Apa sih Nilai Aktiva Bersih (NAB) itu? Saat berinvestasi reksadana, maka kamu sebagai investor akan menerima sejumlah unit kepemilikan pada harga tertentu. Harga inilah yang disebut sebagai Nilai Aktiva Bersih atau NAB. Nah, naik turunnya nilai investasi kamu ini ditentukan oleh pergerakan dari NAB. Yuk kita belajar lebih lanjut mengenai NAB!
Bagaimana Menghitung NAB?
NAB ini secara sederhana dihitung dengan cara membagi antara nilai aktiva bersih dana kelolaan suatu reksa dana dengan jumlah unit yang diterbitkan. Siapa sih yang menghitung NAB ini? Bank Kustodian yang ditunjuk yang berhak melakukan perhitungan harian atas NAB. Informasi mengenai NAB dapat diakses melalui situs resmi Manajer Investasi, Bloomberg, media cetak, serta beberapa situs resmi investasi lainnya.
NAB merupakan cerminan dari nilai pasar underlying asset atau aset dasar dalam reksa dana tersebut, yang dapat berupa saham, obligasi, SBI, serta deposito sesuai dengan kebijakan investasi masing-masing reksa dana tersebut. Nilai aktiva tersebut kemudian akan dikurangi oleh biaya operasional reksa dana seperti biaya Bank Kustodian, biaya Manajer Investasi, pajak dan biaya lainnya. Untuk informasi lebih lengkap akan biaya apa saja yang dibebankan pada aktiva reksa dana, kamu bisa cek ke prospektus dari masing-masing reksa dana ya.
Baca juga: Apa itu Reksadana? Cek Pengertian, Jenis, dan Keuntungannya
Apa yang Menyebabkan NAB Naik Turun?
Naik turunnya NAB akan banyak dipengaruhi oleh pergerakan harga aset yang mendasari. Sehingga, jika suatu jenis reksa dana saham, yang memiliki aset saham minimal 80% pada portofolionya, maka NAB reksa dana tersebut akan dipengaruhi oleh pergerakan sejumlah saham-saham yang ada di dalamnya. Demikian juga untuk reksa dana pendapatan tetap, NAB-nya akan dipengaruhi oleh pergerakan harga obligasi yang terdapat dalam portofolionya. Nah, untuk obligasi bukannya terdapat kupon secara berkala? Betul, obligasi memang membagikan kupon kepada investornya. Namun, kamu nggak perlu khawatir juga kalau kamu tidak menerima kupon obligasi, kupon ini sudah dihitung juga secara harian pada NAB reksa dana tersebut.
Investor reksa dana berpotensi mengalami keuntungan jika NAB yang diperoleh saat ini lebih tinggi dibandingkan NAB saat pembelian awal reksa dana. Potensi keuntungan inilah yang disebut sebagai unrealized gain, yang belum akan menjadi keuntungan riil atau realized gain jika belum dilakukan penjualan atau redemption.
Apakah NAB Reksadana yang Tinggi Artinya Sudah Mahal?
NAB suatu reksa dana diterbitkan di harga Rp 1,000,- untuk reksa dana Rupiah dan di $1.00 untuk reksa dana berbasis Dolar AS. Seiring dengan waktu, harga reksa dana ini bergerak naik turun mengikuti kondisi pasar. Sehingga, sering kita menjumpai harga reksa dana cukup variatif dari nilai ribuan hingga puluhan ribu Rupiah.
Namun, bukan berarti suatu reksa dana dengan harga Rp 20,000,- lebih mahal daripada reksa dana sejenis dengan harga Rp 2,000,- pada waktu yang sama. Reksa dana dengan NAB Rp 20,000,- hanya mencerminkan bahwa reksa dana tersebut sudah diterbitkan lebih dulu, sehingga mencerminkan kenaikan aset yang lebih lama, dibandingkan reksa dana dengan NAB Rp 2,000,- yang diterbitkan belakangan. Sehingga, untuk menentukan mahal atau murahnya suatu reksa dana, janganlah melihat dari tinggi rendah NAB-nya, namun perlu melihat kondisi fundamental dan valuasi dari aset-aset yang mendasari (underlying asset) dari reksa dana tersebut. Sebelum memilih jenis reksa dana, pastikan kamu selalu menyesuaikan antara profil risiko dan tujuan investasi kamu. Selamat berinvestasi!
Setelah kamu memahami secara singkat tentang Nilai Aktiva Bersih dan cara menghitungnya, pasti makin penasaran untuk terjun ke dalam dunia investasi. Tapi perlu diingat, kamu perlu untuk mempersiapkan keuanganmu sebelum melakukan investasi. Cara yang mudah untuk mengetahuinya adalah dengan mengecek kondisi finansialmu lewat Financial Fitness Check Up dari Ruang meNYALA. Ayo daftar sekarang juga!
Baca juga: Cara Investasi Reksadana untuk Pemula dan Tips agar Untung