Mau tahu berapa biaya hidup di Korea Selatan? Cari tahu rincian gaji dan pengeluaran bulanan di Negeri Ginseng. Hidup di Korea, seberapa mahal?
Korea Selatan menjadi salah satu top of mind negara di Asia. Negara ini menjadi sangat dikenal karena beberapa alasan, mulai dari KPop, industri film dan drama, hingga kemajuan teknologi di sektor komunikasi maupun transportasi.
Di samping itu, Korea Selatan juga memiliki destinasi wisata yang menarik banyak orang. Tak heran jika sekarang banyak orang yang tertarik untuk pergi ke Korea Selatan, baik untuk studi maupun meniti karir.
Jika kamu termasuk yang tertarik untuk tinggal di Korea Selatan, maka kamu harus cari tahu banyak informasi tentang negara ini. Termasuk berapa rata-rata gaji dan biaya hidup di Korea Selatan.
Baca juga: Biaya Hidup di Australia, Berapa Gaji yang Pas Biar Hidup Layak?
Rata-rata Gaji di Korea Selatan
Seperti halnya negara lain, gaji rata-rata di Korea Selatan bervariasi berdasarkan berbagai faktor, seperti posisi, jam kerja, pengalaman, hingga industri.
Melansir Salary Explorer, rata-rata karyawan Korea Selatan dibayar sekitar 46.800.000 KRW per tahun (US$ 34.803) sebelum pajak penghasilan.
Jika diambil bulanan, maka gaji rata-rata mencapai 983.000 KRW per bulan (US$ 731) hingga 17.400.000 KRW per bulan (US$ 12.940). Angka ini merupakan rata-rata gaji orang Korea Selatan.
Di samping itu, Korea Selatan juga memiliki aturan hukum terkait upah minimum. Aturan yang sudah berlaku sejak 1986 itu mewajibkan perusahaan atau pengusaha untuk memberi gaji yang sudah distandarisasi.
Adapun upah minimum di Korea Selatan sebesar 9.860 KRW per jam (US$ 7,33) untuk tahun 2024.
Namun ada perbedaan terkait upah minimum dengan gaji rata-rata. Upah diberikan berdasarkan jam kerja tanpa adanya tunjangan lain-lain. Sementara gaji, terdiri atas upah dan tunjangan lain, seperti bonus, asuransi kesehatan, tunjangan komunikasi, transportasi, dan sebagainya.
Dari segi wilayah, Seoul menjadi kota dengan rata-rata gaji tertinggi, yaitu sekitar 4.380.000 KRW.
Baca juga: Ini Kisaran Gaji dan Biaya Hidup di Singapura per Bulan
Biaya Hidup di Korea Selatan
Salah satu hal yang harus jadi pertimbangan saat memutuskan tinggal di suatu kota adalah biaya hidup.
Ada beberapa komponen yang harus dipertimbangkan terkait biaya hidup, mulai dari harga barang dan layanan, daerah tempat tinggal, dan seterusnya.
Negara-negara biasanya mengukur biaya hidup berdasarkan Cost of Living Index (CLI) dan Consumer Price Index (CPI).
CLI adalah nilai untuk mengukur biaya relatif untuk standar hidup di daerah tertentu. Sementara CPI alat ukur untuk menilai perubahan rata-rata harga suatu barang dan jasa.
Melansir berbagai sumber, CLI Korea Selatan berada berada di angka 81,45. Angka ini lebih rendah dari Amerika Serikat yang CLI-nya berada di angka 100.
Dalam hal biaya hidup, Korea Selatan berada di posisi 139 dari 197 negara di dunia. Adapun CPI Korea Selatan tercatat lebih tinggi dari Amerika Serikat, yaitu di angka 196,14.
Seperti disinggung di atas, biaya hidup mencakup biaya tempat tinggal, konsumsi, transportasi, dan sebagainya. Di Korea Selatan, kamu bisa tinggal di satu unit apartemen berukuran kecil dengan uang sewa sebesar 500.000 Won atau Rp 5,8 Juta.
