Logo Ruang Menyal
Bg Block

Hitung-hitungan Belanja dan Pengeluaran Jika PPN Jadi 12%

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 09 Desember 2024 | 339 dilihat

Article Detail

Tahun depan, Pemerintah rencananya bakal menaikkan tarif PPN menjadi 12%. Kira-kira, bagaimana hitung-hitungan pengeluaran jika PPN benar-benar naik?

Pemerintah berencana akan menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12%. Aturan baru ini akan efektif berlaku mulai 1 Januari 2025 mendatang. 

Aturan kenaikan tersebut tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan yang disahkan pada 29 Oktober 2021 lalu oleh Presiden Joko Widodo.

Sementara merujuk pada UU Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas UU Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, pemerintah berwenang mengubah tarif PPN paling rendah 5% dan paling tinggi 15%.

Ada beberapa barang dan jasa yang termasuk kebutuhan pokok yang dikecualikan dari kenaikan tarif PPN. Misalnya beras, jagung, sagu, garam, daging, telur, hingga sayur, buah, susu, dan sebagainya. 

Meski demikian, kenaikan PPN ini masih rencana. Pemerintah hingga tulisan ini dibuat belum resmi mengumumkan kenaikan tersebut. Bahkan ada kabar yang menyebut kenaikan PPN bakal ditunda. 

Salah satu pejabat yang mengungkap kenaikan diundur adalah Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan. “Ya, hampir pasti diundur,” kata Luhut sebagaimana diberitakan Kantor Berita Antara, Sabtu (30/11/2024). 

Baca juga: 5 Alasan Mengapa Investasi Harus Pakai Uang Dingin

Menghitung Pengeluaran Jika PPN Naik

Jika benar dilaksanakan, kenaikan tarif PPN menjadi 12% akan berdampak pada perekonomian. Pasalnya, kenaikan PPN dari 11% menjadi 12% itu tidak bisa hanya dilihat naik 1% saja. 

Secara perhitungan, kenaikan PPN ini sebenarnya bukan 1%, tetapi 9%. Pasalnya, kenaikan PPN ini harus dilihat dari selisih harga, bukan persentase kenaikannya.

Berikut adalah rumus perhitungannya:

(nilai pajak 11% - nilai pajak 12%) : nilai pajak 11% x 100%

Dengan demikian, jika harga barang Rp 100.000 x 12% = Rp 112.000. PPN = 12.000. Namun, jika PPN 11%, maka PPN dari harga barang Rp 100.000 adalah Rp 11.000.

Maka selisihnya adalah (Rp 12.000 - Rp 11.000) : Rp 11.000 x 100% = 9,09%.

Jika jadi dinaikkan, pengeluaran rumah tangga secara bulanan juga berpotensi akan mengalami kenaikan. Sebagai contoh, pengeluaran bulanan rumah tangga sebesar Rp 5 juta sudah termasuk PPN 11%. 

Jika PPN naik jadi 12% dan dikenakan pada seluruh pengeluaran, maka total pengeluaran bulanan rumah tangga itu juga akan naik menjadi Rp 5.045.045. Berikut rinciannya:

  • Pengeluaran Rp 5 Juta, PPN 11%
  • Makanan dan minuman sebesar Rp 3 Juta
  • Perlengkapan dan peralatan rumah tangga sebesar Rp 500 Ribu
  • Baju, alas kaki dan sepatu sebesar Rp 300 Ribu
  • Langganan internet dan pulsa sebesar Rp 600 Ribu
  • Biaya lain-lain sebesar Rp 600 Ribu

Jika PPN naik menjadi 12%, maka pengeluaran setiap poin naik menjadi:

  • Makanan dan minuman sebesar Rp 3.027.027
  • Perlengkapan dan peralatan rumah tangga sebesar Rp 504.504
  • Baju, alas kaki dan sepatu sebesar Rp 302.702
  • Langganan internet dan pulsa Rp 605.405
  • Biaya lain-lain sebesar Rp 605.405

Baca juga: Harga Emas di 2025 Naik? Hindari Kesalahan saat Investasi Emas!

Tips Atur Keuangan saat Ekonomi Sulit

Dalam kondisi ekonomi yang sedang sulit, sangat penting bagi setiap individu untuk lebih teliti lagi dalam mengelola keuangan. Berikut ini beberapa tips keuangan dari Financial Planner Ruang Menyala, Widya Yuliarti yang bisa diikuti. 

1. Ubah Mindset

Dalam situasi ekonomi yang menurun seperti saat ini, jangan dulu mengutamakan keinginan daripada kebutuhan. Prioritas utama adalah fokus pada kebutuhan pokok yaitu sandang, pangan, dan papan.

Karena itu sebisa mungkin penuhi kebutuhan seperti seperti makanan, tempat tinggal, tagihan, dan kesehatan terlebih dahulu. Hindari pengeluaran untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif atau keinginan sesaat. 

2. Atur Pengeluaran Lebih Bijak

Mengelola pengeluaran dengan bijak sangat penting di tengah ekonomi yang tidak pasti. Buat anggaran bulanan yang jelas dan batasi pengeluaran di luar rencana.

Kamu bisa menggunakan aplikasi keuangan atau mencatat manual pengeluaran sehari-hari biar lebih terkontrol. Pastikan kamu tidak mengeluarkan anggaran secara berlebihan.

3. Jangan Salahkan Keadaan

Kondisi saat ini memang sedang sulit namun tak ada gunanya menyalahkan keadaan. Daripada terus meratapi kondisi ekonomi yang menurut, lebih baik kamu mulai mengatur keuangan dengan lebih baik.

Meskipun keuangan sedang sulit, tetap usahakan menyisihkan sebagian penghasilan untuk dana darurat. Dana darurat penting buat berjaga-jaga kalau ada kebutuhan mendesak, seperti biaya kesehatan atau kehilangan pekerjaan.

4. Investasi Secara Konsisten

Di tengah ketidakpastian ekonomi, tetap investasi secara konsisten. Meski kondisi pasar mungkin berfluktuasi, investasi jangka panjang tetap penting untuk pertumbuhan kekayaan di masa depan. 

Kamu bisa mulai dari instrumen investasi dengan modal minimal, seperti reksa dana, emas, atau obligasi. Investasi bisa dilakukan dengan nominal kecil, tetapi harus konsisten!

Saat ini sudah banyak platform yang menyediakan fitur investasi dengan dana yang terjangkau. Salah satunya adalah investasi ReksaDana dan Emas yang bisa dimulai dari Rp10 Ribu saja.

Memulai investasi ReksaDana atau Emas sekarang bisa kamu lakukan dengan mudah melalui OCBC mobile. Ini adalah aplikasi mobile banking dari OCBC yang tidak hanya mempermudah transaksi, tetapi juga dilengkapi dengan banyak produk investasi dan menabung.

Sebelum memulai investasi, ada baiknya kamu mengetahui kondisi kesehatan finansialmu terlebih dulu. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui instrumen investasi apa yang cocok. 

Untuk itu, kamu bisa cek kesehatan keuangan kamu di sini. Dengan melakukan financial fitness check up, kamu akan tahu apa yang harus kamu lakukan pertama kali supaya keuangan kamu lebih sehat dan membuatmu bahagia.

Financial Fitness Check Up bisa membantumu memeriksa kondisi keuangan hanya dalam waktu 3 menit. Lalu, kamu juga bisa membahas hasil Financial Fitness Check Up kamu dengan Nyala Trainer di Konsultasi 1 on 1

Dengan sesi konsultasi ini, kamu bisa mengetahui bagaimana strategi yang tepat untuk keuangan kamu.

Banyak sekali manfaat yang bisa kamu dapat, bukan? Jadi, yuk segera atur keuanganmu dengan Ruang meNYALA sekarang agar kamu bisa segera #FinanciallyFit!

Baca juga: Nabung Rp 300 Juta Seperti Kaluna, Mungkinkah?


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya