Banyak studi yang membuktikan tentang manfaat liburan bagi seseorang, baik dari segi kesehatan fisik maupun mental. Tapi pertanyaannya, liburan yang ideal dalam satu tahun itu berapa kali?
Liburan atau berlibur merupakan waktu bagi seseorang untuk rehat sejenak dari rutinitas harian, baik bekerja di kantor atau bersekolah. Sebagai gantinya, waktu rehat ini digunakan untuk perjalanan wisata dengan tujuan relaksasi.
Sebenarnya, liburan tidak terbatas hanya pada perjalanan wisata saja. Istirahat di rumah, berkumpul bersama keluarga, atau mengerjakan hobi juga bisa masuk dalam kategori liburan.
Dewasa ini, sebagian orang ada yang menganggap liburan dalam konteks perjalanan wisata sebagai sebuah kewajiban. Mereka bisa merencanakan liburan jauh sebanyak 4-6 kali dalam satu tahun.
Biasanya, kuantitas liburan itu dibagi berdasarkan jarak tempat yang dituju. Misalnya, liburan ke luar negeri 1-2 kali dalam setahun, sementara liburan dalam negeri 3-5 kali dalam satu tahun.
Pertanyaannya, berapa kali sih jumlah liburan yang ideal dalam satu tahun? Pasalnya, terlepas dari manfaatnya untuk kesehatan fisik dan mental, liburan tetap akan membebani kesehatan finansial, terlebih jika terlalu sering dan tidak direncanakan dengan baik.
Baca juga: 7 Jenis Cek Kesehatan Mental, Bantu Cegah Risiko Depresi!
Liburan yang Ideal Berapa Kali?
Setiap negara memiliki ketentuan terkait waktu libur atau cuti bagi karyawan yang harus diberikan perusahaan. Di Indonesia, setiap pekerja yang sudah bekerja selama 1 tahun akan diberikan cuti sebanyak 12 hari .
Aturan cuti tahunan ini diatur dalam Pasal 81 angka 25 Perppu Cipta Kerja yang berbunyi:
“Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b yang wajib diberikan kepada Pekerja/Buruh, yaitu cuti tahunan, paling sedikit 12 (dua belas) hari kerja setelah Pekerja/Buruh yang bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus menerus.”
Sehingga, masyarakat Indonesia yang sudah bekerja bisa memanfaatkan jatah cuti 12 hari dalam setahun itu untuk berlibur. Mereka bisa menggunakan 12 hari itu untuk satu kali liburan dalam satu tahun, atau membaginya dalam beberapa kali.
1. Beberapa Liburan dalam Setahun
Metode pertama yang bisa dipilih adalah melakukan beberapa kali liburan dalam satu tahun. Idealnya, semakin sering liburan memungkinkan kamu untuk beristirahat secara teratur dari pekerjaan.
Penelitian menunjukkan bahwa jangka waktu ideal untuk berlibur adalah antara delapan dan sebelas hari, dengan delapan hari adalah waktu yang paling tepat.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Happiness Studies, kebanyakan orang membutuhkan waktu beberapa hari untuk menenangkan diri dan mengabaikan kekhawatiran mereka sebelum kegembiraan dan relaksasi muncul sekitar hari kedua.
Setelah itu, rata-rata kesehatan dan kesejahteraan wisatawan mencapai puncaknya pada hari kedelapan liburan.
Terkait ini, sejumlah ilmuwan yang menyatakan bahwa liburan yang singkat namun berulang merupakan cara yang tepat untuk meningkatkan kesehatan mental.
2. Satu Liburan Panjang dalam Setahun
Metode kedua adalah melakukan satu perjalanan wisata dengan waktu yang panjang dalam satu tahun. Sebagai contoh, kamu “memborong” 12 hari jatah cuti untuk satu kali liburan ke luar negeri.
Istirahat yang lebih singkat baik-baik saja, tetapi perjalanan yang lebih panjang juga memberikan keuntungan. Biasanya, liburan panjang ini bisa dimanfaatkan untuk tujuan khusus dan spesial atau special occasion.
Salah satu contoh special occasion yang memerlukan waktu liburan yang lebih panjang adalah bulan madu. Untuk keperluan ini, kamu mungkin membutuhkan lebih dari satu minggu untuk menikmatinya bersama orang paling spesial.
Baca juga: 10 Ide Outfit Liburan ke Alam
Kualitas dalam Liburan
Beberapa pakar menyebutkan bahwa liburan itu sebenarnya tentang kualitas, bukan kuantitas. Artinya, kamu bisa saja berlibur dalam jangka waktu yang singkat namun sukses meredakan stres pekerjaan karena liburannya berkualitas.
Sebaliknya, liburan dalam jangka yang panjang atau sering, tidak menjamin bisa meredakan stres dan menyehatkan kembali mental jika tidak berkualitas.
Melansir laman Klikdokter, Psikolog Ikhsan Bella Persada menyebutkan bahwa salah satu cara untuk memastikan liburan yang dilakoni itu berkualitas adalah adanya beberapa hari yang benar-benar terbebas dari pekerjaan.
Sebagai contoh, kamu mengambil cuti untuk berlibur selama 2 hari. Maka pastikan dua hari itu benar-benar digunakan untuk “me time”, tanpa diganggu urusan pekerjaan. Untuk memastikan hal ini terjadi, kamu bisa mematikan nomor ponsel, meninggalkan laptop di rumah, dan sebagainya.
“Ini sangat penting, karena liburan itu yang paling utama adalah kualitasnya, bukan kuantitasnya. Mau sepanjang apapun liburan, kalau tetap dirusuhi oleh pekerjaan, itu tidak akan berhasil menyegarkan kembali pikiran,” kata Ikhsan.
Esensi dari berlibur adalah membebaskan diri dan pikiran dari rutinitas harian, baik bekerja maupun sekolah. Maka pastikan hari libur yang kamu ambil itu benar-benar berkualitas, sehingga energi kamu bisa pulih, dan siap kembali menghadapi rutinitas ketika masa liburan berakhir.
Kualitas liburan ini sama sekali tidak bergantung pada berapa kali liburan, berapa lama waktu liburan, atau bahkan tempat tujuan liburan. Kamu bahkan bisa mendapatkan liburan berkualitas hanya dengan beristirahat satu hari di rumah saja!
Baca juga: Estimasi Biaya & Tips Liburan Singapura ala BackPacker
Tips Merencanakan Liburan
Mementingkan kualitas dalam liburan ini juga menjadi cara untuk memastikan aktivitas berlibur tidak membuat kesehatan finansial jadi babak belur.
Selain itu, jika memang harus liburan, kamu perlu membuat perencanaan keuangan yang matang agar rencana refreshing tidak membuat kantong menjadi kering.
Berikut ini beberapa tips yang bisa diterapkan untuk merencanakan liburan yang aman terhadap finansial.
1. Susun Anggaran Liburan
Mulailah dengan menentukan berapa banyak uang yang kamu siapkan untuk liburan. Menetapkan anggaran membantu mengontrol pengeluaran agar tidak melebihi kemampuan finansial.
Pertimbangkan semua biaya yang diperlukan, seperti transportasi, akomodasi, makanan, tiket masuk ke tempat wisata, dan souvenir. Tetapkan anggaran yang realistis dan pastikan untuk menambahkan sedikit ekstra untuk pengeluaran tak terduga.
2. Pilih Destinasi yang Sesuai
Pilih tujuan liburan yang sesuai dengan anggaran, minat, dan waktu yang kamu miliki. Lakukan riset tentang destinasi yang ingin kamu kunjungi, termasuk atraksi utama, budaya lokal, cuaca, dan biaya hidup. Pertimbangkan juga faktor-faktor seperti keamanan dan aksesibilitas.
Memilih destinasi yang tepat memastikan liburan kamu sesuai harapan dan memberikan pengalaman yang berharga. Riset yang baik juga bisa membantu menemukan cara-cara menghemat biaya, seperti memilih musim yang lebih murah atau mencari penawaran khusus.
3. Buat Tabungan Terpisah
Berikutnya, kamu bisa membuat tabungan terpisah khusus untuk liburan. Dengan begitu, proses menabung untuk liburan bisa lebih fokus dan uangnya tidak tercampur dengan dana untuk kebutuhan lain.
Liburan memang menawarkan manfaat yang besar bagi fisik dan mental. Namun jangan sampai rencana liburan itu justru membuat kesehatan finansial menjadi terganggu.
Kesehatan finansial juga merupakan aspek penting di samping kesehatan fisik dan mental. Sekarang, kamu bisa mengetahui kondisi finansialmu dengan mengikuti Financial Fitness Checkup dari Ruang meNyala.
Setelah melakukan Financial Fitness check up, kamu juga bisa langsung konsultasi hasil Financial Fitness Check Up dengan Nyala Trainer loh!
Dengan Nyala Trainer yang sudah berpengalaman, kamu akan mendapatkan sesi konsultasi 1-on-1 untuk membantu dalam menganalisa kesehatan keuangan.
Caranya pun mudah, kamu hanya perlu menentukan jadwal yang diinginkan, lalu pilih trainer-nya. Well done! Tunggu saja hari konsultasinya tiba.
Baca juga: Estimasi Biaya & Tips Liburan Singapura ala BackPacker