Logo Ruang Menyal
Bg Block

Kenali obligasi dan risikonya disini

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 18 September 2023 | 1595 dilihat

Article Detail

 

Setiap investasi pasti menawarkan sejumlah keuntungan yang lumayan besar, tapi disisi lain investasi juga mempunyai beberapa kerugian yang harus kamu terima dan tentunya tidak dapat kamu prediksi. Walaupun kamu berinvestasi di instrument yang stabil sekalipun seperti obligasi. 

Obligasi adalah surat utang berjangka menengah atau berjangka panjang yang dapat diperjual belikan. Obligasi sendiri berisi pengakuan dari pihak yang menerbitkan Efek untuk membayar imbalan pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang sudah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. 

Dalam arti lain, Obligasi merupakan salah satu investasi Efek berpendapatan tetap yang bertujuan untuk memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang relatif dengan resiko yang relative lebih kecil dari saham. 

Nah, walaupun Obligasi mempunyai resiko yang lebih kecil dari saham, tapi kamu sebagai investor apalagi kamu baru terjun dalam dunia investasi, harus sangat memperhatikan dan memikirkan cara untuk mengatasi resiko agar kamu bisa memaksimalkan profit kamu ketika berinvestasi, khususnya di instrument investasi Obligasi.  

 

Nah, bagi kamu yang mau terjun atau yang sudah berinvestasi di Obligasi, simak beberapa resiko yang ada dalam investasi Obligasi, biar kamu tau resiko apa saja yang ada di Obligasi yang terbilang kecil. 

1.    Resiko Gagal Bayar

Resiko yang pertama adalah resiko gagal bayar. Resiko ini bisa muncul jika penerbit obligasi, baik pemerintah maupun perusahaan tidak dapat membayar pokok investasi beserta imbal hasil yang sudah disepakati sejak awal investasi. Jika kondisi ini terjadi, kamu bisa kehilangan sebagian atau seluruh uang kamu didalam Obligasi. 

Tapi tenang, tidak semua obligasi seperti itu. Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah, misalnya , karena dilindungi dan sudah sesuai dengan undang-undang, untuk surat utang yang diterbitkan pemerintah pasti akan membayarkan beserta imbal hasilnya saat jatuh tempo tiba.

2.    Risiko Pasar

Untuk resiko ini, disebebabkan oleh fluktuasi harga pasar yang terlalu tinggi. Jika fluktuasi tidak dapat dikendalikan, maka kejadian tersebut akan berpotensi untuk menyebabkan inflasi. Jika terjadi inflasi dan meningkat, otomatis harga dari obligasi itu sendiri akan menurun, dan alhasil investasi kamu akan rugi atau capital loss. Sebaiknya kamu juga memperhatikan dan waspada terhadap faktor-faktor yang bisa mempengaruhi kondisi perekonomian seperti naik turunnya suku bunga Bank Indonesia, perubahan politik, dan lain-lain agar kamu bisa meminimalisir kerugian kamu. 

3.    Risiko Likuiditas pasar

Seorang investor yang membutuhkan dana cepat tapi tidak dapat menemukan calon pembeli obligasi biasanya aja mengalami resiko likuiditas. Hal itu kemungkinan investor menjual obligasi dengan harga tidak wajar atau leboh rendah dari harga belinya yang bisa menyebabkan kerugian. 

Maka dari itu, jika kamu ingin berinvestasi dan tidak terkecuali di obligasi, kamu harus memakai uang dingin, karena kamu tidak akan bisa tau kapan kamu akan menerima resiko investasi dan menerima kerugian. 

4.    Resiko Perubahan Aturan 

Jika peraturan tentang obligasi disuatu negara berubah, hal itu akan beresiko untuk nilai suatu obigasi. Sebagai contohnya yaitu perubahan tarif pajak penghasilan yang akan berubah sewaktu-waktu. Agar kamu tidak terkena resiko dari perubahan pajak penghasilan, kamu lebih baik selalu update berita dan juga mengenai aturan-aturan yang berlaku untuk investasi di obligasi.

 

Nah, kamu akhirnya sudah tau kan apa aja resiko yang akan kamu terima ketika kamu berinvestasi tidak terkecuali obligasi walaupun terbilang resikonya sangat kecil. 

Selain resiko, kamu juga bisa mengatasi resiko yang kamu terima dalam investasi terkhusus di obligasi dengan simak Tips Mengatasi Resiko dalam Investasi Obligasi. 

1.    Beli Saat Harganya Turun

Kamu bisa membeli obligasi saat harga obligasi turun, misalnya saat terjadi inflasi. Kamu bisa banget beli obligasi saat harganya murah dan kamu bisa jual saat harga kembali normal, atau saat harganya melonjak tinggi agar kamu bisa mendapat keuntungan yang maksimal. 

Walaupun sudah tau triknya, kamu juga harus memperhatikan jenis obligasi yang di beli. Jika kamu memilih obligasi yang bukan dari pemerintah, pastikan kamu juga memilih obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan yang terpercaya. 

 

2.    Tahan Obligasi

Untuk kamu menghindari resiko kamu, kamu bisa menahan obligasi kamu saat harganya menurun. Kamu jangan terlalu buru-buru untuk menjual obligasi kamu kalau harganya turun, apalagi kamu tidak terlalu membutuhkan dana cepat saat itu juga. 

Memang saat harganya turun akan membuat kamu rugi, tapi itu hanya sementara, malahan kamu disarankan untuk membeli lagi obligasi tersebut, agar ketika harganya sudah kembali normal, kamu akan mendapatkan keuntungan lebih dari obligasi yang baru kamu beli. 

3.    Pilih Obligasi yang Jatuh Temponya Lebih Lama

Kamu bisa memilih obligasi yang jatuh temponya lebih lama. Kenapa begitu? alasannya sederhana, karena imbal hasil yang diperoleh akan lebih tinggi daripada obligasi yang jatuh temponya lebih pendek. 

4.    Menganalisis Obligasi

Kamu akan lebih mudah untuk memilih obligasi ketika kamu sudah menganalisisnya. Kamu akan melakukan analisa terhadap nilai intristik dan kamu dapat menilai obligasi tersebut apakah overvalue/mahal atau undervalue/murah.  

Nah, itu dia resiko dan cara mengatasi resiko tersebut agar kamu bisa terhindar dari kerugian dan bisa memaksimalkan keuntungan kamu, ketika kamu investasti di Obligasi. Kamu bisa banget menerapkan beberapa tips diatas agar kamu tidak rugi besar, malahan sampai uang kamu habis total. 

Jika kamu masih bingung bagaimana caranya mengatur keuangan kamu, kamu jangan ragu untuk bertanya ke ahlinya dan juga mengikuti kelas-kelas keuangan yang seru dari ruang meNYALA. Catat tanggal mainnya ya, setiap hari Selasa dan Kamis malam. Kamu bisa daftar kelas disini Ruang meNYALA

 


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya