Salah satu penyebab munculnya gejala burnout di kalangan para karyawan adalah lingkungan kerja yang toxic. Dalam pengertiannya, burnout adalah kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental yang disebabkan oleh stres kronis akibat pekerjaan atau tuntutan lingkungan.
Kondisi tersebut biasa menunjukkan beberapa ciri-ciri, seperti motivasi kerja yang menurun atau rasa lelah berlebih. Untuk selengkapnya, yuk simak ulasan mengenai gejala burnout hingga cara mengatasinya di artikel ini!
Penyebab Burnout
Dalam kehidupan serba sibuk dan penuh tekanan seperti saat ini, burnout menjadi sebuah masalah yang semakin umum di kalangan karyawan. Burnout adalah kondisi kelelahan fisik, mental, dan emosional yang disebabkan oleh stres kronis berkepanjangan.
Jika tidak ditangani dengan tepat, burnout dapat berdampak buruk pada kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Adapun beberapa penyebab lain dari burnout adalah sebagai berikut:
- Beban kerja yang berlebihan.
- Kurangnya dukungan sosial dari kolega atau atasan.
- Konflik nilai pribadi dengan perusahaan.
- Kurangnya penghargaan dan pengakuan.
Gejala Burnout
Burnout dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan fisik, mental, dan emosional seseorang. Berikut adalah beberapa gejala burnout yang umum terjadi, di antaranya yaitu:
1. Rasa Lelah yang Berlebihan
Seseorang dengan gejala burnout akan merasa lelah secara konstan, bahkan setelah beristirahat yang cukup. Kelelahan ini tidak hanya terbatas pada fisik, tetapi juga dapat dirasakan secara mental dan emosional.
2. Motivasi Kerja Menurun
Seseorang yang mengalami gejala burnout mungkin akan kehilangan minat dan motivasi dalam pekerjaan. Mereka dapat merasa tidak termotivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari dan kehilangan gairah yang dulu mereka miliki.
Baca juga: 50+ Kata-Kata Motivasi Semangat Kerja Yang Menginspirasi
3. Dipenuhi Emosi Negatif
Gejala burnout dapat menyebabkan perasaan negatif yang berlebihan seperti kecemasan, frustrasi, dan keputusasaan. Oleh karena itu, seseorang dengan gejala burnout mungkin menjadi lebih mudah tersinggung atau marah tanpa alasan yang jelas.
Baca juga: Pentingnya Kesehatan Mental Bagi Karyawan, Wajib Diperhatikan
4. Performa Kerja Menurun
Burnout dapat memengaruhi kinerja seseorang di tempat kerja. Seseorang yang mengalami burnout, cenderung akan menunjukkan gejala seperti penurunan produktivitas, kesalahan menjadi lebih sering, dan kesulitan berkonsentrasi pada tugas-tugas mereka.
Baca juga: Apa Itu Standar Kinerja? Tujuan, Contoh & Tips Menetapkannya
5. Menarik Diri dan Enggan Bersosialisasi
Individu yang mengalami burnout cenderung akan menarik diri dari interaksi sosial di tempat kerja. Mereka dapat kesulitan untuk terhubung dengan rekan kerja, merasa terisolasi, atau enggan mengambil bagian dalam kegiatan sosial.
Baca juga: Work Anxiety (Rasa Cemas saat Kerja), Ini Tips Mengatasinya!
6. Mudah Sakit
Burnout dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh seseorang, serta membuat rentan terhadap infeksi dan penyakit. Mereka mungkin sering merasa sakit, seperti sakit kepala, sakit perut, atau gangguan tidur yang memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Cara Mengatasi Burnout
Mengatasi burnout adalah suatu proses yang membutuhkan waktu dan komitmen. Adapun beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi dan mencegah gejala burnout, antara lain yaitu:
1. Luangkan Waktu untuk Relaksasi
Penting untuk mengatur waktu bagi diri sendiri dan melibatkan aktivitas yang membantu mengurangi stres. Olahraga, meditasi, atau hobi yang menyenangkan dapat membantu mengisi ulang energi dan meredakan ketegangan terkait dengan pekerjaan.
Selain itu, menghargai diri sendiri dan mengurangi ekspektasi yang tidak realistis, juga merupakan langkah penting dalam mengatasi burnout.
2. Cari Kesibukan di Luar Kantor
Mengembangkan kegiatan di luar kantor dapat membantu mengalihkan fokus dari tekanan pekerjaan. Temukan hobi atau kegiatan yang menarik minat, seperti olahraga, seni, dan sukarelawan, untuk mendapatkan kegembiraan serta pengalaman positif.
Baca juga: Apa Itu Quality Time? Pahami Pengertian Dan Contohnya
3. Perbaiki Kualitas Tidur
Tidur yang cukup sekaligus berkualitas juga merupakan faktor penting dalam menjaga keseimbangan dan kesehatan secara keseluruhan. Usahakan untuk menjaga rutinitas tidur konsisten dan ciptakan lingkungan istirahat yang nyaman.
4. Buat Prioritas
Evaluasi dan organisasi tugas-tugas yang perlu diselesaikan adalah langkah penting dalam mengatasi burnout. Buat daftar prioritas dan fokus pada tugas-tugas yang memiliki dampak paling signifikan, sambil menghindari menumpuk terlalu banyak pekerjaan dalam satu waktu.
Baca juga: Apa Itu Kerja Cerdas? Ini Pengertian Dan Tips Melakukannya
5. Bicarakan dengan Atasan
Jika kamu mengalami burnout, penting untuk membicarakannya dengan atasan atau manajer. Diskusikan beban kerja, harapan realistis, atau kemungkinan pengaturan yang fleksibel.
Pembicaraan terbuka ini, dapat membantu mencari solusi yang memadai untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan kerja.
Atasi Gejala Burnout di Tempat Kerja Bersama Ruang meNYALA
Demikianlah rangkuman informasi mengenai gejala burnout hingga cara mengatasinya.Seperti dijelaskan sebelumnya, salah satu penyebab burnout adalah tanggung jawab atau tekanan kerja yang terlalu banyak.
Di samping itu, tak jarang pula karyawan merasa burnout karena beban kerja tidak seimbang dengan upah yang diterima.Nah, jika kamu mengalami hal yang serupa, tak perlu khawatir karena Ruang meNYALA menyediakan solusi untuk membantu mengatasi berbagai masalah keuangan.
Salah satu solusi yang dapat kamu terapkan adalah rutin memeriksa kesehatan finansial melalui Financial Fitness Check Up dan berkonsultasi dengan trainer profesional dari Nyala.Melalui sesi konsultasi tersebut, kamu akan memperoleh berbagai tips dan trik yang berkaitan dengan permasalahan keuanganmu.
Jadi, ayo jaga kesehatan mental di tempat kerja dan capai #FinanciallyFit bersama Ruang meNYALA!
Baca juga: 7 Jenis Cek Kesehatan Mental, Bantu Cegah Risiko Depresi!