Logo Ruang Menyal
Bg Block

Mengenal Kidult: Fenomena Orang Dewasa Hobi Beli Mainan Anak

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 18 Desember 2024 | 315 dilihat

Article Detail

Kamu hobi membeli dan mengoleksi mainan anak-anak? Jika iya, mungkin kamu termasuk kategori “kidult”. Yuk cari tahu apa itu kidult!

Beberapa waktu terakhir, media sosial dihebohkan dengan ramainya pembelian boneka labubu. Bahkan, boneka juga dibeli oleh nama-nama terkenal di dalam maupun luar negeri, dengan harga yang fantastis. 

Labubu sendiri adalah sebuah boneka berdesain karakter fiksi berbentuk elf yang diciptakan oleh Kasing Lung, seorang seniman kelahiran Hong Kong yang tinggal di Belgia.

Labubu bukan pertama kalinya mainan anak digemari oleh orang dewasa. Sebelumnya juga ada mainan-mainan yang digemari orang dewasa, seperti action figure hingga Diecaster yang mengoleksi mobil-mobilan kecil diecast

Fenomena orang dewasa menggemari mainan anak ini disebut dengan istilah “Kidult”.

Baca juga: Cuan Maksimal: Tips Investasi Saham Tahun 2025

Mengenal Kidult

Melansir berbagai sumber, kidult adalah istilah yang berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu “kid” (anak-anak) dan “adult” (dewasa). 

Istilah ini merujuk pada orang dewasa yang memiliki minat atau gaya hidup yang sering diasosiasikan dengan anak-anak atau remaja. Fenomena ini mencakup berbagai aspek, mulai dari hobi, fashion, hingga konsumsi media.

Fenomena kidult ini pertama kali muncul pada tahun 1960-an. Saat itu muncul fenomena banyaknya orang dewasa yang memilih menetap bersama orang tua dan enggan hidup mandiri. 

Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang marak fenomena ini. Pada tahun 1970, tercatat jumlah dewasa muda yang enggan keluar rumah ini sebanyak 11%, tetapi meningkat menjadi 20% pad tahun 2005. 

Tak hanya enggan keluar rumah, orang-orang yang mengalami kidult ini bahkan menunda pernikahan dan tetap melajang, dengan tujuan agar tetap berada di zona nyaman, bisa memenuhi keinginan masa kecil, dan menghindari tanggung jawab. 

Baca juga: Bedanya Owner, Founder, dan CEO

Penyebab Kidult

Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang terjebak dalam fenonema kidult. Berikut beberapa di antaranya. 

1. Tekanan Hidup yang Tinggi

Tuntutan pekerjaan, tanggung jawab, dan tekanan sosial membuat sebagian orang dewasa merasa perlu melarikan diri dari realitas yang berat. Mereka mencari kenyamanan dari aktivitas atau benda yang mengingatkan pada masa kecil yang bebas tekanan.

2. Nostalgia Masa Kecil

Kenangan manis di masa kecil memotivasi seseorang untuk menghadirkan kembali elemen-elemen dari masa itu. Mainan, kartun, atau aktivitas sederhana seperti bermain board game menjadi cara bernostalgia dan merasa lebih bahagia.

3. Peningkatan Daya Beli

Dengan penghasilan sendiri, orang dewasa mampu membeli barang atau mengikuti kegiatan yang dulu sulit mereka miliki. Produk seperti mainan koleksi, video game, atau merchandise tertentu menjadi daya tarik yang mudah diakses.

Baca juga: Apa Itu Family Office? Jenis dan Manfaatnya

Dampak Negatif Kidult

Kidult memang memberikan dampak positif berupa kesenangan. Apalagi barang yang dibeli termasuk barang yang tidak bisa dijangkau pada masa kecil dulu. 

Namun, di sisi lain tetap ada dampak negatif dari kidult, terutama terkait dengan keuangan. Pasalnya, barang-barang yang dibeli karena dorongan kidult bukan termasuk barang esensial atau kebutuhan primer

Berikut beberapa dampak negatif kidult yang perlu kamu ketahui. 

1. Pengeluaran Ekstra

Ketertarikan terhadap barang seperti mainan koleksi, merchandise, atau kegiatan hobi tertentu bisa saja memakan biaya yang tidak sedikit. 

Tanpa perencanaan keuangan yang baik, pengeluaran ini bisa menguras anggaran dan mengorbankan kebutuhan utama seperti tabungan atau investasi.

2. Tidak Fokus Pada Prioritas Finansial

Seperti pada awal kemunculannya, orang-orang yang mengalami kidult seringkali hanya fokus pada kesenangannya mengoleksi mainan anak. 

Sebaliknya, mereka cenderung melupakan, atau bahkan tidak punya tujuan keuangan yang jelas dan bermanfaat untuk masa depan, seperti menikah, punya rumah, berinvestasi, dan sebagainya.

3. Kesulitan Menghadapi Situasi Darurat

Memiliki hobi membeli mainan cenderung mengesampingkan pos-pos keuangan lain. Parahnya, pos keuangan yang ditinggalkan itu termasuk yang sangat penting, seperti pos dana darurat. 

Ketiadaan dana darurat akan membuatmu kesulitan dalam menghadapi situasi darurat. Pada akhirnya, kamu berpotensi jatuh pada lembah utang dengan bunga yang memberatkan. 

Baca juga: Banyak Long Weekend di 2025, Siapkan Tabungan Biar Bisa Liburan!

Strategi Keuangan Biar Tetap Bisa Kidult

Menjadi kidult bukan masalah, asalkan kamu bijak mengelola keuangan. Berikut strategi keuangan yang bisa diterapkan, agar kamu tetap bisa menikmati hobi tanpa mengorbankan kesehatan finansial.

1. Tetapkan Anggaran Khusus untuk Hobi

Buat pos keuangan khusus untuk hobi atau koleksi yang kamu sukai, maksimal 10-20% dari pendapatan bulanan. 

Misalnya, jika penghasilanmu Rp 5 Juta per bulan, alokasikan Rp 500 Ribu - Rp 1 Juta untuk belanja barang-barang nostalgia atau aktivitas kidult. Dengan cara ini, kamu bisa menikmati hobi tanpa mengganggu kebutuhan utama.

2. Prioritaskan Kebutuhan dan Tabungan

Sebelum memanjakan hobi, pastikan kebutuhan pokok seperti makan, transportasi, dan tagihan terpenuhi. 

Jangan lupa sisihkan minimal 10-20% untuk tabungan dan investasi. Jika ini sudah aman, kamu bisa lebih leluasa menggunakan sisa dana untuk kesenangan.

3. Manfaatkan Diskon dan Program Promo

Belanja barang atau mengikuti kegiatan kidult bisa lebih hemat jika memanfaatkan diskon, cashback, atau program loyalty

Misalnya, beli merchandise saat ada sale, atau cari komunitas yang menjual barang preloved dengan harga lebih murah. Ini membuat pengeluaran lebih terkontrol tanpa mengorbankan keinginan.

4. Ubah Hobi Jadi Sumber Penghasilan

Ubah kecintaanmu terhadap hal-hal kidult menjadi peluang bisnis. Jika kamu mengoleksi action figure, misalnya, pertimbangkan untuk menjual koleksi tertentu yang sudah tidak kamu inginkan. 

Selain itu, kamu juga bisa membuat konten kreatif di media sosial tentang hobimu, seperti ulasan produk atau tips, yang bisa menghasilkan tambahan pendapatan.

Dengan cara-cara di atas, kamu tetap bisa menikmati hobi tanpa harus mengorbankan finansial. Sehingga kesehatan finansialmu akan tetap terjaga. 

Sekarang, cek kesehatan finansial bisa dilakukan dengan sangat mudah. Kamu hanya perlu ikut Financial Fitness Check Up dari Ruang meNYALA.

Setelah melakukan Financial Fitness check up, kamu juga bisa langsung konsultasi hasil Financial Fitness Check Up dengan Nyala Trainer loh! 

Dengan Nyala Trainer yang sudah berpengalaman, kamu akan mendapatkan sesi konsultasi 1 on 1 untuk membantu dalam menganalisa kesehatan keuangan.

Caranya pun mudah, kamu hanya perlu menentukan jadwal yang diinginkan, lalu pilih Nyala Trainer. Tunggu saja hari konsultasinya tiba.

Baca juga: Mengenal Asuransi Jiwa, Manfaat, hingga Jenis-Jenisnya


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya