Saat berencana mengikuti program KPR dari pemerintah, hal pertama yang wajib untuk diketahui adalah kemampuan untuk memenuhi cicilan rutin beserta suku bunganya. Oleh karena itu, memahami cara menghitung cicilan KPR perlu dimengerti sejak awal. Dengan demikian dapat membuat perencanaan secara tepat dan menghindari risiko di masa depan.
Proses pembayaran cicilan KPR juga membutuhkan waktu lama sehingga dibutuhkan komitmen untuk senantiasa membayar secara rutin dan tepat waktu. Jika masih ragu dengan kemampuan finansial, maka Anda bisa melakukan riset dan simulasi untuk pembayaran cicilannya. Lantas, bagaimana cara menghitung angsuran KPR? Yuk, simak artikelnya berikut ini!
Cara menghitung cicilan KPR
Prosedur dan cara menghitung cicilan KPR akan didasarkan pada jenis bunganya, yaitu bunga KPR flat atau fixed dan bunga KPR floating. Berikut adalah cara menghitung cicilan KPR bunga floating dan bunga flat.
Cara menghitung cicilan KPR bunga floating
Sifat fluktuatif pada bunga floating tentu membutuhkan perhitungan secara rutin untuk memastikan nominalnya. Besaran suku bunga ini akan berubah sesuai kondisi suku bunga pasar. Rumusnya adalah:
Pokok kredit x bunga floating per tahun x tenor dalam satuan tahun : tenor dalam satuan bulan
Mari menggunakan simulasi kasus untuk mempermudah Anda dalam memahami cara menghitung cicilan KPR bunga floating:
Dipta mengajukan KPR untuk sebuah rumah dengan harga Rp600 juta. Tenor yang ingin diambil selama 10 tahun dengan suku bunga KPR floating sebesar 7% dari tahun ke-1 sampai ke-3. Sedangkan, di tahun ke-4 sampai ke-6 menjadi 10%. Berikut perhitungannya:
Rp600.000.000 x 7% x 3 : 36 = 3.500.000 (cicilan KPR per bulan selama tiga tahun pertama)
Rp600.000.000 x 10% x 3 : 36 = 5.000.000 (cicilan KPR per bulan dari tahun ke-4 sampai tahun ke-6)
Itulah cara menghitung cicilan KPR dengan kondisi bunga floating. Perhitungan di periode tahun berikutnya dapat menggunakan rumus yang sama. Biasanya, besaran suku bunga akan turun jika suku bunga perbankan turun.
Cara menghitung angsuran KPR bunga flat
Cara menghitung cicilan KPR dengan dengan bunga fixed artinya besaran bunga yang dibayar akan selalu sama setiap bulannya. Hal ini tentu memberikan keuntungan tersendiri karena sudah ada kepastian dari awal memulai sampai akhir cicilan. Berikut beberapa keuntungannya:
- Jumlah angsuran yang tetap memberi kemudahan kepada debitur untuk menyiapkan keuangannya tanpa perlu khawatir risiko kenaikan bunga.
- Tidak ada biaya penalti dan biaya provinsi jika cicilan KPR ingin dilunasi di tengah masa pinjaman.
- Memberi keuntungan meskipun kondisi ekonomi nasional sedang fluktuatif karena cicilan KPR tidak akan berubah.
Berikut adalah rumus cara menghitung cicilan KPR dengan suku bunga fixed:
Pokok kredit x bunga floating per tahun x tenor dalam satuan tahun : tenor dalam satuan bulan
Mari menggunakan simulasi kasus untuk mempermudah Anda dalam memahami cara menghitung cicilan KPR bunga flat:
Dipta mengajukan KPR untuk sebuah rumah dengan harga Rp600 juta dimana ia sudah membayar DP sebesar Rp60 juta. Tenor yang ingin diambil selama 10 tahun dengan suku bunga KPR fixed sebesar 10%. Maka cara menghitung cicilan KPR untuk Dipta adalah:
550.000.000 x 10% x 10 : 120 = 4.583.333 (cicilan KPR per bulan)
Itulah cara menghitung cicilan KPR dengan kondisi bunga fixed. Pada dasarnya, cara menghitung cicilan kpr secara manual juga dapat dilakukan dengan menggunakan kalkulator cicilan KPR. Sudah ada banyak laman yang menyediakan kalkulator ini.
Menghitung besaran bunga KPR
Bunga adalah salah satu bagian kewajiban yang harus dipenuhi saat mengajukan KPR. Nominal bunga pun berbeda dari setiap bank berdasarkan kebijakan masing-masing. Oleh karena itu, pastikan untuk melakukan pengecekan dan memilih yang sesuai dengan kondisi finansial.
Bunga pinjaman KPR terbagi menjadi dua jenis, yaitu bunga flat, bunga efektif, dan bunga anuitas. Bunga flat adalah bunga yang besarannya selalu tetap di setiap bulannya, sedangkan bunga efektif sifatnya fluktuatif dan sering berubah. Berikut penjelasannya:
1. Bunga flat
Perhitungan bunga flat didasarkan pada persentase besaran bunga dan plafon kredit. Oleh karena itu, besaran yang dibayarkan setiap bulan sama. Berikut rumusnya:
Bunga = (persentase bunga x plafon kredit) : jangka waktu pembayaran
2. Bunga efektif
Nominal bunga efektif akan selalu berubah di setiap bulannya. Rumusnya adalah:
Saldo pokok pinjaman (SP) x i (suku bunga tiap tahun) : 12 (jumlah bulan dalam satu tahun)
3. Bunga anuitas
Bunga anuitas dihitung berdasarkan modifikasi perhitungan pada bunga efektif dimana besaran bunga dihitung dari sisa pokok utang. Jumlah bunga yang dibayarkan juga sama di setiap bulannya. Berikut rumusnya:
Total angsuran per bulan = P x (i/12) : (1-(1+(i/12)-t)gmb
Keterangan:
P = total pinjaman/plafon
i = suku bunga per tahun
t = tenor/jangka waktu pembayaran.
Itu dia sejumlah pembahasan cara menghitung cicilan KPR beserta nominal bunga yang harus dibayarkan. Pada intinya, kondisi finansial dan komitmen adalah dua hal penting untuk menjadi pertimbangan sebelum mengajukan KPR.
Program pemerintah ini memang bertujuan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk mendapatkan rumah impian. Namun, meski demikian Anda tetap harus melakukan pertimbangan secara matang sebelum memutuskan. Jadi, apakah Anda tertarik untuk mengikuti program KPR?