Mulai tahun 2025, pemerintah menerapkan skema pemungutan pajak kendaraan bermotor baru yang disebut dengan Opsen Pajak. Yuk cari tahu lebih lanjut apa itu Opsen dan cara menghitungnya!
Ada beberapa perubahan yang akan terjadi mulai tahun 2025. Salah satunya terkait kewajiban masyarakat terhadap pajak. Baru-baru ini, pemerintah resmi akan menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% mulai 1 Januari 2025.
Selain PPN, ada pungutan lain yang juga harus dibayar oleh masyarakat, terutama pemilik kendaraan bermotor. Ya, pemerintah akan menerapkan skema pungutan pajak baru berdasarkan persentase tertentu yang disebut dengan Opsen Pajak.
Baca juga: Mengenal Literasi Keuangan Digital dan Manfaat Mempelajarinya
Apa Itu Opsen Pajak?
Melansir berbagai sumber, Opsen Pajak adalah pungutan tambahan tambahan pajak kendaraan bermotor (PKB) menurut persentase tertentu yang tergolong sebagai pajak daerah.
Aturan terkait Obsen PKB ini diatur dalam UU Nomor 1 Tahun 20222 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah (HKPD).
Dalam Pasal 191 ayat (1) UU tersebut, Opsen PKB akan mulai berlaku 3 tahun setelah UU ditetapkan. Jika UU HKPD tersebut disahkan pada tanggal 5 Januari 2022, maka penerapan Opsen PKB akan mulai berlaku pada 5 Januari 2025 mendatang.
Opsen PKB merupakan pungutan tambahan yang ditetapkan pemerintah kota/kabupaten berdasarkan pokok pajak kendaraan bermotor sesuai dengan aturan yang berlaku.
Ada dua jenis Opsen PKB, yaitu tambahan pajak untuk kendaraan bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor atau BBN-KB).
Pasal 83 ayat (1) UU HKPD disebutkan bahwa tarif opsen pajak PKB adalah sebesar 66% dari pajak terutang dan opsen pajak BBN-KB sebesar 66% dari pajak terutang.
Nantinya, pada belakang STNK akan ditambah dua kolom baru untuk mencatat keterangan mengenai kedua jenis Opsen PKB ini.
Meski ada objek pajak bertambah, Kementerian Keuangan dalam website resminya menegaskan bahwa Opsen PKB tidak akan menambah beban administrasi perpajakan wajib pajak.
Hal ini karena tarif pajak PKB dalam skema pajak baru akan berkurang. Penerapan Opsen ini bertujuan untuk memudahkan bagi hasil pajak pada penerima pemerintah daerah.
Baca juga: Tips Atur Pengeluaran Saat Liburan Agar Kantong Nggak Bolong
Cara Menghitung Opsen PKB
Dengan penerapan Opsen ini, maka akan ada tujuh komponen pajak yang harus dibayar oleh pengguna kendaraan bermotor baru, yaitu BBNKB, opsen BBNKB, PKB, opsen PKB, SWDKLLJ, Biaya Adm STNK, dan biaya admin TNKB.
Lalu bagaimana cara menghitungnya? Berikut simulasinya.
Roni punya mobil dengan Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) Rp 200 Juta. Lalu, tarif PKB untuk kendaraan kepemilikan pertama di peraturan daerah provinsi yang bersangkutan adalah 1,1%.
Maka, besar PKB terutang mobil Roni adalah:
1,1% x 200 Juta = Rp 2.200.000 (jumlah ini masuk ke Rekening Umum Kas Daerah provinsi.
Lalu, cara menghitung opsen PKB mobil Roni seperti apa? Perhitungan opsen PKB adalah 66% x 2.200.000 = Rp 1.452.000 (masuk RKUD kabupaten/kota sesuai alamat atau NIK wajib pajak).
Ketika ditotal, maka PKB terutang (Rp 2.200.000) + opsen PKB (Rp 1.452.000) = Rp 3.652.000
nilai pajak yang mesti dibayar Roni adalah Rp 3.652.000. Nilai ini hampir setara dengan tarif 1,8% berdasar UU Nomor 28 Tahun 2009 yang berlaku sebelumnya.
Sebab, ketika Roni mencoba menggunakan tarif pajak lama, yaitu 1,8% dengan NJKB mobil senilai Rp 200 Juta, maka diperoleh hasil sejumlah Rp 3.600.000.
Itulah ulasan mengenai apa itu Opsen Pajak Kendaraan Bermotor dan cara menghitungnya.
Penerimaan pajak menjadi salah satu indikator kesehatan keuangan negara. Sebagai individu, kesehatan keunganmu pun juga harus diperhatikan!
Saat ini, mengecek kesehatan finansial bisa dilakukan dengan mudah melalui Financial Fitness Check Up dari Ruang meNYALA.
Dengan melakukan financial fitness check up, kamu akan tahu apa yang harus kamu lakukan pertama kali supaya keuangan kamu lebih sehat dan membuatmu bahagia.
Financial Fitness Check Up bisa membantumu memeriksa kondisi keuangan hanya dalam waktu 3 menit. Lalu, kamu juga bisa membahas hasil Financial Fitness Check Up kamu dengan Nyala Trainer di Konsultasi 1 on 1.
Dengan sesi konsultasi ini, kamu bisa mengetahui bagaimana strategi yang tepat untuk keuangan kamu.
Banyak sekali manfaat yang bisa kamu dapat, bukan? Jadi, yuk segera atur keuanganmu dengan Ruang meNYALA sekarang agar kamu bisa segera #FinanciallyFit!
Baca juga: 7 Cara Mengelola Utang secara Efektif agar Cepat Lunas