Logo Ruang Menyal
Bg Block

Biaya Investasi: Pengertian, Jenis, Contoh, Cara Menghitung

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 19 Februari 2024 | 10993 dilihat

Article Detail

Biaya investasi adalah salah satu hal yang patut kamu ketahui ketika ingin melakukan penanaman modal pada suatu instrumen. Baik reksadana, saham, maupun jenis investasi lainnya secara umum memiliki biaya tertentu yang harus kamu persiapkan di samping dana modal. Besarannya pun berbeda-beda tergantung instrumen investasi yang digunakan.

Lantas, berapa biaya investasi yang harus kamu siapkan ketika ingin menanam modal? Dan bagaimana cara menghitung biaya investasi tersebut? Yuk simak pembahasannya di bawah ini!

Apa itu Biaya Investasi?

Dalam beberapa tahun terakhir, investasi adalah topik yang banyak diperbincangkan oleh banyak kalangan, tak terkecuali anak muda. Bisa dibilang kini pengetahuan masyarakat akan finansial sangat meningkat lantaran begitu pesatnya perkembangan teknologi.

Sayangnya, masih cukup banyak yang ternyata masih belum mengetahui jika investasi pun memiliki biaya sejumlah biaya lainnya di samping dana modal. Adapun hal tersebut merupakan biaya investasi.

Secara mendasar, pengertian biaya investasi adalah sejumlah uang yang harus kamu bayarkan setiap kali melakukan transaksi jual beli dalam dunia penanaman modal. Seperti penjelasan sebelumnya, besaran biaya tersebut berbeda-beda tergantung instrumen investasi serta platform apa yang kamu gunakan.

Dengan kata lain, pengertian biaya investasi adalah dana yang harus kamu keluarkan sebagai bayaran pengelolaan instrumen tanam modal terkait. Maka dari itu, ketika perhitungan yang kamu lakukan nyatanya tidak sama dengan nilai investasi yang didapatkan. Namun, jangan khawatir, umumnya jumlah biaya investasi tidak begitu besar sehingga tetap dapat memberikan keuntungan.

Baca juga: Cara Menghitung Roi (Return On Investment), Ini Rumusnya!

Jenis Biaya Investasi dan Contohnya

Seperti disebutkan di atas, biaya investasi adalah berbeda-beda tergantung jenis instrumen dan platformnya. Agar tidak bingung, berikut jenis-jenis biaya investasi beserta contohnya yang patut kamu ketahui.

1. Biaya Investasi Saham

Jika Anda berencana menanam modal pada instrumen saham, maka ada beberapa biaya investasi yang perlu Anda persiapkan. Berikut beberapa di antaranya.

  • Pajak penghasilan atau PPh sebesar 0,01%
  • Pajak Pertambahan Nilai atau PPN sebesar 0,03%
  • Biaya transaksi Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai imbal jasa untuk pasar saham dengan total 0,04% (BEI, KSE, Kliring KPEI, jaminan KPEI)
  • Komisi broker sebesar 0,15% sampai 2,5% atau 0,25% sampai 0,35% (termasuk PPN) sebagai imbal jasa kepada perusahaan sekuritas.

Baca juga: 4 Cara Menghitung Keuntungan Saham Dan Contohnya Tuk Pemula!

2. Biaya Investasi Reksa Dana

Jenis lainnya dari biaya investasi adalah reksa dana yang terbagi menjadi tiga sumber, yakni pembayaran oleh investor, reksadana, dan juga perusahaan manajer aset. Ya, tidak semua investment cost dari suatu platform dibebankan kepada investor. Namun, umumnya kamu akan dikenakan sejumlah biaya di bawah ini.

  • Biaya ketika melakukan pengalihan reksa dana dalam manajer investasi yang sama (switching fee).
  • Biaya saat kamu menjual kembali reksa dana yang dimiliki (redemption fee).
  • Biaya ketika melakukan transaksi pembelian unit reksa dana (subscription fee).
  • Biaya transfer bank. 

Baca juga: Apa Itu Reksadana?

3. Biaya Investasi Emas

Jenis berikutnya dari biaya investasi adalah penanaman modal pada emas, entah itu secara fisik maupun digital juga akan dibebankan sejumlah bayaran. Bila kamu ingin investasi emas logam mulia, maka yang harus dikeluarkan untuk biaya investasi adalah sebagai berikut.

  • Biaya penyimpanan (storage cost) jika kamu menyimpan emas pada suatu lembaga.
  • Biaya transaksi sesuai platform yang digunakan.
  • Pajak Penghasilan atau PPh senilai 0,09 bagi yang belum mempunyai NPWP dan 0,45% bagi yang sudah.
  • Biaya cetak menjadi bentuk fisik, yakni mulai dari RP70.000 - Rp100.000 per gram emas.

Baca juga: 8 Cara Investasi Emas Untuk Pemula Terbaru Yang Mudah Dan Praktis

4. Biaya Investasi Obligasi Negara Ritel (ORI)

Obligasi Negara Ritel atau ORI merupakan salah satu jenis investasi yang juga membebankan sejumlah investment cost, seperti:

  • Pajak penghasilan atau PPh senilai 15%
  • Biaya MHP (Minimum Holding Period)
  • Pembelian ORI di pasar perdana (primer)
  • Biaya Materai
  • Biaya transfer dana modal (pembayaran kupon dan pokok ORI)
  • Penyimpanan rekening dana surat berharga
  • Pelunasan pokok ORI
  • Pembelian kembali

Baca juga: Mengenal Keuntungan Investasi Obligasi, Ini Cara Membelinya!

Cara Menghitung Biaya Investasi

Biaya investasi adalah nominal pengeluaran yang harus kamu perhitungkan agar dapat mengetahui total dana persiapan melakukan penanaman modal. Jangan sampai malah biaya investasi adalah bagian terlewatkan sehingga membuat perhitungan profit meleset.

Walau tiap instrumen investasi memiliki jumlah biaya yang berbeda, di bawah ini terdapat salah satu contoh cara menghitung biaya investasi agar kamu lebih paham.

Misalnya, kamu memiliki aset pada saham A sebesar Rp5.000.000 atau setara 10 lot saham. Karena telah memperoleh keuntungan dengan harga Rp500 per lembarnya, kamu pun ingin menjual aset tersebut. Maka cara menghitung biaya investasi adalah sebagai berikut.

  • Transaksi jual: 10 x 100 x Rp500 = Rp5.000.000
  • Komisi broker: 0,05% x Rp5.000.000 = Rp2.500
  • Levy: 0,04% x Rp5.000.000 = Rp2.000
  • PPN: 0,03% x Rp5.000.000,00 = Rp1.500
  • PPh: 0,1% x Rp5.000.000,00 = Rp5000
  • Total dana diterima =  Rp4.989.000,00

Itu dia pembahasan terkait apa itu biaya investasi, jenis, dan cara menghitungnya. Dari penjelasan tersebut, bisa disimpulkan bahwa biaya investasi adalah dana yang harus dibayarkan seorang investor, entah itu ketika ingin membeli maupun menjual aset yang dimiliki. Adapun besaran biaya investasi adalah tergantung platform dan instrumennya, namun masih relatif kecil sehingga tak akan mengurangi keuntungan secara signifikan.

Baca juga: 5 Jenis Investasi Aman Dan Menguntungkan Beserta Tipsnya


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya