Logo Ruang Menyal
Bg Block

Tempat Terbaik Menyimpan Dana Darurat: Aman, Akses Mudah, dan Menguntungkan

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 20 Juli 2024 | 1508 dilihat

Article Detail

Temukan strategi cerdas menyimpan dana darurat agar mudah diakses saat dibutuhkan, aman dari penipuan, dan tetap menghasilkan keuntungan. Siap hadapi situasi tak terduga dengan dana darurat yang terencana!

Dana darurat adalah dana jaga-jaga yang disiapkan sebagai bentuk antisipasi dan dapat digunakan ketika peristiwa atau keadaan darurat terjadi. Keadaan darurat ini bisa meliputi kehilangan pekerjaan, bencana, dan kejadian lain yang tidak bisa direncanakan sama sekali.

Karena fungsinya yang penting, penyimpanan dana darurat juga perlu kamu pikirkan. Dalam hal ini, kamu bisa menyimpan dana darurat di rekening tabungan atau di salah satu instrumen investasi yang likuid. 

Baca juga: 12+ Cara Investasi Saham Untuk Pemula, Ini Langkah Mudahnya!

Jumlah Dana Darurat Ideal

Sudah banyak artikel dan financial planner yang menjelaskan betapa pentingnya dana darurat bagi setiap orang. Secara umum, dana darurat harus dimiliki setiap orang, namun jumlahnya tergantung kebutuhan masing-masing. 

Perbedaan nominal dana darurat dapat terjadi karena adanya perbedaan profesi, jumlah penghasilan kebutuhan, dan gaya hidup. Tidak ada perhitungan angka dan persentase pasti untuk menentukan besarnya dana darurat. 

Melansir laman Kementerian Keuangan, minimal dana darurat yang harus dipersiapkan idealnya adalah 6-12 kali lipat pengeluaran per bulan dengan mempertimbangkan kondisi masing-masing individu. 

Berikut ini gambaran kebutuhan dana darurat berdasarkan kondisi dan status setiap orang:

  • Single: 6 kali lipat pengeluaran bulanan
  • Sudah menikah: 9 kali lipat pengeluaran bulanan
  • Sudah menikah dan punya anak: 12 kali lipat pengeluaran bulanan

Pertanyaan berikutnya, mengapa besaran ideal dana darurat berada pada rentang 6-12 kali lipat pengeluaran bulanan? 

Sebagai contoh seseorang kehilangan pekerjaannya dan memiliki dana darurat sebesar tiga kali lipat pengeluaran per bulan, artinya ia hanya memiliki persediaan dana untuk kebutuhan atau pengeluaran selama tiga bulan. 

Kondisi ini cukup berisiko apabila dalam waktu empat bulan ia belum mendapatkan sumber penghasilan atau pekerjaan baru.

Selain itu, komponen perhitungan jumlah dana darurat juga bisa ditambah dengan adanya kondisi tertentu, misalnya faktor usia. Namun yang tetap perlu diperhatikan adalah jangan menyimpan dana darurat secara berlebihan, misalnya sampai 20 kali lipat. 

Hal tersebut dikarenakan pada umumnya dana darurat disimpan pada instrumen keuangan yang aman dan likuid sehingga cenderung tidak efektif atau kurang menguntungkan.

Kelebihan dana darurat tersebut lebih baik dimanfaatkan untuk investasi yang lebih produktif dan menguntungkan.

Baca juga: Mayoritas Gen Z Tak Punya Dana Darurat!

Dana Darurat Disimpan di Mana?

Pada dasarnya, dana darurat bersumber dari penghasilan bulanan yang disisihkan sebagian. Sebagai contoh, kamu biasanya menyisihkan 30% gaji untuk ditabung. 

Nah jumlah ini bisa kamu bagi, seperti 10% untuk keperluan dana darurat, dan 20% sisanya untuk investasi masa depan. 

Setelah menentukan berapa yang disisihkan untuk dana darurat, berikutnya kamu perlu mempertimbangkan di mana menyimpan dana darurat tersebut. 

Pasalnya, menyiapkan dana darurat merupakan langkah penting untuk menjaga stabilitas keuangan, terutama saat menghadapi situasi tak terduga. Berikut adalah beberapa tempat aman untuk menyimpan dana darurat.

1. Rekening Tabungan

Menyimpan dana darurat di rekening tabungan adalah pilihan yang paling umum dan mudah diakses. Rekening tabungan di bank menawarkan likuiditas tinggi, yang berarti kamu bisa menarik uang kapan saja tanpa repot. 

Banyak bank juga menawarkan rekening tabungan dengan bunga yang kompetitif, sehingga dana darurat bisa bertambah seiring waktu. Pastikan untuk memilih bank yang terpercaya dan memiliki sistem perlindungan simpanan.

2. Reksa Dana Pasar Uang

Reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal atau investor. Dana yang telah terkumpul tersebut akan diinvestasikan oleh manajer investasi, ke dalam beberapa instrumen instrumen.

Adapun dana yang terkumpul pada Reksa Dana Pasar Uang akan dialokasikan ke instrumen-instrumen Pasar Uang yaitu instrumen investasi yang jatuh temponya kurang dari 1 (satu) tahun seperti Deposito, Sertifikat Utang Negara (SUN), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Obligasi, Sukuk dan sejenisnya. 

RDPU memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya aman sebagai dapat menjadi alternatif pilihan instrumen investasi untuk dana darurat yaitu aman karena tingkat risiko rendah dan likuid karena proses pencairan hanya satu hari bahkan ada yang beberapa jam saja.

3. Deposito

Deposito adalah opsi lain untuk menyimpan dana darurat. Meskipun likuiditasnya lebih rendah dibandingkan rekening tabungan, karena ada jangka waktu tertentu sebelum bisa menarik uang tanpa penalti, deposito biasanya menawarkan bunga yang lebih tinggi. 

Instrumen ini tentu cocok untuk menyimpan dana darurat yang mungkin tidak segera diperlukan, tetapi pastikan untuk memilih tenor yang sesuai dengan kebutuhan.

Itulah ulasan mengenai tempat yang aman dan menguntungkan untuk menyimpan dana darurat. 

Untuk memulai mengumpulkan dana darurat, kamu bisa melakukan Financial Fitness Check Up dari Ruang meNYALA.  Financial Fitness Check Up akan membantumu memeriksa kondisi keuangan hanya dalam waktu 3 menit.

Setelah melakukan Financial Fitness  Check Up, kamu bisa bisa membahas hasil tes kamu dengan Nyala Trainer. Daftarkan segera jadwal konsultasi 1 on 1 konsultasi kamu di Ruang Menyala secara gratis.

Dengan berkonsultasi dengan Nyala Trainer, kamu akan tahu bagaimana cara menabung untuk mengumpulkan dana darurat yang efektif untuk kondisi keuangan kamu saat ini.

Yuk, buruan meluncur ke Financial Fitness Check Up di website Ruang Menyala!


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya