Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang menjanjikan keuntungan. Namun tidak semua orang paham bagaimana cara menghitung obligasi. Yuk simak caranya berikut!
Dalam dunia investasi, Obligasi atau Surat Utang adalah salah satu Efek yang tercatat di Bursa, di samping Efek lain seperti Saham, Sukuk, Efek Beragun Aset maupun Dana Investasi Real Estat.
Obligasi adalah surat utang jangka menengah dan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan. Surat ini berisi janji dari pihak penerbit untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan.
Dalam praktiknya, Obligasi ini bisa diterbitkan oleh BUMN, perusahaan swasta dan Pemerintah.
Bagi sebagian investor, obligasi menjadi instrumen pilihan untuk mendapatkan passive income atau pendapatan pasif, dengan risiko yang lebih terukur.
Pilihan ini jatuh pada obligasi pemerintah atau Surat Utang Negara (SUN). Obligasi pemerintah dinilai memiliki risiko yang lebih rendah, dimana pembayaran kupon serta pokok saat jatuh tempo, dijamin oleh pemerintah, berdasarkan undang - undang.
Menghitung Obligasi bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu menggunakan harga diskonto dan harga premi.
Mudahnya, harga obligasi yang lebih rendah dari nilai nominal disebut sebagai harga diskonto, sedangkan harga obligasi yang lebih tinggi dari nilai nominal disebut sebagai harga premi.
Baca juga: Ingin investasi di obligasi? Ikuti strategi berikut!
Menghitung Harga Diskonto Obligasi
Harga diskonto adalah obligasi yang dijual di bawah harga nominal. Untuk menghitungnya, kamu perlu menentukan nilai nominal, tingkat kupon, jangka waktu, dan harga jual obligasi.
Ada beberapa tahap yang perlu dilalui untuk menghitung harga diskonto pada Obligasi, yaitu mencari tahu nilai diskonto, menghitung beban bunga efektif, mencatat amortisasi diskonto, lalu finalisasi nilai obligasi.
Manfaat menghitung nilai obligasi melalui diskonto bagi investor adalah untuk mengganti rugi selisih antara coupon rate dengan market interest rate.
Sebagai contoh, perusahaan merilis obligasi dengan harga Rp 5 Juta, bunga 5%, dan jatuh tempo selama 2 tahun. Bunga dibayarkan setiap satu tahun sekali, dan obligasi ini dikeluarkan melalui diskonto karena bunga pasar 6%.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, maka:
- Bunga pasar yang dibayarkan per periode adalah 6% = 0,06
- Total periode adalah 2 tahun.
- Pembayaran bunga tiap periode Rp 5 Juta x 5% = Rp 250 Ribu
1. Menghitung Diskonto
Rumus 1: PVIF = 1:(1+r)t
Keterangan:
- PVIF = Faktor bunga nilai sekarang
- r = besaran bunga pasar per periode
- t = total periode
PVIF = 1:(1+0,06)2 = 1:2,12 = 0,47
Jadi, nilai sekarang dari besaran obligasi adalah Rp 5 Juta x 0,47 = Rp 2.350.000
Rumus 2
Berikutnya, kamu harus menghitung nilai sekarang berdasarkan besaran bunga di setiap periode. Untuk itu, perlu rumus faktor nilai sekarang dari ordinary annuity, yaitu:
PVOA = (1 – PVIF) : r = (1-0,47):0,06 = 8,83
Dari rumus tersebut, maka nilai sekarang dari bunga = Rp 250 Ribu x 8,83 = Rp 2.207.500.
Kemudian, rumus menghitung harga jual atau nilai awal obligasi adalah:
Harga jual dari obligasi = nilai sekarang besaran obligasi + nilai sekarang dari bunga
Harga jual dari obligasi = Rp 2.350.000 + Rp 2.207.500 = Rp 4.557.500
Dengan demikian, diskonto obligasi adalah Rp 5.000.000 - Rp 4.557.500 = Rp 442.500.
2. Menghitung Beban Bunga Efektif Total
Berikutnya kamu perlu menentukan beban bunga efektif total. Cara menghitung beban bunga efektif total diambil berdasarkan nilai awal sekarang.
Rumus:
Beban bunga total = nilai awal sekarang x persentase bunga pasar
Rp 4.557.500 x 0,06 = Rp 273.450
3. Mencatat Jumlah Bunga dan Amortisasi Diskonto
Berikutnya kamu perlu mencatat hasil yang didapatkan. Pencatatan pada amortisasi diskonto adalah sebagai berikut.
- Kolom debet berisi beban bunga efektif total sebesar Rp 273.450
- Kolom kredit pertama berisi total pembayaran bunga per periode Rp 250.000
- Kolom kredit kedua berisi beban amortisasi diskonto, yaitu Rp 273.450 - Rp 250.000 = Rp 23.450
4. Menghitung Nilai Obligasi
Setelah itu, baru kamu bisa menghitung nilai obligasi dengan melakukan verifikasi ending present value. Rumusnya sebagai berikut:
Nilai akhir sekarang = nilai sekarang awal - amortisasi premi
Maka, nilai akhir sekarang = Rp 5.520.000 - Rp 24.000 = Rp 5.496.000
Jadi, nilai akhir obligasi adalah Rp 5.496.000. Nilai ini nantinya akan digunakan dalam perhitungan obligasi periode selanjutnya.
Baca juga: Investasi Aman, Begini Cara Beli Obligasi Negara SBR 012
Menghitung Obligasi pada Harga Premi
Premi obligasi terjadi ketika harga obligasi meningkat di pasar sekunder karena penurunan suku bunga pasar. Obligasi yang dijual dengan premi terhadap nilai nominal memiliki harga pasar yang lebih tinggi dari nilai nominal.
Selisih antara harga obligasi saat ini (atau nilai tercatat) dan nilai nominal obligasi adalah premi obligasi. Misalnya, obligasi yang memiliki nilai nominal Rp1 Juta tetapi dijual seharga Rp 1.050.000, maka memiliki premi Rp 50 Ribu.
Seiring berjalannya waktu, saat premi obligasi mendekati jatuh tempo, nilai obligasi turun hingga mencapai nilai pari pada tanggal jatuh tempo . Penurunan nilai obligasi secara bertahap disebut amortisasi.
Rumus:
- Premi = Harga Jual Obligasi – Nilai Nominal
- Jumlah Premi = Premi x Jumlah Obligasi
- Pendapatan Total = (Kupon x Harga Obligasi x Jangka Waktu) – Jumlah Premi
Misalnya, sebuah obligasi dengan nilai nominal sebesar Rp 10 Juta dijual dengan harga Rp 11 Juta, dengan tingkat kupon 8% dan jatuh tempo selama 5 tahun.
Jika kamu membeli 10 lembar obligasi ini, maka perhitungannya sebagai berikut:
- Premi = 11.000.000 – 10.000.000 = 1.000.000
- Jumlah Premi = 1.000.000 x 10 = 10.000.000
- Pendapatan Total = (0.08 x 10.000.000 x 5) – 10.000.000 = Rp 4.000.000
Itulah dua cara menghitung obligasi, melalui nilai diskonto dan harga premi. Kamu bisa memanfaatkan aplikasi OCBC Mobile untuk memulai investasi Obligasi.
Namun demikian, pastikan kamu memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko. Nah di OCBC Mobile, kamu bisa mengetahui profil risiko investasi dan akan diberi rekomendasi aset yang sesuai.
Investasi merupakan cara yang paling tepat untuk meningkatkan kekayaan dan memastikan finansial dalam kondisi sehat. Jika penasaran bagaimana kesehatan finansialmu saat ini, kamu bisa mengikuti Financial Fitness Check Up dari Ruang meNYALA.
Financial Fitness Check Up akan membantumu memeriksa kondisi keuangan hanya dalam waktu 3 menit. Setelah melakukan Financial Fitness Check Up, kamu bisa bisa membahas hasil tes kamu dengan Nyala Trainer.
Daftarkan segera jadwal konsultasi 1 on 1 konsultasi kamu di Ruang Menyala secara gratis. Kamu juga jadi tahu bagaimana cara menabung untuk kurban selanjutnya yang efektif untuk kondisi keuangan kamu saat ini.
Banyak manfaatnya, bukan? Yuk, atur keuanganmu dengan Ruang meNYALA sekarang guna mencapai #FinanciallyFit!
Baca juga: Apa Itu Reksadana Obligasi? Kelebihan & Bedanya dengan Obligasi