Jika kamu sedang mempelajari ilmu trading dan investasi, opsi saham adalah salah satu istilah yang pernah atau sering di dengar.
Opsi saham adalah cara bagi investor untuk meminimalisir risiko dan memperkirakan naik atau turunnya harga saham.
Mau tahu lebih lanjut seputar pengertian opsi saham? Simak selengkapnya yuk di artikel ini!
Apa Itu Opsi Saham?
Opsi saham adalah sebuah perjanjian antara kedua belah pihak di mana investor bisa membeli atau menjual saham dengan harga tertentu sebelum atau pada saat tanggal yang ditentukan.
Proses pembelian saham oleh investor disebut juga dengan istilah ‘call’, sedangkan proses penjualannya disebut ‘put’.
Opsi saham adalah perjanjian yang bisa membantu investor dalam mengelola risiko terkait perubahan harga saham.
Cara kerjanya, kamu bisa menaruh opsi ‘put’ jika perkiraanmu saham akan jatuh. Sebaliknya, gunakan opsi ‘call’ jika menurutmu saham akan naik.
Perjanjian dilakukan sesuai kesepakatan waktu dan harga. Kontrak ini disebut juga Exchange-Traded Options (ETO) yang diperdagangkan di bursa dan dijamin oleh lembaga kliring.
Biasanya, opsi saham adalah cara perusahaan untuk memberikan insentif kepada karyawannya ketika memiliki kinerja yang baik. Sebutannya adalah (Employee Stock Option – ESO).
Manfaat Opsi Saham
Opsi saham adalah perjanjian dengan beragam keuntungan yang pastinya akan bermanfaat bagi para investor.
Kamu bisa menggunakan opsi saham tersebut agar meningkatkan kualitas dari pengelolaan investasi sahammu.
Beberapa manfaat kontrak opsi saham yang bisa kamu dapatkan antara lain adalah:
- Kamu bisa mengelola risiko investasi saham dengan lebih baik.
- Kamu bisa mendapatkan fleksibilitas waktu untuk mengelola saham.
- Terdapat fasilitas untuk memperhitungkan perubahan harga saham.
- Sebagai diversifikasi portofolio saham sehingga risiko bisa diminimalisir.
- Opsi saham juga bisa mempengaruhi penambahan profit yang akan diterima dari investasi saham.
Baca juga: Tips Dan Cara Memilih Saham Untuk Swing Trading Agar Cuan
Kategori Opsi Saham
Kita telah mempelajari beberapa hal mengenai apa itu opsi saham serta manfaat yang bisa didapatkan dari perjanjian tersebut.
Nah, kamu juga perlu tahu bahwa opsi saham juga memiliki beberapa kategori di mana mekanismenya berbeda-beda tapi pada dasarnya sama.
Adapun penjelasan lengkap mengenai kategori opsi saham adalah sebagai berikut.
1. Opsi Saham Karyawan atau Insentif
Seperti pada penjelasan di atas, opsi saham adalah salah satu bentuk insentif seringkali digunakan oleh perusahaan untuk diberikan kepada karyawan yang berprestasi
Opsi saham ini tidak dijual ataupun ditranfer sehingga hanya karyawan terpilih saja yang bisa mendapatkannya untuk membeli saham di perusahaan tersebut.
2. Exchange Traded Option (ETO)
Exchange Trader Option atau ETO adalah kategori opsi saham yang bisa dijual-belikan oleh investor di bursa seperti Chicago Board Options Exchange.
Keamanan ETO juga terjamin karena adanya clearing house, seperti Options Clearing Corporation, yang berperan sebagai perantara antara pembeli dan penjual.
Gunanya adalah memastikan bahwa transaksi dapat terselesaikan dengan benar.
3. Over the Counter Option
Over the Counter Option atau OTC adalah kategori opsi saham yang bisa memenuhi kebutuhan investor institusional atau grosir sekiranya ingin mendapatkan ketentuan kontrak non-standar.
Jenis opsi saham OTC tidak bisa dikliring sehingga membuatnya memiliki resiko kebangkrutan atau kontrak bata yang lebih tinggi.
Baca juga: 14 Manfaat Pasar Modal Bagi Investor, Eminten, Maupun Negara
Contoh Opsi Saham
Untuk memahami opsi saham serta bagaimana penggunaannya dengan lebih baik lagi, kamu bisa simak contoh di bawah ini.
Misalnya saja, Budi baru saja ini menjadi karyawan di perusahaan bank. Ia dijanjikan akan mendapat insentif berupa opsi saham jika performanya memuaskan selama setahun kedepan.
Setelah bekerja selama satu tahun, Budi berhasil memenuhi semua target yang diberikan dan akhirnya menerima bonus opsi sahamnya.
Opsi saham yang didapatkan Budi memiliki strike price sejumlah Rp500 per saham dan akan kedaluwarsa pada tanggal 30 Maret.
Artinya, Budi bisa membeli saham di perusahaan dengan harga Rp500 per saham, namun hanya berlaku sampai tanggal yang ditentukan yaitu 30 Maret.
Budi memilih untuk tidak membeli saham terlebih dahulu dan ini merupakan haknya karena opsi saham tidak harus digunakan. Akan tetapi, ia tidak akan berlaku jika lewat masa kedaluwarsa.
Pada awal bulan maret, Budi mengetahui bahwa harga saham perusahaan bank tempatnya bekerja sedang melambung tinggi hingga Rp1.000 per saham.
Karena opsi saham yang dimilikinya masih berlaku, Budi memutuskan untuk memakainya dan membeli saham perusahaannya seharga Rp500 per saham sesuai keterangan di opsinya.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Budi hanya perlu membayar harga saham sesuai dengan yang tertulis di opsi saham walaupun harganya di pasaran sudah jauh naik.
Sebagai catatan, contoh ini hanyalah ilustrasi sehingga tidak mencerminkan kinerja investasi apa pun.
Berdasarkan penjelasan di atas, opsi saham adalah perjanjian yang digunakan untuk melakukan penjualan atau pembelian saham dengan harga yang ditentukan.
Sebagai investor, kamu bisa menggunakannya dalam proses transaksi saham sehingga resiko dapat terkelola dengan baik.
Semoga artikel ini bisa menambah pengetahuan baru seputar saham. Berminat untuk mempelajari investasi lebih dalam? Ikuti Kelas Finansial dari Ruang Menyala.
Baca juga: Rebound Saham: Pengertian, Penyebab, Cara Mengenali, Tipsnya