Merencanakan dana pensiun memang menjadi tujuan yang paling banyak ingin dicapai oleh mereka yang berusia mendekati masa-masa pensiun. Tetapi, hal ini tidak sejalan dengan Insan, meskipun sudah menginjak usia 30 tahun. Akhir-akhir ini, Insan terpikirkan untuk memulai perencanaan dana pensiunnya.
Hal ini terjadi karena Insan melihat bahwa kedua orang tuanya saat pensiun tidak menyusahkan Insan. Setelah ditanyakan, ternyata kedua orang tua Insan sudah punya perencanaan dana pensiun dan memang tidak ingin menyusahkan anak-anaknya kelak.
Insan pun kagum dan ingin menjadikan kisah orang tuanya inspirasi untuk merencanakan dana pensiun sejak usia muda. Dikarenakan ingin tahu apakah perencanaan keuangannya sudah tepat untuk bisa mencapai masa pensiun yang nyaman, Insan pun mencari konsultan keuangan yang bisa memberikan solusi atas keresahannya.
Di mana teman-teman seusia Insan pun masih merasa bodo amat untuk merencanakan dana pensiun. Apakah langkah Insan tepat untuk mulai merencanakan dana pensiun? apakah pengaturan keuangannya selama ini sudah tepat atau masih perlu penyesuaian?
Akhirnya, Insan datang ke Ruang meNYALA dan mengetahui bahwa di sini ia bisa mengonsultasikan keuangan dengan ahlinya secara gratis. Dari hasil konsultasi, Insan pun mendapatkan tips yang bisa ia terapkan untuk keuangannya ke depan.
Tips Perencanaan Dana Pensiun
Merencanakan dana pensiun memang membutuhkan strategi, terlebih lagi jika ingin memiliki masa pensiun yang nyaman. Setelah berkonsultasi, berikut adalah langkah yang bisa Insan lakukan supaya bisa menikmati masa pensiunnya.
1. Melihat Kembali Prioritas Keuangan Saat Ini
Salahkah untuk merencanakan dana pensiun sejak masih muda? Jawabannya tentu tidak salah, apa yang dilakukan Insan sudah tepat. Tetapi setelah dilakukan konsultasi, Insan perlu melihat Kembali prioritas keuangannya saat ini.
Memang merencanakan dana pensiun sejak muda akan memudahkan keuangan kamu. Saat ini, Insan masih punya beberapa tujuan keuangan yang ingin dicapai, mulai dari membeli rumah hingga mempersiapkan dana pendidikan anak.
Terlebih lagi, sumber daya yang dimiliki oleh Insan saat ini masih terbatas. Oleh karena itu, pembuatan prioritas ini jangan sampai membebankan Insan ke depannya. Selain itu, Insan juga perlu memperhatikan Kembali dana darurat dan asuransi yang dimiliki saat ini sebelum melangkah untuk mempersiapkan dana pensiun.
2. Miliki Dana Darurat dan Asuransi Hingga Masa Pensiun
Insan sebenarnya sudah mempersiapkan dana darurat dan juga asuransi. Tetapi, dana darurat yang dimiliki hanyalah sebesar 6 kali pengeluaran bulanannya. Di mana, saat ini status Insan sudah menikah dan memiliki anak. Maka, dana darurat yang harus Insan miliki adalah sebesar 12 kali dari pengeluaran bulanan.
Tidak hanya itu saja, Insan perlu me-review keuangannya minimal setahun sekali. Terlebih, jika ada perubahan pendapatan dan juga pengeluaran, Insan harus memperhatikan kembali dana daruratnya. Apakah masih cukup atau tidak.
Jika tidak cukup, maka Insan perlu mengisi penuh kembali dana daruratnya. Jika kelebihan, Insan bisa mengalokasikannya untuk investasi dana pensiunnya. Selain itu, Insan juga sudah punya asuransi. Oleh karena itu, ia perlu memahami perlindungan asuransinya.
Apakah bisa melindungi Insan hingga masa pensiun Apakah akan terus bayar? Jika akan terus bayar asuransinya, maka pengeluaran untuk asuransi harus masuk dalam perhitungan dana pensiun yang harus dikumpulkan oleh Insan.
Baca juga: Cara Menghitung Dana Darurat yang Ideal, Ini Simulasinya!
3. Investasi Mengikuti Life Cycle
Sesudah Insan paham betul mengenai prioritas keuangannya, mulai dari memenuhi dana daruratnya hingga mempersiapkan dana Pendidikan anak. Selanjutnya, Insan juga bisa mulai berinvestasi dana pensiun mengikuti Life Cycle.
Investasi ini berdasarkan usia dari investor dan pemahaman dari investor tersebut. Jika investor masih muda dan juga seorang risk taker, biasanya akan diarahkan untuk investasi di tempat yang agresif. Selain itu, investor masih memiliki jangka waktu yang cukup Panjang untuk berinvestasi, contohnya Insan dengan jangka 25 tahun berinvestasi untuk dana pensiun. Tentunya, hal ini memberikan keuntungan karena investasi tersebut bisa saja memberikan return yang tinggi.
Jika usia sudah bertambah, misalkan sudah mendekati 10 tahun ke masa pensiun. Investasi bisa berubah ke obligasi ataupun reksa dana, karena kedua investasi tersebut memiliki risiko yang moderat. Jika usia pensiun sudah mendekati 5 tahun, investasi bisa berubah ke investasi yang memiliki risiko rendah atau investasi yang lebih konservatif.
Dengan mengikuti life cycle ini, bisa memudahkan Insan untuk menentukan investasi yang tepat untuk masa pensiun dan juga untuk memberikan strategi dalam investasi dana pensiun.
Baca juga: 7 Cara Memilih Investasi yang Baik dan Aman, Yuk Catat!
Tidak Ada Salahnya Persiapkan Pensiun Sejak Dini untuk Masa Depan Lebih Menjanjikan
Setelah konsultasi, Insan pun akhirnya tahu strategi apa yang harus ia lakukan untuk memulai perencanaan dana pensiun. Mulai dengan atur kembali prioritas keuangannya saat ini untuk bisa membantunya mencapai masa pensiun yang menjanjikan. Lalu, Insan pun harus menguatkan dana darurat dan investasinya.
Kamu juga ingin mendapatkan solusi dari keresahan finansial kamu? Kamu bisa lho melakukan Financial Fitness Check Up terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi keuangan kamu saat ini sebelum menentukan strategi keuangan yang tepat untuk kamu. Tak hanya itu, kamu bisa melakukannya secara gratis di Ruang meNYALA.
Setelah melakukan Financial Fitness Check Up, kamu bisa langsung book jadwal konsultasi 1-on-1 di Ruang meNYALA. Yuk, konsultasikan keuangan kamu sekarang!
Baca juga: Apa itu Profil Risiko Investasi? Yuk, Kenali Jenis-Jenisnya!