Pernahkah kamu mendengar istilah money laundry atau pencucian uang? Money laundry adalah serangkaian tindakan untuk menyembunyikan asal-usul dana yang diperoleh secara ilegal.
Salah satu sarana yang bisa jadikan alat untuk mencuci uang adalah investasi bodong. Oleh sebab itu, money laundering bukan hanya masalah bagi penegak hukum, tetapi juga dapat merugikan banyak pihak. Untuk itu, mari pahami apa itu pencucian uang dan contohnya di artikel berikut ini!
Apa itu Money Laundry?
Pencucian uang atau money laundry adalah proses ilegal yang dilakukan untuk menyamarkan asal usul uang agar terlihat sah. Praktik ini sering terkait dengan kejahatan, seperti perdagangan narkoba, pendanaan teroris, hingga korupsi.
Tujuan utama dari money laundry adalah untuk menyembunyikan asal-usul dana yang diperoleh secara ilegal agar tampak berasal dari sumber legal. Hal ini memungkinkan seseorang untuk mengambil keuntungan, seperti memperkaya diri sendiri dari proses atau tindakan tertentu.
Istilah money laundry atau pencucian uang sendiri sudah dikenal sejak tahun 1930-an di Amerika Serikat. Kemudian, pencucian semakin sering terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di mana di Indonesia sendiri praktik ini sering dikaitkan dengan tindakan korupsi.
Di Indonesia, money laundering atau pencucian uang dikategorikan sebagai tindak pidana serius dengan landasan hukum kuat, seperti yang tercantum dalam UU Money Laundering No. 8 Tahun 2010. Kejahatan ini dianggap setara dengan korupsi, terorisme, perampasan, illegal fishing, perdagangan manusia, narkoba, dan pelanggaran berat lainnya.
Tahapan dan Cara Money Laundry
Pencucian uang atau money laundry adalah proses ilegal yang mengubah uang hasil kejahatan menjadi tampak legal. Lalu, bagaimana prosesnya? Berikut ini tiga tahapan money laundry yang perlu diketahui.
1. Placement (Penempatan)
Tahapan pertama dari money laundry adalah placement atau penempatan. Pada tahap ini, pelaku akan berusaha memasukkan dana atau aset hasil tindak pidana ke dalam sistem keuangan.
Caranya beragam, salah satunya bisa melalui bank, di mana mereka seolah-olah membiayai suatu usaha yang kemudian direkayasa agar uang tersebut terlihat sah. Contoh lain dari penempatan uang hasil money laundry adalah ketika seseorang membeli barang mahal untuk kepentingan pribadi.
Baca juga: Skema Ponzi: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Cara Kerjanya
2. Layering (Transfer)
Tahapan kedua dari money laundry adalah layering atau transfer. Di sini, dana hasil penempatan akan dipisahkan dan ditransfer secara bertahap untuk menyulitkan pelacakan.
Caranya beragam, mulai dari transfer antar rekening, antar bank, antar wilayah, bahkan antar negara.
Selain itu, pelaku juga bisa menggunakan perusahaan cangkang untuk menyamarkan aliran dana. Pada tahap ini, biasanya pelaku akan memindahkan dana melalui serangkaian transaksi yang kompleks sehingga akan semakin sulit dilacak.
3. Integration (Menggunakan Harta Kekayaan)
Integration atau penggunaan harta kekayaan adalah tahap akhir money laundry. Di sini, pelaku menikmati hasil tindakan mereka yang tampak legal. Uang yang telah dicuci dan disembunyikan di berbagai instrumen keuangan, kini dapat digunakan sesuka hati mereka.
Pelaku biasanya akan menggunakan dana tersebut untuk kebutuhan pribadi hingga diinvestasikan. Tahap ini menandai selesainya proses money Laundry, di mana hasil tindakan tersebut sudah berubah menjadi harta kekayaan yang tampak sah.
Ciri-Ciri Money Laundry
Meskipun pelaku money laundry berusaha keras menyembunyikan jejaknya, akan tetapi tindakan ini dapat dikenali melalui beberapa ciri-ciri. Adapun beberapa ciri-ciri dari money laundry adalah sebagai berikut:
- Menempatkan dana di berbagai tempat: Ciri pertama dari money laundry adalah pelaku akan menempatkan dana atau aset hasil kejahatan di berbagai tempat, seperti asuransi, pasar modal, atau perbankan. Biasanya, ini dilakukan untuk menyulitkan pelacakan.
- Memindahkan dana secara berkala: Selanjutnya, pelaku akan memindahkan dana secara berkala dari satu bank ke bank lain atau ke rekening atas nama orang lain untuk menghilangkan jejak dan mempersulit pelacakan.
- Tidak menggunakan nama sendiri: Terakhir, saat membeli aset, seperti properti, pelaku money laundry akan menggunakan nama orang lain yang tidak dikenal untuk menyembunyikan identitas mereka. Mereka akan berpura-pura membeli aset secara tunai atau kredit dan berperan sebagai pihak kedua.
Baca juga: Fraud Triangle: Pengertian, Komponen, Jenis & Pencegahannya
Contoh Money Laundry
Money laundry adalah praktik ilegal untuk menyamarkan asal-usul dana yang berasal dari aktivitas kriminal. Seperti yang telah dijelaskan, proses ini melibatkan serangkaian langkah, mulai dari penempatan dana ke dalam sistem keuangan hingga transfer yang kompleks untuk menyembunyikan jejak dana. Berikut beberapa contoh praktik money laundry yang sering terjadi.
1. Mencuci Uang Lewat Banyak Nama di Bank
Membuka rekening bank dengan banyak nama menjadi modus pencucian uang yang cukup sering digunakan. Di sini, para pelaku membuka rekening bank dengan berbagai nama orang lain.
Mereka kemudian memindahkan deposito fiktif antar rekening untuk menyembunyikan jejak transaksi. Selain itu, pelaku juga bisa melakukan transaksi valuta asing atau menggunakan letter of credit untuk menyamarkan sumber dana mereka.
2. Memanfaatkan Struktur Direksi dan Aspek Perpajakan Perusahaan
Perusahaan juga bisa menjadi alat bagi para pelaku money laundry. Para pelaku bisa saja mendirikan perusahaan dengan direksi dan pemegang saham yang sama persis dengan pemiliknya.
Dengan kontrol penuh terhadap perusahaan, mereka dapat melakukan berbagai transaksi keuangan internal yang tidak wajar, seperti membeli saham perusahaan sendiri dengan harga yang sangat tinggi.
Itulah ulasan lengkap mengenai money laundry yang perlu kamu pahami supaya kamu tidak melakukan tindakan ini serta jika menemukannya, kamu bisa langsung melaporkannya ke pihak yang berwenang.
Tindakan ini sangat merugikan dan tidak dapat dibenarkan dari sisi manapun. Perlu diingat, tidak ada cara menjadi kaya dengan instan. Maka dari itu, dengan pendapatan berapapun kamu sebaiknya bersyukur dan mulai atur keuangan dari sekarang.
Untuk membantumu dalam pengaturan keuangan dan memahami kondisinya, kamu bisa menggunakan layanan Financial Fitness Check Up dari Ruang meNYALA. Setelahnya, kamu bisa melakukan konsultasi 1-on-1 dengan Nyala Trainer untuk membahas seputar kondisi keuanganmu.
Jadi, ayo, wujudkan masa depan yang #FinancialyFit bersama Ruang meNYALA sekarang!
Baca juga: 5 Ciri-Ciri Investasi Syariah Bodong, Ini Tips Menghindarinya