Logo Ruang Menyal
Bg Block

8 Kesalahan Investasi Saham yang Sering Dilakukan Pemula

Oleh: ruangmenyala

Last updated: 03 April 2024 | 1000 dilihat

Article Detail

Investasi saham adalah jenis instrumen dengan karakteristiknya yang high risk dan high return. Dengan kata lain, perbandingan antara risiko kerugian dan keuntungannya tidak jauh berbeda. Meski demikian, masih banyak yang tidak menyadari risikonya. Akibatnya, tidak sedikit investor pemula melakukan kesalahan investasi saham. 

Pada dasarnya, kesalahan dalam berinvestasi saham akan sulit untuk dihindari mengingat volatilitas pasar saham yang cukup tinggi, terutama untuk pemula. Namun, kamu masih bisa meminimalisasi risikonya dengan mempelajari cara investasi saham yang tepat dan menghindari beberapa kesalahan investasi yang sering terjadi. 

Bagi kamu yang akan memulai investasi saham atau investor yang baru saja mengalami penurunan harga, simak dulu beberapa kesalahan investasi saham yang masih sering dilakukan berikut ini.

8 Kesalahan Investasi Saham yang Masih Sering Terjadi

Secara garis besar, kesalahan investasi saham sering kali terjadi karena investor mudah tergiur dengan iming-iming keuntungan dalam waktu singkat. Selain itu, sikap yang hanya mengikuti tren tanpa riset juga bisa menjadi jurang kegagalan saat berinvestasi saham. Berikut penjelasan lengkap dari sejumlah kesalahan investasi saham yang masih sering terjadi:

1. Hanya Sekedar Mengikuti Tren

Kesalahan investasi saham yang pertama adalah tergiur mengikuti tren atau biasanya juga dikenal dengan Fear of Missing Out (FOMO). Kesalahan ini muncul ketika investor terlalu terpaku pada tren pasar tanpa melakukan analisis mendalam terhadap saham yang ingin mereka beli. 

Tren pasar bisa berubah dengan cepat dan mengikutinya tanpa pemahaman dasar dapat mengakibatkan keputusan investasi yang impulsif. Penting bagi investor untuk memahami fundamental perusahaan, prospek industri, dan kondisi pasar sebelum membuat keputusan.

2. Tidak Memahami Risiko Investasi

Salah satu aspek kritis dalam investasi saham adalah pemahaman yang cukup terhadap risiko. Setiap investasi memiliki potensi keuntungan dan kerugian, dan ketidakpahaman terhadap risiko dapat mengarah pada keputusan yang tidak sesuai dengan profil risiko investor

Maka dari itu, penting untuk secara realistis menilai risiko pada setiap investasi yang dipilih dan menerapkan strategi manajemen risiko dengan tepat.

3. Over Diversifikasi

Diversifikasi adalah kunci untuk mengelola risiko agar tidak terpaku pada satu instrumen saja. Akan tetapi, terlalu banyak diversifikasi juga bisa menimbulkan masalah. 

Over diversifikasi menyebabkan investor kehilangan fokus dan sulit menghasilkan keuntungan yang signifikan. Selain itu, biaya transaksi yang tinggi karena terlalu banyak aset dalam portofolio juga dapat mengurangi hasil investasi.

Oleh karena itu, pastikan untuk membagi risiko investasi ke sejumlah instrumen dengan cermat dan pertimbangan matang.

Baca juga: Ini 8 Risiko Investasi Saham yang Perlu Kamu Pahami, Simak!

4. Menggunakan ‘Uang Panas’ untuk Investasi Saham

Salah satu kesalahan investasi saham yang sering terjadi, khususnya pada investor pemula adalah penggunaan 'uang panas' atau uang yang sebenarnya tidak untuk diinvestasikan. 

Hal ini biasanya terjadi terjadi ketika seseorang terlalu tergoda untuk menggunakan dana yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari atau darurat untuk berinvestasi dalam saham. Keputusan semacam itu dapat meningkatkan tingkat risiko finansial dan menyebabkan tekanan keuangan yang tidak perlu.

5. Mudah Tergiur Saham Murah

Kepercayaan bahwa saham murah adalah kesempatan investasi yang baik bisa menjadi ilusi. Saham murah bisa jadi ditawarkan karena adanya masalah fundamental yang signifikan. 

Investasi tanpa mempertimbangkan kesehatan keuangan dan prospek perusahaan penyedia saham dapat menyebabkan potensi kerugian besar. Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis fundamental sebelum mengambil keputusan investasi.

6. Tidak Mengevaluasi Portofolio Saham

Investor yang tidak teratur mengevaluasi portofolio sahamnya dapat melewatkan perubahan signifikan dalam kondisi pasar atau perusahaan. Evaluasi rutin diperlukan untuk memastikan bahwa portofolio tetap sesuai dengan tujuan investasi dan untuk mengidentifikasi peluang atau risiko baru yang mungkin muncul.

7. Mudah Panik dan Terbawa Suasana

Kondisi pasar yang fluktuatif dapat memicu reaksi emosional, seperti kepanikan atau euforia. Padahal, reaksi emosional terhadap perubahan pasar dapat mengarah pada keputusan yang tidak didasarkan pada analisis fundamental dan berpotensi merugikan. 

Dalam menghadapi volatilitas pasar saham yang tinggi, investor perlu tetap tenang, mengandalkan analisis fundamental, dan mempertahankan fokus jangka panjang untuk menghindari risiko kerugian.

8. Tidak Memiliki Rencana Investasi

Kurangnya perencanaan adalah kesalahan investasi saham serius. Investor perlu memiliki rencana investasi yang mencakup tujuan investasi, profil risiko, strategi investasi, dan langkah-langkah manajemen risiko. Tanpa rencana yang jelas, investor dapat kehilangan arah dan membuat keputusan impulsif yang tidak sejalan dengan tujuan investasi mereka.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Beli Saham? Begini Cara Menentukannya!

Tips Investasi Saham yang Sesuai Kondisi Keuangan

Alih-alih berinvestasi saham hanya karena mengikuti tren, alangkah lebih baik jika investasi yang dilakukan sudah sesuai dengan kondisi finansial. Hal ini bertujuan untuk memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko. Berikut beberapa tips investasi saham pemula yang penting untuk diperhatikan:

1. Pahami Tujuan Keuangan

Sebelum berinvestasi saham, identifikasi tujuan keuangan kamu dengan jelas. Apakah investasi saham dilakukan untuk pensiun, pendidikan anak, atau pembelian rumah? 

Pahami batas waktu dan jumlah dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini akan membantu kamu menentukan strategi investasi saham yang sesuai dengan kebutuhan finansial jangka panjang atau pendek.

2. Pelajari Risiko Investasi Saham

Investasi saham memiliki tingkat risiko yang bervariasi. Pahami bahwa harga saham bisa naik atau turun dan hasil di waktu sebelumnya tidak menjamin hasil di masa mendatang. 

Pelajari faktor-faktor yang dapat memengaruhi pergerakan pasar, seperti kondisi ekonomi global, kondisi industri, dan kinerja perusahaan. Dengan pemahaman risiko ini, Anda dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan sesuai dengan toleransi risiko.

3. Susun Rencana Anggaran

Tentukan seberapa banyak uang yang dapat kamu alokasikan untuk investasi saham tanpa membahayakan keuangan pribadi. Susun rencana anggaran yang realistis, termasuk pengeluaran sehari-hari, darurat, dan tabungan. 

Pastikan bahwa dana yang diinvestasikan tidak akan merugikan kestabilan keuangan dalam jangka pendek. Rencana anggaran yang baik membantu Anda menghindari risiko finansial yang tidak perlu.

4. Pilih Saham sesuai Profil Risiko

Pertimbangkan profil risiko sebelum memilih saham. Jika Anda memiliki toleransi risiko tinggi, pilih saham dengan volatilitas tinggi yang potensial tetapi juga potensi keuntungan besar. 

Sebaliknya, jika Anda memiliki toleransi risiko rendah, memilih saham dengan volatilitas yang lebih rendah dan dividen stabil akan lebih disarankan. Diversifikasi portofolio saham juga dapat membantu mengurangi risiko dengan menyebarkan investasi Anda ke berbagai sektor atau industri.

Itulah pembahasan seputar kesalahan investasi saham yang masih banyak dilakukan investor pemula. Pada dasarnya, kesalahan tersebut sering terjadi akibat kurangnya riset dan pemahaman investor. Oleh karena itu, pastikan kamu sudah memiliki bekal pengetahuan cukup sebelum membeli saham. 

Nah, untuk membantumu lebih memahami risiko saham dan melihat peluangnya di kuartal dua tahun 2024 ini, ikuti kelas “Outlook Saham Jelang Q2-2024: Saatnya kumpulin Cuan!” bersama Ruang meNYALA.

Kelas tersebut akan diadakan secara online pada tanggal 21 Maret 2024 pukul 16:00 WIB. Melalui kelas ini, kamu bisa diskusi bersama ahlinya untuk melihat performa tren pasar saham di kuartal pertama 2024, prediksi di kuartal berikutnya, dan memproyeksikan strategi yang tepat. 

Setelah mengikuti kelas dan sebelum membeli saham, pastikan dulu kamu sudah mengecek kesehatan finansial melalui Financial Fitness Check Up dari Ruang meNYALA agar investasimu sesuai dengan kondisi keuangan.

Jika masih bingung, jadwalkan konsultasi secara 1-on-1 bersama Nyala Trainer untuk mendapatkan saran dan rekomendasi investasi yang paling tepat dengan kondisi keuanganmu. Yuk, rencanakan keuangan agar tetap #FinanciallyFit bersama Ruang meNYALA!

Baca juga: Apa itu Manajemen Risiko Investasi? Begini Cara Melakukannya!


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya