinvestasi sesuai dengan rencana keuangannya ? Kamu bisa langsung booking jadwal konsultasi dengan Nyala Trainer segera.
Eits, sebelum konsultasi, kamu harus melakukan Financial Fitness Check-Up untuk mengetahui kondisi keuangan kamu saat ini. Lalu, nanti kamu bisa menanyakan hasilnya ke Nyala Trainer dan akan diberi tahu bagaimana caranya menguatkan keuangan kamu. Yuk, tunggu apalagi ? Konsultasikan dan cek Kesehatan keuangan kamu, gratis! Hanya di Ruang meNyala.
Terima kasih Kak Widya. Selama sesi konsultasi perihal Financial Fit selama kurang lebih 1 jam, saya merasa ini sangat bermanfaat dan mendapakan insight baru perihal budgeting. Ternyata, budgeting tidak berdasarkan persentase saja, namun juga harus sesuai nominal real-nya agar tiap bulan mengetahui nominalnya dengan tepat dan sesuai pendapatan masing-masing.
Pemikiran tersebut membuat saya tak lagi menerapkan budgeting berdasarkan persentase melainkan nominal pasti. Selain itu, setelah melakukan sesi konsultasi, saya merasa lebih plong saat menyebutkan latar belakang pekerjaan dan gaji untuk membantu Kak Widya dalam menganalisis dan memberikan saran sesuai perhitungan.
Selama sesi konsultasi in benar-benar terasa interaksi dua arah dan dikupas tuntas mengenai hasil Financial Check Up kita. Pokoknya, saran dari Kak Widya mantap sekali dan semoga Kak Widya sehat selalu dan menjadi banyak manfaat untuk orang banyak. Terima kasih kak Widya atas sesi konsultasi hari ini dan ringkasan dari konsultasinya.