Logo Ruang Menyal
Bg Block

Panduan Lengkap Cara Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 01 Desember 2024 | 156 dilihat

Article Detail

Ingin mencairkan JHT 10% BPJS Ketenagakerjaan? Simak langkah-langkahnya secara detail di sini!

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan memiliki beberapa layanan untuk pekerja, yaitu Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).

Setiap layanan memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Adapun, Jaminan Hari Tua atau JHT secara khusus diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2015 tentang JHT. 

Dalam aturan tersebut, JHT diartikan sebagai manfaat uang tunai yang dibayarkan sekaligus pada saat peserta memasuki usia pensiun, meninggal dunia, atau mengalami cacat total tetap.

Baca juga: Gaji Besar Bukan Jaminan Sehat Finansial: Ini Buktinya!

Aturan Pencairan JHT

Peserta JHT adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 bulan di Indonesia yang telah membayar iuran. Iuran dibayarkan oleh kedua pihak, yaitu peserta dan pemberi kerja. 

Dalam praktiknya, setiap Pemberi Kerja wajib mendaftarkan dirinya dan Pekerjanya dalam program JHT pada BPJS Ketenagakerjaan sesuai penahapan kepesertaan. 

Begitu pula dengan setiap orang yang bekerja, mereka wajib mendaftarkan diri dalam program JHT sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Iuran JHT bagi Peserta penerima Upah adalah sebesar 5,7% (lima koma tujuh persen) dari Upah. Adapun ketentuannya sebagai berikut:

  • 2% ditanggung oleh Pekerja; 
  • 3,7% ditanggung oleh Pemberi Kerja.

Besarnya manfaat JHT adalah sebesar nilai akumulasi seluruh Iuran yang telah disetor ditambah hasil pengembangannya yang tercatat dalam rekening peserta. 

Manfaat JHT ini bisa diberikan sebagian meski pekerja belum memasuki usia pensiun. Syaratnya, pekerja harus sudah menjadi peserta paling singkat 10 tahun. 

Pengambilan manfaat bisa dilakukan dengan besaran 10% dari jumlah saldo JHT untuk keperluan memasuki usia pensiun, serta 30% untuk kepemilikan rumah. 

Baca juga: Cara Meraih Merdeka Finansial dalam 10 Tahun

Cara Mencairkan JHT 10%

Ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi untuk mencairkan JHT 10%, yaitu:

  • Kartu Kepesertaan JAMSOSTEK
  • KTP dan Kartu keluarga
  • Surat keterangan masih aktif bekerja dari perusahaan atau surat keterangan berhenti bekerja
  • Buku Tabungan
  • NPWP (untuk klaim manfaat JHT dengan akumulasi saldo di atas Rp 50 Juta)

Ada dua cara yang bisa ditempuh dalam mencairkan BPJS Ketenagakerjaan 10%, yaitu secara online dan offline dengan mendatangi kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan terdekat. 

1. Mencairkan Online

  • Kunjungi situs lapakasik.bpjsketenagakerjaan.go.id
  • Isi data awal, yaitu NIK, nama lengkap, dan nomor kepesertaan
  • Sistem akan melakukan verifikasi data otomatis terkait kelayakan klaim
  • Setelah verifikasi, peserta akan diarahkan untuk melengkapi data sesuai instruksi yang ada
  • Unggah dokumen persyaratan
  • Setelah menyelesaikan proses, peserta akan menerima notifikasi terkait jadwal & kantor cabang
  • Peserta akan dihubungi melalui video call untuk proses wawancara sesuai jadwal pada notifikasi (siapkan berkas asli)
  • Setelah seluruh proses selesai, dana akan dicairkan melalui rekening yang dilampirkan

2. Mencairkan Offline di Kantor BPJS Ketenagakerjaan

  • Scan kode QR yang terdapat di kantor cabang
  • Isi data awal, yaitu NIK, nama lengkap, dan nomor kepesertaan
  • Sistem akan melakukan verifikasi data otomatis terkait kelayakan klaim
  • Setelah verifikasi, peserta akan diarahkan untuk melengkapi data sesuai instruksi yang ada
  • Unggah dokumen persyaratan
  • Tunjukkan notifikasi kepada petugas kantor cabang untuk mendapat nomor antrian
  • Proses lanjutan akan dilakukan di kantor cabang hingga proses wawancara selesai
  • Dana akan dicairkan melalui rekening yang dilampirkan

Tips Kelola Uang Pencairan BPJS Ketenagakerjaan

Uang yang kamu dapat dari pencairan BPJS Ketenagakerjaan 10% itu harus dikelola dengan baik. Jika uang itu untuk keperluan mendesak, maka utamakan keperluan tersebut. 

Namun, jika tidak ada keperluan yang mendesak, pastikan dana hasil pencairan itu bisa meningkatkan kesehatan finansial serta aset kekayaan. Berikut beberapa tips yang bisa diikuti. 

1. Jika Sudah Pensiun, Gunakan untuk Kebutuhan Bulanan

Dana pencairan sebaiknya dialokasikan untuk menunjang kebutuhan dasar sehari-hari setelah pensiun, seperti makanan, listrik, dan kebutuhan kesehatan. 

Bagilah dana tersebut secara bijak, misalnya dengan menetapkan anggaran bulanan agar dana bisa bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama. 

Gunakan strategi seperti menyimpan dana dalam rekening terpisah untuk memastikan penggunaannya tidak bercampur dengan kebutuhan lainnya.

2. Jangan untuk Keperluan Konsumtif

Meskipun tergoda untuk menggunakan dana JHT untuk membeli barang mewah atau liburan mahal, hindari pengeluaran konsumtif yang tidak memiliki nilai investasi. 

Fokuslah pada kebutuhan mendesak atau hal yang memberikan manfaat jangka panjang, seperti renovasi rumah, pelunasan utang, atau bahkan investasi yang aman. 

3. Track Setiap Pengeluaran

Catat setiap penggunaan dana secara rinci agar kamu tahu ke mana uang tersebut digunakan. Ini membantu dalam menjaga kontrol pengeluaran dan mencegah kebiasaan boros.

Gunakan aplikasi pencatatan keuangan atau buku sederhana untuk melacak pengeluaran. Dengan begitu, kamu bisa mengevaluasi penggunaan dana secara berkala dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Itulah ulasan mengenai cara mencairkan BPJS Ketenagakerjaan 10 Persen dari total saldo JHT sebelum usia pensiun. Uang pencairan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan menjaga kesehatan finansial.

Penasaran bagaimana kondisi kesehatan finansialmu saat ini? Yuk cek sekarang dengan klik link ini!

Financial Fitness Check Up bisa membantumu memeriksa kondisi keuangan hanya dalam waktu 3 menit. Lalu, kamu juga bisa membahas hasil Financial Fitness Check Up kamu dengan Nyala Trainer di Konsultasi 1 on 1

Dengan sesi konsultasi ini, kamu bisa mengetahui bagaimana strategi yang tepat untuk keuangan kamu.

Banyak sekali manfaat yang bisa kamu dapat, bukan? Jadi, yuk segera atur keuanganmu dengan Ruang meNYALA sekarang agar kamu bisa segera #FinanciallyFit!

Baca juga: 5 Sumber Pendapatan Pasif agar Bisa Bebas Finansial


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya