Sebagai calon investor, penting bagi kamu mengetahui cara menentukan support dan resistance saham.
Dengan mempelajari support dan resistance, kamu bisa memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk membeli saham ataupun menjualnya agar memperoleh keuntungan secara maksimal.
Tapi sebenarnya, apa itu support dan resistance saham? Simak pembahasan selengkapnya pada artikel berikut!
Apa Itu Support dan Resistance Saham?
Ada beberapa istilah umum dalam investasi saham, di antaranya yaitu support dan resistance. Sudah tahu apa maksud dari keduanya?
Support adalah tingkatan dalam psikologi dalam menahan sebuah harga saham agar harga saham tidak jatuh lebih dalam.
Sementara resistance adalah tingkatan psikologis yang berhubungan dengan tingkat supply cukup kuat untuk menahan harga saham supaya tidak naik begitu tinggi.
Para trader kerap menggunakan support dan resistance untuk menentukan saham manakah yang ingin mereka investasikan.
Selain itu, support dan resistance juga digunakan untuk mengetahui pada harga berapakah mereka akan membeli ataupun menjual saham mereka.
Cara Menentukan Support dan Resistance Saham
Lalu, bagaimana cara mengetahui support dan resistance saham? Jangan khawatir, berikut penjelasan lengkap seputar cara menentukan support dan resistance saham.
1. Menarik Garis Lurus dari Horizontal Line
Cara menentukan support dan resistance saham yang pertama adalah dengan menentukan garis lurus dari horizontal line.
Jika posisi harga saham berada di bawah garis horizontal, maka garis itu menjadi titik resistance.
Namun apabila garis horizontal berada di bawah harga, artinya harga saham tersebut terjadi breakout dan bisa membentuk support yang baru.
Baca juga: Apa Arti Hold dalam Saham? Ini Keuntungan dan Risikonya!
2. Trendline
Berikutnya, cara menghitung support dan resistance saham adalah dengan menentukan trendline.
Trendline ini bisa diperoleh dengan menentukan dua titik untuk bisa menarik sebuah garis. Adapun cara menentukan dua titik tersebut dapat ditentukan dengan cara berikut :
- Ketika tren harga saham sedang naik, maka garis tren (uptrend line) bisa ditarik dengan menghubungkan dua low sehingga garis yang berada di bawah harga akan menjadi titik support.
Di lain sisi, garis channel ketika harga uptrend bisa berada di atas dan menjadi resisten.
- Ketika tren harga saham sedang turun, garis yang terbentuk akan menjadi downtrend line yang terdapat di atas harga resistance dan bisa ditarik dengan menghubungkan dua high.
Pada kondisi harga saham yang sedang turun ini, garis channel berada di bawah harga saham dan menjadi support saham.
3. Round Number
Cara mencari support dan resistance saham selanjutnya adalah dengan menentukan round number.
Jika cara sebelumnya menggunakan garis-garis, di round number ini, kamu bisa menentukan support dan resistance dengan angka bulat seperti 100, 200, 300, dan seterusnya.
Secara sederhana, apabila berada di bawah harga akan menjadi level support. Sebaliknya, jika round number berada di atas harga saham, maka akan menjadi level support.
Penerapan round number ini dapat mempermudahmu sebagai trader untuk mengingat angka yang bulat ketika akan melakukan transaksi jual beli saham.
4. Memperhatikan Pola Grafik
Kemudian, cara menentukan support dan resistance saham adalah dengan memperhatikan pola grafik atau yang lebih dikenal sebagai chart pattern objectives.
Adapun cara menentukan support dan resistance saham melalui pola grafik ini dilakukan dengan melihat selisih batas atas dan batas bawah, kemudian diukur.
Sebagai contoh, pada pola double bottom, pola ini memberikan gambaran mengenai pembalikan arah harga saham dari turun hingga bisa naik kembali.
Baca juga: Apa itu Saham Treasuri? Ini Pengertian, Tujuan, Contohnya
5. Moving Average
Cara menentukan support dan resistance saham berikutnya adalah dengan menggunakan metode moving average.
Metode ini bisa digunakan sebagai indikator dalam analisis saham teknikal sekaligus untuk menentukan di mana titik support dan resistance.
Nah, metode moving average ini dilakukan dengan menghitung rata-rata harga sebuah saham di periode tertentu menggunakan harga closing.
6. Fibonacci Retracement
Terakhir, cara menentukan support dan resistance saham adalah dengan teknik Fibonacci Retracement.
Fibonacci Retracement adalah kumpulan garis yang bisa memperlihatkan kapan sebuah harga saham bisa kembali ke harga saham yang sebelumnya (retrace).
Dengan Fibonacci Retracement, kamu juga bisa mengetahui seberapa dalam harga saham akan turun ketika sedang berada dalam kondisi uptrend yang cukup kencang.
Dalam Fibonacci Retracement, garis Fibonacci akan ditarik dari low ke high yang nantinya bisa memperlihatkan bahwa harga saham bisa menjadi support.
Sebaliknya, jika harga saham turun, Fibonacci ini akan ditarik dari high ke low dan garisnya akan muncul menjadi resistance.
Itulah penjelasan tentang pengertian dan cara menentukan support dan resistance saham yang wajib diketahui calon investor.
Dengan memahami cara mengetahui support dan resistance saham tersebut, kamu bisa lebih teliti saat mengambil keputusan dalam investasi.
Semoga artikel ini bermanfaat, ya. Dapatkan informasi lebih banyak seputar investasi hanya di Blog Ruang meNYALA!
Baca juga: Mengenal Apa itu Support dan Resistance Saham dalam Trading