Banyak yang menyangka bahwa gaji besar merupakan faktor penentu utama mengatur keuangan agar sehat. Namun, benarkah demikian?
Well, nyatanya tidak selalu begitu, lho. Buat kamu yang masih punya pemikiran tersebut, coba simak cerita meNYALA berikut ini untuk memahami pengaturan gaji bulanan yang benar!
Gaji Besar ≠ Keuangan Sehat
Pepatah mengatakan, bahwa semakin besar pendapatan, maka akan semakin besar juga pengeluaran.
Inilah kondisi Dini, karyawan swasta yang sudah berkeluarga dan menikah dengan seorang dokter.
Meski didukung dengan dua sumber penghasilan, nyatanya hal tersebut tidak serta merta membuat keuangan keluarga Dini sehat.
Selama pernikahannya yang kini sudah dikaruniai seorang anak, Dini dan pasangan merasa kesulitan saat ingin menabung.
Padahal secara teori, keuangan Dini dan pasangan bisa dikatakan lebih dari cukup. Akan tetapi untuk bisa menabung, setidaknya di 20% per bulan, Dini masih merasakan kesulitan.
Di sisi lain, usia anak yang kian bertambah tentu membuat Dini mau tak mau mulai mempersiapkan dana pendidikan.
Dengan bertambahnya 1 tujuan keuangan, Dini pun merasa perlu untuk membenahi kondisi keuangan, setidaknya sebelum anaknya memasuki usia sekolah.
Dari situ, Dini terdorong untuk melakukan konsultasi dengan seorang financial planner. Akan tetapi, Dini sempat merasa ragu karena khawatir dihakimi karena tidak bisa mengatur keuangan.
Di tengah situasi tersebut, Dini tak sengaja bertemu dengan Ruang meNYALA. Awalnya, Dini mengikuti kelas keuangan yang isi materinya ternyata sangat relate dengan kondisi finansialnya saat ini.
Dari situ, Dini juga mengetahui info seputar konsultasi dengan financial planner dari Ruang meNYALA. Tanpa pikir panjang, Dini pun langsung booking jadwal konsultasi.
Setelah melakukan konsultasi bersama Nyala Trainer, Dini pun mendapatkan pencerahan mengenai pengaturan dan perencanaan keuangan yang tepat untuk kondisinya saat ini.
Adapun beberapa hal yang bisa Dini lakukan untuk memperbaiki kondisi keuangannya adalah:
1. Mencatat Semua Pengeluaran
Dilihat dari kasusnya, hal pertama yang bisa dilakukan Dini adalah membuat catatan keuangan harian untuk mengetahui ke mana saja pengeluaran dihabiskan.
Yup, selama ini, Dini tidak pernah mencatat pengeluaran harian sehingga sulit baginya untuk menentukan manakah pengeluaran yang bisa dikurangi.
Dengan mencatat pengeluaran harian, ini akan memudahkan Dini untuk menentukan langkah selanjutnya dalam merencanakan keuangan.
2. Memisahkan Antara Pengeluaran Fixed dan Variable
Setelah mencatat pengeluaran harian, langkah selanjutnya adalah memisahkan antara pengeluaran pasti dan yang sekiranya masih bisa diubah.
Dari sini, Dini bisa mengetahui bahwa kondisi keuangannya masih bisa diperbaiki dengan menekan pengeluaran yang sebetulnya hanya bersifat needs.
Meski begitu, tentu Dini perlu membentuk kebiasaan baik dulu untuk bisa mengubah habit-nya selama ini.
Dalam hal ini, Dini bisa mengurangi pengeluaran needs yang awalnya mencapai hingga 50% dari pendapatannya menjadi 30% saja.
Dengan begitu, Dini bisa mengalokasikan pengeluarannya untuk kebutuhan, namun juga tetap dapat memenuhi needs-nya.
3. Membuat Alokasi Keuangan untuk Menabung dan Berinvestasi
Setelah mengetahui pengeluaran aktual saat ini, Dini bisa mulai mengalokasikan keuangannya untuk menabung dan berinvestasi.
Dalam hal ini, Dini dapat menyisihkan minimal 20% dari pendapatan bulanannya untuk ditabung dan diinvestasikan.
Untuk tabungannya sendiri, Dini bisa membaginya ke dana darurat dan dana pendidikan anak.
4. Membuat Prioritas Keuangan
Ketika sudah mengalokasikan tabungan per bulan, maka selanjutnya adalah Dini harus membuat prioritas dalam keuangan.
Untuk keadaan saat ini, Dini lebih baik memprioritaskan dana darurat dan juga dana pendidikan anak.
Satu hal penting, financial planning ini tidak harus dilakukan secara bersamaan. Yang pasti, lakukan semuanya sesuai prioritas.
Ingin Punya Solusi Keuangan yang Sesuai dengan Masalah Keuangan Kamu? Langsung Saja Book Konsultasi Sekarang!
Setelah mendapatkan saran mengenai pengaturan gaji bulanan dan solusi dari permasalahan keuangannya, Dini pun akhirnya merasa lega.
Jika kamu memiliki kondisi serupa dan ingin keuangan lebih sehat, yuk ikuti langkah Dini dengan melakukan Financial Fitness Check Up bersama Ruang meNYALA!
Kamu juga bisa bergabung menjadi member Ruang meNYALA untuk mendapatkan konsultasi dan cek kesehatan keuangan secara gratis, lho.
Jadi tunggu apalagi? Yuk, book jadwal konsultasi bersama Nyala Trainer dari Ruang meNYALA sekarang juga!