Logo Ruang Menyal
Bg Block

Kebijakan Fiskal: Pengertian, Tujuan, dan Contohnya

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 29 Januari 2025 | 330 dilihat

Article Detail

Masih bingung apa itu kebijakan fiskal? Berikut adalah penjelasan tentang pengertian kebijakan fiskal, tujuan, dan contohnya! 

Saat bicara tentang ekonomi makro, kamu akan menemukan beberapa istilah kebijakan, mulai dari kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan kebijakan segi penawaran. 

Masing-masing kebijakan diambil oleh negara dalam rangka meningkatkan pendapatan negara untuk membiayai program-program pemerintah. 

Selain itu, karena bersifat makro, maka masing-masing kebijakan itu akan berdampak pada perekonomian masyarakat secara luas. 

Misalnya kebijakan moneter yang diputuskan oleh bank sentral. Penetapan kebijakan ini dilakukan untuk mengendalikan uang yang beredar di masyarakat, tujuannya menjaga stabilitas ekonomi. 

Begitu pula dengan kebijakan fiskal yang akan dibahas dalam artikel ini. Simak ya!

Baca juga: Barang Kena Pajak (BKP): Pengertian, Jenis, dan Contoh

Kebijakan Fiskal Adalah…

Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang diambil pemerintah demi menjaga pemasukan dan pengeluaran negara tetap stabil sehingga perekonomian negara bisa bertumbuh baik. 

Menurut OJK, kebijakan fiskal adalah kebijakan tentang perpajakan, penerimaan, utang piutang, dan belanja pemerintah dengan tujuan ekonomi tertentu.

Konsep tentang kebijakan fiskal pertama kali diperkenalkan oleh John Maynard Keynes. Kebijakan ini kian luas dikenal saat peristiwa Depresiasi Besar atau Great Depression pasca Perang Dunia I. 

Keynes mengatakan, pemerintah suatu negara punya hak mengatur pengeluaran dan pemasukan negaranya dengan menetapkan pajak dan membuat kebijakan tertentu untuk menjaga ekonomi secara makro. 

Di Indonesia sendiri, konsep kebijakan fiskal sudah ada sejak zaman Hindia Belanda melalui Indische Comptabiliteitswet (ICW). 

Undang-undang tersebut kemudian diadaptasi pemerintah guna menyusun kebijakan fiskal di Indonesia mulai Proklamasi sampai tahun 1997 - 2003.

Mulai tahun 2003 hingga saat ini, kebijakan fiskal di Indonesia sudah tidak disadur lagi dari ICW 1944, melainkan berdasarkan pada analisa perekonomian negara dengan berlandaskan pada UUD 1945. 

Pihak yang memiliki wewenang membuat kebijakan fiskal di Indonesia adalah Kementerian Keuangan RI bersama-sama dengan Presiden.

Baca juga: Pajak Bunga Deposito, Ini Besaran Tarif dan Cara Menghitung

Tujuan Kebijakan Fiskal

Setiap kebijakan tentu memiliki tujuan tertentu, apalagi kebijakan fiskal. Berikut adalah beberapa tujuan dari kebijakan fiskal yang perlu kamu ketahui. 

1. Menstabilkan Perekonomian

Kebijakan fiskal bertujuan menjaga stabilitas ekonomi dengan mengelola pendapatan dan pengeluaran negara. 

Saat inflasi tinggi, pemerintah dapat mengurangi pengeluaran atau meningkatkan pajak untuk menekan permintaan. Sebaliknya, dalam kondisi resesi, belanja negara ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

2. Mendukung Pertumbuhan Ekonomi

Melalui kebijakan fiskal, pemerintah memacu pertumbuhan ekonomi dengan berinvestasi di sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, pendidikan, dan teknologi. 

Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang kondusif untuk investasi dan aktivitas ekonomi yang berkelanjutan.

3. Mengurangi Pengangguran

Kebijakan fiskal membantu menciptakan lapangan kerja melalui belanja pemerintah, misalnya dalam proyek-proyek pembangunan dan pemberian insentif kepada perusahaan. 

Hal ini bertujuan menekan tingkat pengangguran dan meningkatkan produktivitas ekonomi.

4. Mengurangi Ketimpangan Sosial dan Ekonomi

Redistribusi pendapatan dilakukan melalui kebijakan pajak progresif dan alokasi anggaran untuk program sosial. 

Langkah ini bertujuan mengurangi kesenjangan antara kelompok masyarakat kaya dan miskin, sekaligus meningkatkan kesejahteraan kelompok kurang mampu.

5. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Tujuan akhir kebijakan fiskal adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui alokasi anggaran untuk pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan layanan publik. 

Dengan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, kebijakan fiskal berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih sejahtera.

Baca juga: Begini Cara Bayar Pajak UMKM, Aturan dan Perhitungannya

Contoh Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal adalah langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah melalui pengelolaan pendapatan dan pengeluaran negara untuk mengatur perekonomian. 

Berikut adalah beberapa contoh kebijakan fiskal di Indonesia. 

1. Penurunan Pajak untuk Meningkatkan Daya Beli

Pemerintah bisa menurunkan tarif pajak penghasilan atau Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk mendorong masyarakat memiliki daya beli lebih besar.

2. Peningkatan Belanja Infrastruktur

Pemerintah meningkatkan anggaran pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, dan fasilitas umum lainnya. Contohnya adalah proyek pembangunan tol trans-Jawa. 

Langkah ini bertujuan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

3. Subsidi pada Sektor Strategis

Subsidi diberikan pada bahan bakar minyak (BBM), listrik, atau pupuk untuk menstabilkan harga dan menjaga daya beli masyarakat, terutama golongan menengah ke bawah.

4. Bantuan Langsung Tunai (BLT)

Dalam situasi ekonomi sulit, seperti pandemi COVID-19, pemerintah memberikan bantuan langsung tunai kepada masyarakat miskin atau terdampak, sebagai upaya menjaga konsumsi masyarakat dan mengurangi kemiskinan.

5. Peningkatan Anggaran Pendidikan dan Kesehatan

Alokasi anggaran yang lebih besar untuk sektor pendidikan (seperti program KIP atau beasiswa LPDP) dan kesehatan (seperti BPJS atau vaksinasi gratis).

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mendorong pembangunan jangka panjang.

Meningkatnya penerimaan negara melalui kebijakan fiskal bisa menjamin keuangan negara yang sehat. Sebagai individu, kesehatan keunganmu pun juga harus diperhatikan!

Saat ini, mengecek kesehatan finansial bisa dilakukan dengan mudah melalui Financial Fitness Check Up dari Ruang meNYALA. 

Dengan melakukan financial fitness check up, kamu akan tahu apa yang harus kamu lakukan pertama kali supaya keuangan kamu lebih sehat dan membuatmu bahagia.

Financial Fitness Check Up bisa membantumu memeriksa kondisi keuangan hanya dalam waktu 3 menit. Lalu, kamu juga bisa membahas hasil Financial Fitness Check Up kamu dengan Nyala Trainer di Konsultasi 1 on 1

Dengan sesi konsultasi ini, kamu bisa mengetahui bagaimana strategi yang tepat untuk keuangan kamu.

Banyak sekali manfaat yang bisa kamu dapat, bukan? Jadi, yuk segera atur keuanganmu dengan Ruang meNYALA sekarang agar kamu bisa segera #FinanciallyFit!

Baca juga: Pajak Dividen: Jenis, Tarif, dan Contoh Perhitungannya


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya