Logo Ruang Menyal
Bg Block

Bagi Hasil: Pengertian, Contoh Hitung & Bedanya dengan Bunga

Oleh: ruangmenyala

Last updated: 14 April 2024 | 7088 dilihat

Article Detail

Bagi hasil adalah sebuah bentuk sistem yang umumnya diterapkan oleh lembaga perbankan dengan prinsip ekonomi syariah.

Sistem tersebut dilakukan dengan cara membagi hasil usaha kepada pihak-pihak yang terlibat dalam kesepakatan.

Lalu, seperti apa mekanisme dan perhitungannya? Kamu bisa baca pembahasan lengkapnya di bawah ini!

Pengertian Bagi Hasil

Bagi hasil adalah sebuah kesepakatan yang terdapat di bidang perdagangan, namun, ini juga merupakan sistem dalam bank syariah. Biasanya bagi hasil dikenal dengan sebutan nisbah.

Pada dasarnya, ketentuan di dalam bagi hasil perdagangan maupun perbankan syariah sama, yaitu terdapat kesepakatan antara kedua pihak yang terlibat transaksi.

Dalam hal ini, berarti sistem bagi hasil membagi perolehan usaha kepada pemodal maupun pengelola dana.

Menurut keuangan syariah, bagi hasil adalah kesepakatan yang mengacu pada dua sistem, yaitu musyarakah dan mudharabah.

Musyarakah adalah perjanjian bagi hasil dalam bisnis, di mana beberapa orang akan menyetorkan modal untuk menjalankan usaha.

Sedangkan mudharabah adalah pemberian modal dari pihak investor kepada pengelola usaha.

Pembagian dengan sistem ini sebenarnya cukup sederhana, yaitu hasil yang dibagikan dapat diukur dari omzet maupun profit usaha.

Prinsip Bagi Hasil

Bagi hasil bank syariah telah diatur menggunakan dasar tertentu sebagai prinsip pelaksanaannya. Adapun prinsip bagi hasil adalah sebagai berikut:

1. Terdapat Kejelasan Usaha yang Dilakukan

Prinsip bagi hasil pertama adalah harus terdapat kejelasan usaha yang dilakukan. Dalam hal ini berarti usaha tersebut diketahui dan disepakati bersama.

Begitu pula saat pengelola modal memutuskan untuk mengganti ataupun mengembangkan usahanya, ini perlu diketahui bersama agar tidak menimbulkan perselisihan di kemudian hari.

2. Terdapat Kesepakatan yang Jelas

Dalam setiap kesepakatan, tentu perlu adanya kejelasan bagaimana hal tersebut dilaksanakan. 

Hal ini terutama berlaku dalam permodalan agar bisa diketahui dengan jelas apakah pihak investor memberikan seluruh modalnya atau hanya sebagian saja.

Apabila pihak-pihak yang bersepakat secara bersamaan menyetorkan modal, perlu ada persentase pembagian jika rasionya berbeda-beda.

Baca juga: 8 Cara yang Bisa Kamu Gunakan untuk Mencari Modal Bisnis

3. Terdapat Ketentuan Pembagian

Mekanisme dalam prinsip bagi hasil adalah hal yang sangat penting diketahui pada awal kesepakatan.

Dengan demikian, bisa diketahui dengan jelas ketentuan pembagian yang berlaku akan seperti apa.

4. Terdapat Ketentuan Waktu

Ketentuan waktu dalam prinsip bagi hasil juga menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Sebab, hal ini dapat menjelaskan kapan proses pembagian dilaksanakan.

Ketentuan tersebut juga perlu meliputi bagaimana nantinya tindakan yang akan diambil bila menghadapi kendala terkait waktu dalam pembagian hasil. 

Mekanisme Bagi Hasil

Selain prinsip, terdapat juga mekanisme dalam sistem bagi hasil. Adapun mekanisme bagi hasil adalah sebagai berikut:

1. Profit Sharing

Profit sharing dalam bagi hasil adalah kesepakatan untuk membagikan keuntungan dari suatu usaha.

Keuntungan ini dihasilkan dari pendapatan yang telah dikurangi dengan biaya produksi dan operasional sehingga menghasilkan keuntungan bersih. 

2. Gross Profit Sharing

Berbeda dari mekanisme sebelumnya, gross profit sharing dihasilkan atas pendapatan yang dikurangi dengan harga pokok penjualan. 

Laba tersebut belum termasuk dikurangi dengan pajak, biaya administrasi, maupun biaya pemasaran lainnya. 

Maka dari itu, mekanisme ini disebut sebagai gross profit sharing atau pembagian laba kotor.

3. Revenue Sharing

Mekanisme ketiga dalam bagi hasil adalah revenue sharing. Revenue sharing berasal dari pendapatan yang belum dikurangi biaya operasional dan komisi dalam sistem perbankan. 

Hal tersebut nantinya akan dihitung dari jumlah pendapatan pengelolaan dana.

Baca juga: Penghasilan Bruto Adalah: Definisi, Elemen, dan Cara Menghitung

Contoh Perhitungan Bagi Hasil

Lantas, seperti apa cara bagi hasil usaha pemodal dan pengelola? Pembagian ini dilakukan dengan menggunakan rumusan tersendiri.

Adapun rumusan perhitungan dana bagi hasil adalah sebagai berikut:

Bagi Hasil = (Saldo Rata-Rata Harian Nasabah : Saldo Rata-Rata Harian Bank) x (Distribusi Pendapatan x Nisbah)

Agar lebih jelasnya, kamu dapat melihat penerapan rumus tersebut dalam contoh perhitungan bagi hasil berikut:

Pada tanggal 1 Juli 2022, seorang nasabah memiliki saldo rekening syariah sebesar Rp 1.000.000.

Ia tidak melakukan penambahan ataupun pengurangan saldo selama bulan Juni 2022.

Adapun proporsi bagi hasil dalam bank syariah pilihannya yaitu 65:35, di mana bank akan mendapatkan 65% keuntungan dan nasabah memperoleh 35% dari hasil usaha.

Sementara, saldo rata-rata tabungan seluruh nasabah tersebut pada bulan Juni 2022 yaitu Rp2.000.000.000.

Pendapatan Bank syariah yang dibagikan kepada nasabah adalah Rp150.000.000.

Bagi Hasil = (Rp1.000.000 : Rp2.000.000.000.) x (Rp150.000.000 x 35%) = Rp26.250.

Dengan demikian, nasabah tersebut akan mendapatkan bagi hasil sebesar Rp26.250.

Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil

Imbalan yang diberikan kepada nasabah dalam bank konvensional menggunakan bunga. Sementara, dalam prinsip ekonomi syariah menggunakan sistem bagi hasil atau nisbah.

Eksistensi bunga bisa dikatakan sebagai hal yang dikecam dalam beberapa pandangan Islam, sebab hal tersebut digolongkan sebagai riba.

Lalu, seperti apa perbedaan bunga dan bagi hasil? Berikut adalah penjelasannya.

1. Penentuan Besaran Rasio

Besaran rasio dalam bagi hasil adalah hal yang ditentukan saat waktu akad dengan berpegang pada potensi untung dan rugi.

Sementara, penentuan besaran rasio bunga dibuat saat waktu akad dengan asumsi harus selalu untung.

2. Jumlah Besaran Rasio

Besaran rasio dalam sistem bagi hasil ditentukan berdasarkan total keuntungan yang diperoleh. 

Sementara dalam sistem bunga, besaran rasio yaitu sesuai dengan jumlah modal yang dipinjamkan.

3. Sistem Pelaksanaan

Sistem pelaksanaan bagi hasil bergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Jadi, jika usaha mengalami kerugian, maka hal tersebut ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.

Sementara, jika menggunakan bunga, maka pembayaran tetap menyesuaikan perjanjian awal tanpa mempertimbangkan apakah proyek nasabah mengalami keuntungan maupun kerugian. 

4. Jumlah Pembagian

Dalam bagi hasil, pembagian laba akan meningkat apabila jumlah pendapatannya bertambah.

Semntara, pembayaran bunga tidak akan mengalami peningkatan meskipun jumlah keuntungan semakin besar.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem bagi hasil adalah kesepakatan yang dapat menguntungkan kedua belah pihak transaksi.

Sebab, sistem ini membagi keuntungannya secara proporsional sehingga perhitungannya pun menjadi lebih adil.

Bagi hasil tentunya merupakan alternatif yang dapat kamu pilih dalam menabung ataupun melakukan pinjaman bila ingin mengedepankan prinsip ekonomi syariah.

Baca juga: Apa Itu Suku Bunga? Jenis, Cara Menghitung, dan Tingkatannya


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya