Bosan uang cepat habis? Pelajari cara mengatasi kebiasaan boros untuk mahasiswa, tips mengatur keuangan, dan mulai menabung untuk masa depan.
Hidup hemat dan tidak boros merupakan keterampilan yang berharga bagi setiap orang, tak terkecuali mahasiswa. Dengan hidup hemat, kamu dituntut untuk mengelola keuangan dengan bijak dan tidak menghamburkannya.
Selain itu, hidup hemat juga menjadi langkah awal untuk kaya, seperti kata pepatah “Hemat Pangkal Kaya”. Pasalnya, uang yang dimiliki tidak dihamburkan, melainkan disisihkan untuk menabung.
Baca juga: 25 Ide Bisnis 2024 yang Menguntungkan dan Simpel
Tips Hidup Hemat untuk Mahasiswa
Untuk mahasiswa, kebiasaan boros bisa menjadi masalah yang serius jika tidak segera diatasi.
Godaan untuk belanja, nongkrong, atau membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan, bisa membuat keuangan kamu cepat habis.
Agar bisa mengontrol pengeluaran dan mulai menabung, berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu terapkan.
1. Buat Anggaran dan Patuhi
Membuat anggaran dan mematuhinya secara disiplin merupakan hal utama yang perlu dilakukan untuk mengatasi kebiasaan boros.
Anggaran ini akan menjadi peta keuanganmu, yang memberi arahan tentang seberapa banyak yang bisa kamu keluarkan untuk kebutuhan seperti kos, makanan, transportasi, dan pulsa. Tetapkan batas yang realistis untuk setiap kategori pengeluaran dan jangan lupa alokasikan sebagian uang untuk tabungan.
2. Pisahkan Tabungan Sejak Awal
Begitu kamu menerima uang saku, jangan tunggu sampai akhir bulan untuk menabung. Segera sisihkan sebagian uang untuk ditabung sebelum kamu mulai membelanjakan uang untuk kebutuhan harian.
Misalnya, tetapkan aturan untuk menabung minimal 10-20% dari uang saku bulanan. Jika kamu menerima Rp 3,5 Juta per bulan, sisihkan setidaknya Rp 350.000 hingga Rp 700.000 ke dalam rekening tabungan yang berbeda.
Cara ini membuat kamu terlatih untuk mengutamakan tabungan. Banyak orang cenderung menabung sisa uang di akhir bulan, tapi ini bisa jadi jebakan karena sering kali tidak ada sisa yang cukup.
3. Batasi Keinginan
Keinginan untuk membeli barang-barang yang tidak benar-benar diperlukan menjadi penyebab utama keborosan.
Sebagai mahasiswa, mungkin kamu sering tergoda untuk beli baju baru, aksesoris, gadget, atau sering nongkrong di kafe bersama teman-teman.
Padahal, jika tidak dikontrol, pengeluaran seperti ini bisa cepat menghabiskan uang saku kamu.
Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan membuat daftar prioritas. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Kebutuhan adalah hal-hal yang harus kamu penuhi, seperti makan, transportasi, atau bayar kos. Sementara itu, keinginan adalah barang-barang atau kegiatan yang bisa ditunda atau bahkan dihindari, seperti belanja fashion, gadget baru, atau makanan mahal.
4. Utamakan Penggunaan Uang Tunai
Cara yang efektif untuk mengontrol pengeluaran adalah dengan menggunakan uang tunai. Ketika membawa uang tunai, kamu lebih sadar akan batasan uang yang dimiliki.
Setiap kali mengeluarkan uang, kamu bisa melihat langsung berapa yang tersisa di dompetmu, sehingga kamu akan lebih hati-hati dalam membelanjakannya.
Baca juga: 8 Cara Mendapatkan Uang dari Facebook di 2024
5. Manfaatkan Promo dan Diskon
Sebagai mahasiswa, kamu juga bisa memanfaatkan berbagai promo, diskon, atau program cashback yang sering ditawarkan oleh platform e-commerce, aplikasi transportasi, atau restoran.
Meskipun terdengar sepele, menggunakan promo bisa menghemat banyak uang dalam jangka panjang.
Misalnya, jika ada promo diskon makanan atau potongan harga untuk ongkos transportasi, kamu bisa memanfaatkannya untuk mengurangi pengeluaran harian.
Namun, jangan sampai kamu tergoda untuk membeli sesuatu hanya karena ada diskon. Pastikan bahwa barang atau layanan tersebut memang dibutuhkan.
6. Kurangi Nongkrong dan Jajan
Nongkrong di kafe atau sering jajan di luar memang menyenangkan, tapi bisa menguras keuangan dengan cepat.
Sebagai contoh, jika kamu nongkrong di kafe setiap hari dengan pengeluaran Rp 50.000 sekali duduk, itu berarti kamu bisa menghabiskan Rp 1,5 juta sebulan hanya untuk nongkrong!
Padahal, uang sebesar itu bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih penting atau ditabung.
Sebaiknya, kurangi frekuensi nongkrong atau cari alternatif yang lebih hemat, seperti mengajak teman-teman berkumpul di kos, membawa bekal, atau mencari tempat makan yang lebih terjangkau.
7. Cari Pendapatan Tambahan
Jika kamu merasa uang saku masih kurang untuk menutupi semua kebutuhan dan menabung, cobalah mencari sumber pendapatan tambahan.
Banyak mahasiswa yang memanfaatkan waktu luang untuk bekerja paruh waktu, menjadi freelancer, atau bahkan memulai usaha kecil-kecilan.
Selain mendapatkan uang tambahan, bekerja paruh waktu juga bisa memberikan pengalaman berharga yang nantinya bisa berguna untuk karirmu.
8. Tetapkan Tujuan Menabung
Salah satu cara terbaik untuk memotivasi diri agar lebih rajin menabung adalah dengan menetapkan tujuan yang jelas.
Misalnya, kamu ingin menabung untuk membeli laptop baru, membayar biaya kuliah, atau menyiapkan dana untuk traveling.
Dengan tujuan yang konkret, kamu akan lebih disiplin dalam mengelola pengeluaran karena memiliki sesuatu yang ingin dicapai.
Baca juga: Mengenal Sukuk Ritel 021 Sebagai Investasi Syariah
Contoh Anggaran Keuangan Mahasiswa
Mengatur keuangan mahasiswa yang efektif adalah dengan membaginya dalam beberapa pos kebutuhan, berdasarkan persentase yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Sebagai contoh, kamu adalah mahasiswa yang berkuliah di luar kota dan tinggal di rumah kos. Dalam satu bulan, kamu diberi uang saku sebesar Rp 3,5 Juta, yang sudah termasuk biaya sewa kos sebesar Rp 1 Juta.
Berikut adalah contoh anggaran keuangan bulanan yang bisa kamu terapkan:
- Kos: Rp 1.000.000 (28,5%)
- Makanan dan Minuman: Rp 1.200.000 (34,3%)
- Transportasi: Rp 200.000 (5,7%)
- Pulsa dan Kuota: Rp 150.000 (4,3%)
- Keperluan Pribadi: Rp 400.000 (11,4%)
- Tabungan: Rp 350.000 (10%)
- Dana Darurat: Rp 200.000 (5,7%)
- Kebutuhan Akademik: Rp 100.000 (2,9%)
Dengan anggaran ini, kamu bisa memenuhi kebutuhan utama, menyisihkan uang untuk tabungan, dan tetap memiliki dana cadangan untuk keperluan mendadak. Pastikan kamu konsisten dalam mematuhi anggaran agar keuangan tetap stabil.
Menghindari hidup boros dan memulai gaya hidup hemat merupakan langkah yang tepat untuk mendapatkan kesehatan finansial sedini mungkin.
Saat ini, mengetahui kesehatan finansial juga bisa dilakukan dengan mudah melalui Financial Fitness Check Up dari Ruang meNYALA.
Dengan melakukan financial fitness check up, kamu akan tahu apa yang harus kamu lakukan pertama kali supaya keuangan kamu lebih sehat dan membuatmu bahagia.
Financial Fitness Check Up bisa membantumu memeriksa kondisi keuangan hanya dalam waktu 3 menit. Lalu, kamu juga bisa membahas hasil Financial Fitness Check Up kamu dengan Nyala Trainer di Konsultasi 1 on 1.
Dengan sesi konsultasi ini, kamu bisa mengetahui bagaimana strategi yang tepat untuk keuangan kamu.
Banyak sekali manfaat yang bisa kamu dapat, bukan? Jadi, yuk segera atur keuanganmu dengan Ruang meNYALA sekarang agar kamu bisa segera #FinanciallyFit!
Baca juga: Pilih Jurusan yang Tepat, Agar Prospek Karir Melesat