Berapa sih gaji rata-rata sesuai jenjang pendidikan di Indonesia? Intip besarannya, sekaligus pelajari tips mengatur keuangan dengan gaji kecil agar cukup sampai akhir bulan!
Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu mengungkap besaran gaji rata-rata pekerja di Indonesia. Disebutkan, gaji buruh di Indonesia per Agustus 2024 rata-rata Rp 3,27 Juta.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, angka rata-rata gaji tersebut mengalami kenaikan sebesar 2,81 persen dibanding bulan Agustus tahun 2023.
Selain itu, BPS juga mengungkap besaran gaji pekerja di Indonesia berdasarkan jenjang pendidikan. Tercatat, rata-rata gaji tertinggi dimiliki oleh lulusan Diploma IV, S1, S2, dan S3, yaitu sebesar Rp 4,96 Juta.
Sementara lulusan Diploma I, II, dan III rata-rata gaji bulanannya senilai Rp 4,25 juta per bulan. Kemudian, pekerja lulusan SMA dan SMK rata-rata Rp 3,09 juta per bulan, lulusan SMP Rp 2,38 juta per bulan, dan SD ke bawah gajinya rata-rata Rp 2,08 juta per bulan.
Baca juga: 4 Cara Ampuh Memiliki Dana Darurat Saat Gaji UMR
Cara Mengatur Keuangan dengan Gaji Kecil
Gaji kecil sebenarnya sudah bisa digunakan untuk hidup layak di suatu daerah. Namun kondisinya akan berbeda antara yang masih lajang dengan yang sudah berkeluarga.
Untuk itu, mengatur keuangan keluarga dengan modal gaji yang tidak terlalu besar bisa menjadi tantangan tersendiri.
Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan dalam mengelola keuangan keluarga agar tetap hidup layak.
1. Buat Anggaran Bulanan
Mulailah dengan membuat anggaran bulanan yang mencakup semua pengeluaran rutin. Pisahkan pos-pos anggaran seperti kebutuhan pokok (makanan, listrik, air), pendidikan anak, kesehatan, dan transportasi.
Alokasikan sekitar 10-15% dari gaji untuk transportasi harian, seperti biaya bahan bakar, ongkos angkutan umum, atau perawatan kendaraan.
Dengan anggaran yang rinci, kamu bisa mengontrol pengeluaran dan memastikan bahwa setiap kebutuhan penting terakomodasi.
2. Prioritaskan Kebutuhan Utama
Fokuskan pengeluaran pada kebutuhan utama, seperti makanan, tempat tinggal, dan pendidikan anak.
Keperluan sekunder atau keinginan, seperti hiburan atau belanja barang yang tidak mendesak, bisa ditunda atau diatur dengan cermat.
Prioritas ini memastikan bahwa kebutuhan dasar keluarga selalu terpenuhi meskipun dengan anggaran terbatas.
3. Optimalkan Ongkos Transportasi
Untuk menghemat biaya transportasi, pertimbangkan opsi yang lebih ekonomis, contohnya menggunakan angkutan umum seperti KRL, LRT, Bus, atau bahkan bersepeda jika memungkinkan.
Jika kamu memiliki kendaraan pribadi, pastikan untuk melakukan perawatan rutin agar kendaraan tetap efisien dan tidak boros bahan bakar.
Penghematan di sektor transportasi bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain yang mendesak.
4. Hindari Utang Konsumtif
Usahakan untuk tidak mengambil utang untuk keperluan konsumtif seperti membeli barang elektronik baru atau berlibur.
Jika memang perlu berutang, pastikan untuk kebutuhan yang benar-benar penting dan pilih utang dengan bunga rendah. Utang konsumtif bisa membebani anggaran bulanan dan membuat keuangan keluarga tidak stabil.
5. Cari Penghasilan Tambahan
Untuk menambah kelonggaran finansial, pertimbangkan mencari penghasilan tambahan.
Kamu bisa menjalankan usaha kecil dari rumah, seperti menjual makanan ringan, membuka jasa laundry, atau menjalankan bisnis online.
6. Menabung dan Dana Darurat
Sisihkan sebagian kecil gaji untuk tabungan dan dana darurat, meskipun dalam jumlah yang kecil. Usahakan untuk menabung setidaknya 5-10% dari gaji setiap bulan.
Dana darurat ini penting untuk mengantisipasi kejadian tak terduga seperti sakit atau kehilangan pekerjaan, sehingga keuangan keluarga tetap aman.
Baca juga: 5 Tips Investasi Gaji UMR bagi Karyawan, Dijamin Makin Cuan!
Contoh Anggaran Keluarga dengan Gaji Rata-rata
Nominal gaji rata-rata seperti yang dilaporkan BPS memang cukup kecil. Apalagi jika penerima gaji sudah berkeluarga, sehingga harus memenuhi kebutuhan keluarga selama satu bulan.
Namun demikian, bukan berarti gaji rata-rata itu tidak bisa membuatmu hidup cukup. Berikut ini contoh anggaran bulanan untuk kamu yang masih single dan tidak punya cicilan.
- Kebutuhan Pokok (50% dari Gaji) - Rp 2.480.000
- Bahan Makanan: Rp 1.500.000
- Listrik, Air, dan Gas: Rp 500.000
- Transportasi: Rp 480.000
- Investasi dan Tabungan (20% dari Gaji) - Rp 992.000
- Investasi: Rp 496.000
- Dana Darurat/Tabungan: Rp 496.000
- Tempat Tinggal (20% dari Gaji) - Rp 992.000
- Kesehatan (10% dari Gaji) - Rp 496.000
Itulah ulasan mengenai gaji rata-rata pekerja lulusan S1, S2, dan S3 di Indonesia beserta cara mengatur keuangan keluarga dengan nominal gaji tersebut. Selain uraian di atas, sangat penting bagi keluarga untuk mengetahui kondisi kesehatan finansialnya.
Kabar gembiranya, kamu sekarang bisa cek kesehatan keuangan kamu di sini. Dengan melakukan financial fitness check up, kamu akan tahu apa yang harus kamu lakukan pertama kali supaya keuangan kamu lebih sehat dan membuatmu bahagia.
Financial Fitness Check Up bisa membantumu memeriksa kondisi keuangan hanya dalam waktu 3 menit. Lalu, kamu juga bisa membahas hasil Financial Fitness Check Up kamu dengan Nyala Trainer di Konsultasi 1 on 1.
Dengan sesi konsultasi ini, kamu bisa mengetahui bagaimana strategi yang tepat untuk keuangan kamu.
Banyak sekali manfaat yang bisa kamu dapat, bukan? Jadi, yuk segera atur keuanganmu dengan Ruang meNYALA sekarang agar kamu bisa segera #FinanciallyFit!
Baca juga: 6 Cara Menabung Milenial Yang Efektif & Anti Gagal, Catat!