Logo Ruang Menyal
Bg Block

Cash Flow Positif 2025: Tips Mengelola Arus Kas agar Stabil

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 17 Januari 2025 | 190 dilihat

Article Detail

Cash flow positif saat memiliki bisnis atau usaha merupakan suatu keharusan. Rahasianya adalah dengan memastikan arus kas terkelola dengan baik!

Stabilitas keuangan merupakan kondisi yang harus selalu dijaga baik dalam lingkup individu maupun usaha. Pasalnya, keuangan yang stabil akan membuat kamu lebih fleksibel dalam mengambil keputusan terkait uang. 

Khusus bagi usaha, keuangan yang stabil menandakan bisnis berjalan sebagaimana mestinya dan menguntungkan. 

Kondisi ini akan sangat membantu ketika kamu memerlukan suntikan modal investor atau mengajukan pembiayaan ke bank dan lembaga keuangan lainnya. 

Baca juga: Gunakan Cara Analisis Peluang Usaha Ini agar Untung Banyak

Tips Mengelola Arus Kas Usaha

Secara umum, cash flow dapat bersifat positif maupun negatif. Arus positif di dalam perusahaan menandakan pemasukan lebih besar dibanding pengeluaran. 

Sedangkan arus negatif menandakan perusahaan memiliki lebih besar pengeluaran dibanding pemasukan.

Nah berikut ini adalah beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar cash flow usaha bisa positif dan stabil. 

1. Buat Proyeksi Arus Kas

Proyeksi arus kas adalah langkah penting untuk memperkirakan pemasukan dan pengeluaran dalam jangka waktu tertentu, seperti mingguan, bulanan, atau tahunan. 

Dengan begitu, kamu bisa mengantisipasi potensi kekurangan dana atau kelebihan likuiditas. Misalnya, jika kamu memprediksi adanya lonjakan pengeluaran dalam bulan tertentu, kamu bisa menyiapkan cadangan kas sebelumnya. 

Proyeksi juga memudahkan untuk membuat keputusan strategis, seperti menunda pembelian inventaris besar atau mempercepat penagihan piutang.

2. Kelola Piutang dengan Baik

Piutang atau tagihan yang belum dibayar oleh pelanggan sering menjadi penyebab arus kas yang terganggu. 

Untuk mengatasinya, tetapkan syarat pembayaran yang jelas di awal kerja sama, misalnya pembayaran dalam 7, 14, atau 30 hari.

Buat sistem untuk memantau piutang, seperti menggunakan software akuntansi. Kirimkan pengingat kepada pelanggan sebelum jatuh tempo, dan jika perlu, tawarkan diskon untuk pembayaran lebih awal. 

3. Kontrol Pengeluaran Operasional

Pengeluaran yang tidak terkontrol bisa membuat arus kas negatif, bahkan jika pendapatanmu stabil. Mulailah dengan memeriksa semua biaya operasional, seperti gaji karyawan, sewa, atau pembelian bahan baku. 

Negosiasi ulang kontrak dengan pemasok untuk mendapatkan harga lebih baik atau mencari alternatif yang lebih hemat. 

Hindari pengeluaran yang tidak esensial, seperti pembelian peralatan yang belum benar-benar dibutuhkan. 

4. Siapkan Dana Darurat

Seperti keuangan pribadi, bisnis juga membutuhkan dana darurat. Dana ini berguna untuk menghadapi situasi tak terduga, seperti penurunan penjualan mendadak, kenaikan biaya bahan baku, dan sebagainya. 

Dana darurat ini sebaiknya setara dengan 3–6 bulan biaya operasional, tergantung skala dan kompleksitas bisnis. 

Dengan dana darurat, bisnismu tetap bisa berjalan tanpa harus mencari pinjaman darurat yang sering kali memiliki bunga tinggi.

Baca juga: Bagaimana Strategi Investasi di Tahun 2025?

5. Diversifikasi Sumber Pendapatan

Mengandalkan satu sumber pendapatan saja berisiko jika pasar tersebut mengalami penurunan. Cobalah untuk memperluas produk atau layanan yang kamu tawarkan, atau masuki pasar baru. 

Misalnya, jika bisnismu sebelumnya hanya melayani pelanggan lokal, pertimbangkan untuk menjual produk secara online melalui marketplace atau media sosial. 

Diversifikasi pendapatan ini akan membuat arus kas lebih stabil, bahkan jika salah satu sumber mengalami penurunan.

6. Pisahkan Rekening Pribadi dan Bisnis

Mencampur keuangan pribadi dan bisnis adalah kesalahan yang sering terjadi, terutama pada usaha kecil. 

Dengan memisahkan rekening, kamu akan lebih mudah melacak arus kas bisnis secara spesifik, seperti pendapatan, biaya operasional, dan laba bersih. 

Pemisahan penting untuk menjaga transparansi, terutama jika bisnismu membutuhkan audit atau evaluasi finansial untuk pengajuan pinjaman atau mencari investor.

Dalam memisahkan rekening ini, kamu bisa memanfaatkan layanan Nyala dari OCBC. Ada dua layanan yang bisa digunakan, yaitu Nyala untuk individu dan Nyala Bisnis. 

Nyala Bisnis merupakan sebuah layanan untuk Nasabah baru maupun Nasabah lama OCBC yang memiliki usaha/bisnis perorangan. 

Layanan ini menawarkan kemudahan bagi pebisnis dalam melakukan transaksi perbankan dan fasilitas ekstra untuk mendukung kebutuhan personal dan bisnis.

Ada beberapa manfaat yang bisa dinikmati Nasabah dengan berdasar pada total saldo gabungan yang mencakup dana yang ditempatkan pada produk tabungan, giro, deposito, Taka, dan produk Wealth Management.

Untuk lebih jelasnya tentang layanan Nyala Bisnis dari OCBC, kamu bisa klik tautan ini

Itulah ulasan rahasia cash flow positif dengan mengelola arus kas agar stabil. Selain itu, dalam menjalankan usaha, kamu juga perlu mengetahui kondisi kesehatan finansialmu terlebih dulu. Caranya sangat mudah, kamu bisa klik tautan ini

Dengan melakukan financial fitness check up, kamu akan tahu bagaimana kondisi kesehatan finansialmu dan bisa menentukan akan membuka usaha apa. 

Financial Fitness Check Up bisa membantumu memeriksa kondisi keuangan hanya dalam waktu 3 menit. Setelah melakukan Financial Fitness Check Up, kamu bisa membahas hasilnya dengan Nyala Trainer di Konsultasi 1 on 1.

Segera daftar Konsultasi 1 on 1 dan kamu bisa mengetahui strategi yang tepat untuk keuangan kamu. Termasuk usaha apa yang cocok dengan profil dan juga kondisi finansial kamu! Banyak banget kan manfaatnya?

Baca juga: 5 Cara Mengembangkan Upaya Berpikir Inovatif dalam Berwirausaha


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya