Logo Ruang Menyal
Bg Block

Apa itu Value Investing? Ketahui Prinsip dan Strateginya!

Oleh: ruangmenyala

Last updated: 14 April 2024 | 1016 dilihat

Article Detail

Kamu seorang investor saham? Apakah familiar dengan kata value investing? Nah, jadi value investing adalah salah satu strategi yang bisa digunakan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi saham.

Adapun caranya ialah dengan membeli saham berharga murah, tetapi tetap memiliki potensi untuk meraup keuntungan ketika harganya naik di kemudian hari.

Namun, apa bedanya dengan growth investing? Dan bagaimana cara melakukannya agar berhasil?

Untuk itu, yuk langsung saja simak apa itu value investing dan tips-tips apa saja yang harus diperhatikan sebelum memulainya!

Apa itu Value Investing?

Arti value investing adalah metode pembelian saham harga murah dengan potensi bagus untuk dijual kembali ketika harganya melonjak. 

Tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan besar hanya dengan modal kecil.

Meskipun terlihat sederhana, namun ternyata, kita tidak bisa asal dalam melakukan value investing. 

Perlu ada analisis terhadap beberapa indikator agar investor mendapatkan keuntungan yang diinginkan. 

Misalnya dengan melihat beberapa aspek dalam kondisi fundamental perusahaan seperti aset, cash flow serta laba dan rugi yang dihasilkan.

Value Investing vs Growth Investing

Selain value investing, kalian juga akan menemui istilah growth investing dalam pasar saham

Berbeda dengan value investing, growth investing adalah strategi investasi yang penilaiannya didasarkan pada tingkat pertumbuhan sebuah saham.

Umumnya, growth investing diterapkan pada perusahaan yang sudah diyakini akan terus tumbuh dan mencapai revenue lebih besar lagi. 

Sedangkan value investing, biasanya diterapkan pada perusahaan dengan fundamental dan kinerja yang stabil.

Dari segi risiko, value investing adalah jenis metode investasi yang memerlukan jangka waktu panjang untuk menghasilkan return optimal. 

Jadi, metode investasi ini cocok untuk kamu dengan profil risiko moderat hingga rendah dan kesabaran yang tinggi.

Sedangkan pada growth investing, kemungkinan risikonya adalah pada harga saham yang lebih cenderung volatil sehingga dapat menyebabkan kerugian lebih besar. 

Baca juga: Arti High Risk High Return dalam Invesasi dan Contohnya 

Kelebihan dan Kekurangan Value Investing

Tentunya, sebelum memilih berinvestasi menggunakan metode value investing, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu apa saja kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sebagai bahan pertimbangan. 

Beberapa di antaranya seperti dalam poin berikut ini. 

1. Kelebihan Value Investing

Jika kamu adalah investor dengan modal terbatas, value investing adalah metode yang sangat cocok untuk dicoba. 

Pasalnya, kamu bisa membeli saham bagus dengan harga murah dan menjualnya saat nilainya sudah lebih tinggi.

Namun, sebelum memilih saham, perlu ada pertimbangan nilai internal terlebih dahulu, misalnya seperti kondisi fundamental perusahaan. 

Selain tidak membutuhkan banyak modal, metode ini juga bisa mengoptimalkan power of compounding.

Apa itu power of compounding? Sederhananya, power of compounding adalah kemampuan investasi menghasilkan bunga yang berlipat ganda. 

Jadi, seiring bertambahnya waktu, nilai saham akan mengalami pertumbuhan eksponensial.

2. Kelemahan Value Investing

Lalu, apa saja kelemahan value investing? 

Jika kamu memiliki informasi terbatas terkait saham-saham tersebut, penentuan nilai intrinsik juga akan jauh lebih sulit.

Hal ini karena dalam penentuan nilai intrinsik saham diperlukan beberapa data seperti laporan keuangan atau fundamental perusahaan yang berkaitan. 

Baca juga: Cara Beli Saham untuk Pemula Terbaru, Kamu Wajib Tahu!

Nilai Intrinsik Dalam Value Investing

Dalam menggunakan metode value investing, kita tidak bisa hanya mengandalkan perasaan saja. 

Perlu ada analisis nilai intrinsik untuk menentukan value dari saham yang ingin dibeli. 

Lantas, apa itu nilai intrinsik? Sederhananya, nilai intrinsik pada value investing adalah konsep perkiraan harga suatu aset yang didasarkan pada analisis sisi fundamental maupun teknikalnya. 

Misalnya seperti cash flow, pergerakan finansial perusahaan, nilai brand penyedia saham, produk yang dikenalkan dan beberapa matriks di bawah ini. 

1. Price to Book (P/B)

Price to Book menunjukkan perbandingan aset perusahaan dengan nilai saham yang sedang berlaku. 

Jika saham dijual dengan harga yang lebih rendah daripada aset perusahaan, maka hal tersebut dapat dikategorikan sebagai undervalued.

2. Free Cash Flow

Matrik selanjutnya dalam penentuan nilai intrinsik pada value investing adalah free cash flow. 

Analisis ini dilakukan agar kita bisa memahami bagaimana kondisi finansial perusahaan penyedia saham. 

3. Price to Earning (P/E)

Indikator nilai internal selanjutnya pada value investing adalah price to earning. Matrik ini akan menunjukkan apakah sebuah saham memiliki harga yang sesuai atau tidak dengan pendapatan perusahaan.

Tips Melakukan Value Investing

Jika tertarik untuk melakukan value investing, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kamu tidak salah pilih saham nantinya. 

Beberapa di antaranya seperti menentukan metode analisis, identifikasi sektor terbaik, melakukan screening, menilai nilai intrinsik dan memahami riwayat harga saham tersebut. Berikut penjelasannya.

1. Pilih Metode Analisis

Dalam melakukan value investing, ada banyak sekali metode yang bisa dipilih. Misalnya seperti metode top-down analysis atau bottom-up. 

Top-down analysis adalah metode analisis saham dari data atas ke bawah atau secara global ke spesifik, sementara bottom-up kebalikannya.

Baca juga: Investasi Jangka Panjang yang Banyak Dipilih Lengkap Tips dan Caranya

2. Identifikasi Sektor Terbaik di Pasar

Tips selanjutnya dalam membeli saham menggunakan metode value investing adalah dengan mengidentifikasi terlebih dahulu sektor terbaik yang ada di pasar. 

Sebagai seorang investor, kamu juga harus peka terhadap isu ekonomi yang tengah berkembang di masyarakat. 

Pasalnya, hal ini merupakan faktor penting dalam mengetahui sektor apa yang diprediksi akan naik atau justru turun.

3. Lakukan Screening Saham

Apa itu screening saham? 

Screening saham adalah langkah evaluasi mendalam untuk menyaring stock terbaik berdasarkan indikator tertentu. 

4. Pahami Nilai Intrinsik Saham

Nilai intrinsik saham pada value investing adalah hal yang wajib diperhatikan sebelum melakukan pembelian

Sebagai seorang investor, kamu harus mengetahui harga wajar dan rata-rata dari setiap saham untuk menentukan undervalue-nya.

5. Melakukan Analisis Faktor Fundamental Perusahaan

Apa saja contoh faktor fundamental yang bisa kita nilai? Beberapa di antaranya yaitu seperti ekuitas, laba dan cash flow. 

Hindari perusahaan dengan laporan keuangan buruk atau memiliki kesan manipulatif.

6. Pahami Riwayat Harga Saham Tersebut

Pembelian saham yang menguntungkan umumnya memang ditentukan oleh momentum investasi. 

Namun, bukan berarti hal ini bisa dilakukan tanpa prediksi sebelumnya. 

Misalnya seperti membaca riwayat perdagangan saham dari perusahaan tersebut sebelum menentukan pembelian. 

Itulah pembahasan tentang apa itu value investing beserta tata caranya. Intinya, value investing adalah teknik untuk membeli saham dengan harga murah. 

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang ingin mendalami investasi saham ya!

Baca juga: Tips dan Cara Memilih Saham untuk Swing Trading agar Cuan 


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya