Dapatkan panduan praktis dalam menyusun laporan keuangan dengan contoh-contoh nyata dari berbagai industri. Tingkatkan kemampuan akuntansi dan analisis keuangan kamu dengan mudah.
Salah satu unsur penting dalam usaha yang harus diperhatikan adalah laporan keuangan. Laporan ini harus ada pada setiap skala bisnis, baik besar, sedang, maupun kecil dan mikro.
Untuk perusahaan, laporan keuangan umumnya mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh Dewan Standar Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI).
Sementara untuk usaha kecil atau rumahan, laporan keuangan bisa disusun secara sederhana dengan tetap memperhatikan beberapa hal di dalamnya.
Baca juga: 5 Aplikasi Pengelola Keuangan Keluarga Gratis Terbaik
Pengertian dan Komponen Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah dokumen yang memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi keuangan, kinerja, dan arus kas suatu usaha selama periode tertentu.
Dalam praktiknya, laporan ini digunakan oleh pemilik usaha, manajer, investor, kreditur, dan pihak lain yang berkepentingan untuk menilai kesehatan keuangan dan kinerja perusahaan.
Berikutnya, penilaian kinerja perusahaan yang berdasarkan laporan keuangan itu akan dijadikan dasar untuk pengambilan kebijakan strategis perusahaan, seperti ekspansi bisnis dan sebagainya.
Laporan keuangan harus meliputi beberapa komponen sebagai berikut:
- Neraca (Balance Sheet), meliputi aset, kewajiban, ekuitas;
- Laporan laba rugi (Income Statement), meliputi pendapatan, beban, laba bersih;
- Laporan arus kas (Cash Flow Statement), meliputi aktivitas operasional, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan;
- Laporan perubahan ekuitas, meliputi modal pemilik, laba ditahan, dan distribusi kepada pemilik;
- Catatan atas laporan keuangan, mencakup kebijakan akuntansi, rincian angka-angka penting, dan informasi tambahan lain.
Baca juga: Ketahui Kegunaan Informasi Akuntansi Bagi Investor
Tips Menyusun Laporan Keuangan
Menyusun laporan keuangan usaha yang akurat dan terstruktur dengan baik sangat penting untuk keberhasilan bisnis. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk menyusun laporan keuangan.
1. Catat Semua Transaksi
Setiap transaksi keuangan, baik besar maupun kecil, harus dicatat dengan rinci. Catatan yang akurat membantu memastikan laporan keuangan yang tepat dan memberikan gambaran jelas tentang arus kas bisnis.
Jika ada penjualan atau pembelian barang, pastikan kamu mencatatnya segera dalam buku kas atau software akuntansi. Selain itu, simpan dan kumpulkan semua bukti transaksi untuk keperluan audit.
2. Pisahkan Uang Pribadi dan Bisnis
Memisahkan keuangan pribadi dan bisnis adalah langkah krusial untuk menghindari kebingungan dan memastikan bahwa laporan keuangan hanya mencerminkan kegiatan bisnis.
3. Gunakan Software Akuntansi
Menggunakan software akuntansi akan memudahkan proses pencatatan dan pelaporan keuangan. Software ini bisa mengotomatisasi banyak tugas akuntansi dan menghasilkan laporan dengan cepat dan akurat.
4. Rekonsiliasi Bank Berkala
Rekonsiliasi bank adalah proses mencocokkan catatan kas dengan laporan bank. Melakukan ini secara berkala membantu mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan atau transaksi yang terlupakan.
Kamu bisa melakukan rekonsiliasi bank setiap akhir bulan untuk memastikan tidak adanya perbedaan.
5. Pantau Laporan Keuangan
Pantau dan analisis laporan keuangan secara rutin untuk mengidentifikasi tren, memahami kinerja bisnis, dan membuat keputusan yang tepat. Evaluasi anggaran dan realisasi untuk mengidentifikasi perbedaan dan memahami penyebabnya.
Baca juga: 8 Jenis Investasi untuk Anak Muda, Jadi Cuan Sejak Dini!
Contoh Laporan Keuangan
Berikut ini format dan contoh laporan keuangan yang bisa kamu gunakan untuk berbagai jenis usaha.
1. Neraca
Nama Usaha
Neraca per 31 Januari 2024
Aset | Kewajiban dan Ekuitas |
Aset Lancar:
Total Aset Lancar Rpxxx | Kewajiban Lancar:
Total Kewajiban Lancar Rpxxx |
Aset Tetap:
Total Aset Tetap Rpxxx | Kewajiban Jangka Panjang:
Total Kewajiban Rpxxx |
Aset Lainnya:
| Ekuitas:
|
Total Aset: Rpxxx | Total Kewajiban dan Ekuitas: Rpxxx |
2. Laporan Laba Rugi
[Nama Usaha]
Laporan Laba Rugi Per [Periode]
-------------------------------------------------------------------------------
Pendapatan Usaha: xxx
Beban Usaha: xxx
- Beban Pokok Penjualan xxx
- Beban Operasional xxx
- Beban Administrasi xxx
Total Beban Usaha: xxx
Laba Kotor: xxx
Pendapatan/Beban Lain: xxx
- Pendapatan Bunga xxx
- Beban Bunga (xxx)
- Pendapatan Lain xxx
- Beban Lain (xxx)
Total Pendapatan/Beban Lain: xxx
Laba Sebelum Pajak: xxx
Pajak Penghasilan: (xxx)
Laba Bersih: xxx
-------------------------------------------------------------------------------
3. Laporan Arus Kas
[Nama Usaha]
Laporan Arus Kas Per [Periode]
-------------------------------------------------------------------------------
Arus Kas dari Aktivitas Operasional:
- Kas dari Penjualan xxx
- Pembayaran kepada Pemasok (xxx)
- Pembayaran Gaji (xxx)
- Pembayaran Beban Operasional Lain (xxx)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasional: xxx
Arus Kas dari Aktivitas Investasi:
- Pembelian Aset Tetap (xxx)
- Penjualan Aset Tetap xxx
- Investasi Lainnya (xxx)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi: xxx
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan:
- Penerimaan Pinjaman xxx
- Pembayaran Pinjaman (xxx)
- Setoran Modal xxx
- Pembayaran Dividen (xxx)
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan: xxx
Perubahan Bersih dalam Kas dan Setara Kas: xxx
Kas dan Setara Kas Awal Periode: xxx
Kas dan Setara Kas Akhir Periode: xxx
-------------------------------------------------------------------------------
4. Laporan Perubahan Ekuitas
[Nama Usaha]
Laporan Perubahan Ekuitas Per [Periode]
-------------------------------------------------------------------------------
Modal Pemilik Laba Ditahan Total Ekuitas
-------------------------------------------------------------------------------
Saldo Awal xxx xxx xxx
Penambahan xxx - xxx
Laba Bersih - xxx xxx
Dividen - (xxx) (xxx)
Saldo Akhir xxx xxx xxx
-------------------------------------------------------------------------------
Itulah ulasan mengenai contoh laporan keuangan yang bisa kamu terapkan untuk laporan keuangan usahamu.
Nah dalam menjalankan usaha, ada baiknya kamu mengetahui kondisi kesehatan finansialmu. Caranya sangat mudah yaitu dengan mengikuti Financial Fitness Check Up di website Ruang Menyala, kamu bisa klik tautan ini.
Dengan melakukan financial fitness check up, kamu akan tahu bagaimana kondisi kesehatan finansialmu dan bisa mengambil keputusan yang berkaitan dengan usaha yang sedang dijalankan.
Financial Fitness Check Up bisa membantumu memeriksa kondisi keuangan hanya dalam waktu 3 menit. Setelah melakukan Financial Fitness Check Up, kamu bisa membahas hasilnya dengan Nyala Trainer di Konsultasi 1 on 1.
Segera daftar Konsultasi 1 on 1 dan kamu bisa mengetahui strategi yang tepat untuk keuangan kamu. Termasuk usaha apa yang cocok dengan profil dan juga kondisi finansial kamu! Banyak banget kan manfaatnya?
Baca juga: Cerita Menyala: Siklus Keuangan Sehat, Hidup Lebih Nyaman