Biaya makan di Korea adalah sekitar 8.000 Won untuk satu kali makan. Jika kamu terbiasa makan 3 kali sehari, maka uang yang dikeluarkan untuk makan ini sekitar 24.000 Won atau Rp 278 Ribu. Untuk satu bulan diperlukan biaya 720.000 Won
Adapun biaya mobilitas, kamu bisa menggunakan bus umum atau transportasi publik dengan harga sekitar 3.300 Won per hari atau setara dengan Rp 45 Ribu atau 100.000 Won per bulan.
Kebutuhan utilitas lain seperti listrik, internet, air, sampah, hingga laundry pakaian jika digabung sebesar 300.000 atau sekitar Rp 3 Jutaan. Kemudian biaya hiburan atau entertainment 50.000 Won atau Rp 581 Ribu.
Jika ditotal, maka kebutuhan bulanan mencapai 1.670.000 Won atau Rp 19,4 Juta per bulan. Angka ini bergantung pada gaya hidup, lokasi tempat tinggal, dan sebagainya.
Baca juga: 8 Cara Menabung 50 Juta dalam Setahun, Begini Tips Mudahnya!
Tips Kelola Keuangan bagi WNI yang Kerja di Korea Selatan
Korea Selatan menjadi salah satu negara untuk bekerja bagi Warga Negara Indonesia (WNI). Salah satu alasannya adalah tingginya standar upah yang diterapkan di negara tersebut.
Dengan gaji yang tinggi, tugas berikutnya adalah mengelola keuangan dengan baik. Jangan sampai penghasilan selama bekerja di Korea justru habis hanya untuk memenuhi keinginan gaya hidup saja.
Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan bagi kamu WNI yang sedang bekerja di Korea Selatan.
1. Rutin Kirim Uang ke Indonesia
Pertimbangkan untuk mengirim uang ke Indonesia secara berkala dan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan keluarga di tanah air. Selain kebutuhan keluarga, kamu juga bisa menyisihkan uang untuk memulai usaha atau investasi.
Manfaatkan layanan pengiriman uang yang menawarkan biaya transfer rendah dan kurs yang kompetitif. Pilih waktu yang tepat untuk mengirim uang, terutama ketika kurs rupiah terhadap won menguntungkan.
2. Tabung dalam Mata Uang Won
Jika ingin menabung, pertimbangkan untuk menggunakan mata uang Korea Selatan, yaitu Won, di samping menabung dalam rupiah. Langkah ini disebut dengan diversifikasi.
Menabung dalam beberapa mata uang bisa sangat menguntungkan. Minimal, langkah ini akan membantu melindungi nilai uang dari fluktuasi mata uang dan mempermudah jika ada kebutuhan mendesak di kedua negara.
3. Investasi untuk Masa Depan
Manfaatkan penghasilan yang lebih tinggi di Korea Selatan dengan berinvestasi, baik di Korea maupun di Indonesia.
Kamu bisa mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam produk keuangan seperti deposito, reksa dana, atau properti di Indonesia. Pastikan untuk memahami risiko dan potensi keuntungan dari setiap jenis investasi sebelum memutuskan.
Itulah ulasan mengenai berapa biaya hidup di Korea Selatan. Biaya hidup sangat bergantung pada gaya hidup masing-masing individu. Sehingga penting bagi kamu untuk menyesuaikan gaya hidup dengan kesehatan finansial.
Saat ini, mengecek kesehatan finansial bisa dilakukan dengan mudah melalui Financial Fitness Check Up yang bisa membantumu memeriksa kondisi keuangan hanya dalam waktu 3 menit.
Setelah melakukan Financial Fitness Check Up, kamu bisa mendaftar untuk mengikuti layanan konsultasi 1 on 1 dengan Nyala Trainer. Di sesi ini, kamu bisa membahas hasil Financial Fitness Check Up kamu dan menyusun strategi keuangan secara cermat.
Banyak manfaatnya, bukan? Yuk, atur keuanganmu dengan Ruang meNYALA sekarang guna mencapai #FinanciallyFit!
Baca juga: Mengenal Cara Menabung Sistem Amplop, Hemat Uang Jadi Mudah!