Logo Ruang Menyal
Bg Block

Beginilah Cara Bagi Hasil Pemodal dan Pengelola Usaha

Oleh: ruangmenyala

Last updated: 13 Maret 2024 | 87210 dilihat

Article Detail

Kamu perlu mengetahui cara bagi hasil pemodal dan pengelola tanpa modal saat akan menjalankan suatu bisnis ataupun menjadi investornya.

Sebuah perusahaan biasanya tidak hanya mengandalkan modal bisnis dari pendirinya, kamu juga bisa mendapatkannya melalui pinjaman bank atau bekerja sama dengan teman dan saudara.

Nah, saat bekerja sama dengan orang lain, penting untuk mengetahui cara bagi hasil agar persentase profitnya adil dan menguntungkan kedua belah pihak.

Lalu, bagaimana caranya? Yuk, simak penjelasan selengkapnya pada artikel berikut ini. Check it out!

Apa Itu Sistem Bagi Hasil?

Sistem bagi hasil merupakan bentuk perjanjian yang dibuat antara pengusaha dan investor dalam rangka membagi laba atau keuntungan perusahaan.

Sistem ini menggunakan kontrak yang menandakan adanya kerja sama dari kedua belah pihak. Apabila perusahaan menghasilkan keuntungan, hasilnya akan dibagi sesuai perjanjian.

Pembagian keuntungan yang ada di sistem bagi hasil adalah berdasarkan pada persentase pembagian kepemilikan usaha.

Sistem cara bagi hasil pemodal dan pengelola ini tidak hanya terkait dengan keuntungan saja.

Ketika mengalami kerugian, kedua pihak juga harus menanggung bebannya secara bersama berdasarkan pembagian yang telah disepakati.

Metode Bagi Hasil

Kamu mungkin ingin tahu apa saja metode atau cara bagi hasil pemodal dan pengelola yang bisa digunakan. Tentunya tidak hanya satu, tapi ada tiga.

Ketiga metode tersebut adalah revenue sharing, gross profit sharing, dan profit sharing. Apa perbedaan ketiganya dan bagaimana penerapannya?

Simak selengkapnya penjelasan masing-masing metode atau cara bagi hasil pemodal dan pengelola berikut ini:

Baca juga: Bagi Hasil: Pengertian, Contoh Hitung & Bedanya dengan Bunga

1. Revenue Sharing

Metode bagi hasil yang pertama adalah revenue sharing, yaitu sistem yang umumnya digunakan pada kerjasama antara pengelola dan bank.

Penghitungan revenue sharing diambil dari total pendapatan perusahaan yang belum dikurangi oleh biaya operasional ataupun komisi.

Kamu bisa menggunakan metode ini jika inin mendistribusikan hasil usaha dengan lembaga keuangan syariah yang menerapkan perjanjian atau akad antara kedua belah pihak.

Baca juga: Pentingkah seorang pebisnis memiliki mentor bisnis ?

2. Profit Sharing

Selanjutnya ada metode bagi hasil berupa profit sharing. Jenis sistem bagi hasil ini membagi keuntungan berupa jumlah pendapatan perusahaan yang dikurang dengan biaya operasional.

Artinya, pembagian hasil yang dilakukan oleh pemodal dan pengelola merupakan keuntungan atau laba bersih dari perusahaan.

Baca juga: Apa Itu Profit? Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya

3. Gross Profit Sharing 

Gross profit sharing adalah pembagian hasil keuntungan yang dihitung berdasarkan laba kotor. 

Berarti, keuntungannya langsung diambil dari total hasil penjualan yang telah dikurangi harga pokok penjualan atau HPP.

Cara bagi hasil pemodal dan pengelola ini tidak memperhitungkan pengurangan dari beban operasional seperti biaya pemasaran dan gaji karyawan, serta tidak dikurangi dengan pajak.

Cara Bagi Hasil Pemodal dan Pengelola

Nah, kamu sudah mengetahui apa saja metode cara bagi hasil pemodal dan pengelola yang bisa dipilih dan diterapkan di perusahaanmu.

Kini, kamu bisa melihat seperti apa contoh cara bagi hasil pemodal dan pengelola untuk berbagai jenis kerja sama.

Ada beberapa tipe kerja sama dalam berbisnis. Masing-masingnya memiliki cara bagi hasil pemodal dan pengelola yang berbeda.

Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa simak penjelasan di bawah ini:

Baca juga: Beginilah Cara Bagi Hasil Pemodal dan Pengelola Usaha

1. Pemodal Berperan Sebagai Investor (Pemberi Modal)

Pada sistem bagi hasil ini, pemberi modal hanya berperan sebagai investor yang memiliki sebagian saham perusahaan.

Sistem kerja sama ini membuat pihak yang memiliki modal tidak perlu tidak terjun langsung dalam hal pengelolaan perusahaan.

Tugas tersebut akan dijalankan oleh pihak yang jadi pengelola. Pembagian hasil usaha akan ditentukan berdasarkan persentase kepemilikan saham perusahaan.

Pemodal dengan persentase saham terbesar akan mendapatkan hasil yang lebih banyak. Biasanya jumlah pembagian saham ini ditentukan di awal saat mendirikan bisnis.

Sedangkan bagi pihak pengelola, ia akan mendapatkan dividen sebesar persentase kepemilikannya beserta gaji bulanan yang didapat dari pekerjaannya.

Baca juga: Apa itu Investor? Cek Pengertian, Jenis Cara Mencari di Indonesia

2. Pemodal Sekaligus Rekan Kerja (Keuntungan Investasi)

Sistem kerja sama bagi hasil selanjutnya adalah ketika pemodal juga ikut berpartisipasi sebagai rekan kerja dalam mengelola perusahaan.

Ketika menggunakan jenis kerja sama ini, maka pihak pemodal juga akan mendapatkan penghasilan berupa gaji dari pekerjaannya selain dividen.

Dividen didapatkan karena ia memiliki sebagian saham perusahaan dan gaji diberikan atas kontribusinya dalam operasional bisnis.

Gaji diberikan setiap sebulan sekali seperti pada umumnya, sedangkan dividen hanya didapatkan oleh investor satu kali dalam setahun.

Baca juga: 9 Keuntungan Investasi Saham, Mudah Diakses dan Fleksibel!

3. Pemodal Sebagai Pemberi Pinjaman (Utang)

Terakhir, ada sistem kerja sama di mana pemodal memberikan uangnya dalam bentuk utang. Konsepnya sama seperti pinjaman dari bank untuk bisnis.

Meskipun pemodal juga memberikan uang, ia tidak memiliki saham perusahaan tersebut. Oleh karena itu, dividen tidak diberikan ke pemberi pinjaman.

Hanya saja, pihak pengelola harus melunasi utang yang diberikan hingga waktu yang ditentukan. Jadi, bagaimanapun kondisi perusahaanmu, kewajiban tetap harus dipenuhi.

Itu dia penjelasan tentang pengertian, metode, serta cara bagi hasil pemodal dan pengelola bisnis.

Cara bagi hasil untuk pemodal dilakukan berdasarkan perannya di perusahaan, yaitu sebagai investor, rekan kerja, atau pemberi pinjaman. 

Selain menerapkan sistem bagi hasil tersebut, kamu juga harus melakukan kesepakatan secara jelas dengan pemodal agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.

Agar memudahkan mengatur keuangan secara lebih lanjut, kamu dapat memeriksanya di Financial Fitness Check Up selama 3 menit saja, lho!

Next, kamu bisa melakukan konsultasi keuangan secara 1-on-1 bersama Nyala Trainer tanpa dipungut biaya, alias gratis.

Dengan mengecek dan konsultasi keuangan, persiapanmu untuk berinvestasi juga akan semakin matang.

Kalau begitu, mau tunggu apalagi? Yuk, konsultasikan keuanganmu sebelum berinvestasi dan raih #FinanciallyFit bersama Ruang meNYALA!

Baca juga: 8 Cara yang Bisa Kamu Gunakan untuk Mencari Modal Bisnis


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya