Logo Ruang Menyal
Bg Block

Refinancing KPR: Pengertian, Proses, dan Untung Ruginya

Oleh: Ruang meNYALA

Last updated: 29 April 2024 | 3508 dilihat

Article Detail

Apakah kamu pernah mendengar istilah refinancing KPR? Refinancing KPR adalah salah satu metode pembayaran untuk mencicil rumah secara KPR. Secara umum, KPR refinancing adalah proses penambahan kredit atau pinjaman untuk melunasi cicilan KPR yang masih berjalan.

Namun, KPR refinancing memiliki cara kerja dan plafon kredit tersendiri serta terdapat keuntungan dan kerugian yang perlu kamu pahami. Untuk lebih jelasnya, yuk simak artikel dibawah ini.

Apa itu Refinancing KPR?

Refinancing KPR adalah pengajuan pinjaman baru untuk rumah yang masih menggunakan KPR. KPR refinancing bisa kamu ajukan ke bank yang memberikan kamu KPR atau bank lainnya yang bisa memberikan KPR sesuai dengan kondisi kamu saat ini.

Mengapa Harus Refinancing KPR?

Mengapa akhirnya beberapa orang harus melakukan KPR refinancing? Nah, KPR refinancing biasanya diajukan oleh masyarakat yang memiliki permasalahan dengan cicilan KPR yang ada saat ini.

KPR refinancing biasanya diajukan oleh seseorang yang:

  • Membutuhkan dana segar dalam jumlah cukup besar
  • Memiliki kesulitan dalam membayar cicilan KPR saat ini, dikarenakan ada permasalahan keuangan
  • Memiliki ketertarikan KPR di bank lain karena fasilitasnya dirasa lebih menguntungkan daripada cicilan KPR di bank saat ini.

Baca juga: Beli Hunian Dengan KPR DP 0 Persen? Simak Syarat dan Caranya

Jenis-Jenis Refinancing KPR

Ketika kamu akan melakukan refinancing KPR, kamu juga harus mengetahui terlebih dahulu jenis-jenisnya supaya tahu mana yang sesuai dengan kebutuhan kamu saat ini. Berikut adalah jenis-jenis refinancing KPR yang harus kamu ketahui.

1. Refinancing Rate and Term

Jenis refinancing KPR ini sesuai dengan judulnya, yaitu menyesuaikan dengan bunga yang baru dan kondisi yang baru. Penggantian bunga tentu akan lebih ringan daripada KPR sebelumnya.

2. Cash-in Refinancing

Pada jenis ini, utang akan dibayarkan secara tunai dari sebagian pinjaman. Dengan begitu, rasio pinjaman menjadi lebih rendah atau pembayaran pinjaman jadi lebih kecil.

3. Cash-out Refinancing

Jenis refinancing KPR yang ketiga adalah cash-out refinancing, dimana pada refinancing ini, aset yang kamu agunkan harganya akan naik. Sehingga, kamu bisa segera tarik tunai untuk keperluan kamu, tetapi kamu tetap memiliki hak milik terhadap aset tersebut.

4. Consolidation Refinancing

Jenis refinancing KPR berikutnya adalah consolidation refinancing dimana investor bisa mendapatkan pinjaman tunggal di tingkat yang lebih rendah. Tidak hanya itu saja, pinjaman ini tentunya lebih rendah daripada suku bunga rata-rata KPR.

Baca juga: Kenali Cara Take Over KPR, Tidak Hanya Melalui Bank!

Cara Kerja dan Proses Refinancing KPR

Bagaimana sebenarnya cara kerja dan proses dari KPR refinancing? Berikut penjelasannya.

1. Menghubungi Bank KPR

Cara pertama yang dilakukan adalah menghubungi marketing yang mengurus pinjaman KPR pertama kamu. Kamu juga perlu memberitahu rencana ingin mengajukan pinjaman baru.

Marketing tersebut akan cek mengenai cicilan KPR kamu, apakah punya catatan kredit bagus atau tidak. Itulah mengapa kamu harus menjaga track-record pembayaran pinjaman kamu.

2. Appraisal Rumah KPR

Karena kamu akan berganti bank, maka bank yang akan melakukan KPR refinancing akan melakukan appraisal rumah kamu. Jika hasilnya ditemukan bahwa nilai rumah kamu tidak mengalami kenaikan, kamu tidak bisa melakukan refinancing atau bahkan KPR refinancing kamu akan kecil nominalnya.

Ketika bank melakukan appraisal rumah, hal yang perlu kamu perhatikan adalah seberapa besar bank bisa memberikan pinjaman untuk refinancing. Untuk mendapatkan modal yang sesuai, maka bank akan melakukan proses penghitungan sebagai berikut:

  • Nilai pokok pinjaman KPR kamu yang ada saat ini
  • Nilai pasar jaminan saat ini, dilihat dari hasil appraisal
  • Top up refinancing dimana maksimum total pinjaman ketika KPR refinancing dikurangi pokok pinjaman yang berjalan saat ini
  • Maksimum total pinjaman dari KPR refinancing adalah sebesar 70% hingga 80% dari total nilai agunan.

3. Memberikan dokumen penghasilan terbaru dan pengecekan sertifikat jaminan

Pada tahap ini, bank tentunya perlu meng-update data-data keuangan yang diperlukan. Bank akan mengecek dokumen penghasilan terbaru kamu dan menghubungi kantor tempat kamu bekerja guna memastikan bahwa kamu masih bekerja di kantor tersebut.

Tidak hanya itu saja, bank juga akan mengecek sertifikat rumah kamu ke BPN. Gunanya untuk berjaga-jaga jika ada nasabah yang diam-diam sudah menjaminkan sertifikat rumahnya.

4. Bank menentukan nilai top up refinancing KPR

Setelah semua proses refinancing sudah selesai, maka bank akan menentukan jumlah pinjaman yang bisa diberikan. Kamu juga perlu ingat bahwa batas usia maksimum untuk melunasi pinjaman adalah hingga usia pensiun.

Setelah tahu nilai top up refinancing yang diberikan berapa, selanjutnya bank akan menentukan berapa jumlah cicilan dari hasil refinancing.

5. Penerbitan SPK

Setelah kamu memperoleh jumlah cicilan dan juga plafon kredit refinancing KPR yang baru, selanjutnya bank akan menerbitkan SPK.

SPK disini merupakan dokumen resmi mengenai penawaran pinjaman ke calon debitur dan berisikan plafon yang disetujui, bunga, masa pinjaman dan biaya yang harus dibayar oleh debitur.

6. Penandatangan akad perjanjian pinjaman

Cara terakhir adalah penandatangan pinjaman KPR refinancing. Dengan mencapai langkah ini, artinya kamu sudah mendekati dengan proses akhir. Ketika kamu dan pihak bank sudah menandatangani, maka kamu tinggal menunggu bank yang akan mencairkan pinjaman ke rekening kamu.

Keuntungan dan Kerugian Refinancing KPR

Ketika kamu akan melakukan KPR refinancing, tentu kamu juga harus tahu mengenai keuntungan dan kerugiannya. Berikut adalah keuntungan dan kerugian refinancing KPR yang harus kamu ketahui.

1. Bunga yang Lebih Kecil

Dengan melakukan KPR refinancing, sebenarnya kamu bisa mendapatkan cicilan dengan bunga yang lebih rendah dibandingkan cicilan sebelumnya. Hal ini dilakukan karena pembayaran cicilan sebelumnya dirasa sudah sangat besar dan kamu dihadapkan dengan keadaan keuangan yang sedang tidak mendukung ketika di kala pandemi.

Jadi, bisa dikatakan bahwa refinancing KPR dapat menyelamatkan keuangan kamu dan juga rumah kamu.

2. Bisa Memilih Bunga Tetap

Jika kamu sudah mengajukan KPR ke bank, kamu pasti sudah tahu bahwa biasanya bank akan menetapkan fixed rate di beberapa tahun awal, tetapi sesudah 3 tahun atau masa berlakunya, cicilan kamu akan mengikuti float rate atau bunga mengambang.

Hal ini berbeda jika kamu menggunakan refinancing rate, dimana kamu bisa saja mendapatkan bunga KPR yang tetap. Dengan begitu, kamu tidak perlu khawatir ketika suku bunga sedang mengalami kenaikan.

3. Lebih Cepat Lunas

Dengan melakukan refinancing KPR ternyata bisa membuat cicilan kamu cepat lunas, lho. Ya, karena cicilan KPR kamu lebih rendah, tentunya kamu dapat melunasi KPR dengan lebih cepat, terutama bila kamu mendapatkan bonusan atau bahkan ketika pendapatan kamu bertambah, sehingga kamu bisa menambah porsi untuk pelunasan KPR.

4. Nilai Ekuitas Rumah Semakin Tinggi

Semakin cepat kamu melunasi KPR, maka akan semakin tinggi pula nilai ekuitas dari rumahnya. Nilai ekuitas adalah selisih nilai jual rumah di pasar properti dengan sisa cicilan yang harus dibayarkan.

Jangan sampai nilai ekuitas rumah kamu semakin rendah. Oleh sebab itu, kamu harus rajin merawat atau melakukan renovasi pada rumah kamu supaya nilai jual propertinya naik.

5. Prosesnya Cukup Rumit

Proses refinancing KPR tidak semudah menulis artikel ini, biasanya memakan proses yang cukup panjang dan rumit. Hanya nasabah yang memiliki track record pembayaran cicilan baik selama 5-7 tahun terakhir yang biasanya disetujui oleh pihak bank.

6. Terdapat Biaya-Biaya Tidak Terduga

Seperti halnya pengajuan KPR, pengajuan refinancing ini juga terdapat biaya-biaya lain yang harus kamu siapkan.

Biasanya, kamu harus menyiapkan biaya refinancing KPR sekitar 0,5% hingga 3% sebagai uang administrasi, bahkan ada bank yang memberlakukan hingga 6% dari total biaya pinjamannya. Biaya tersebut biasanya digunakan untuk biaya appraisal, biaya pengajuan dan sebagainya.

7. Ada Biaya Asuransi

Ketika kamu melakukan refinancing KPR, kamu juga akan dihadapkan dengan biaya asuransi. Pasalnya orang-orang yang melakukan refinancing artinya orang tersebut memiliki masalah dalam keuangan, sehingga bank akan mengecek kembali dengan nasabah tersebut dan akan memberikan asuransi yang sesuai untuk meminimalisir risiko.

Kapan Bisa Refinancing?

Yang menjadi pertanyaan adalah, kapan bisa refinancing? Nah, sebaiknya kamu melakukan refinancing ketika kamu sudah kewalahan dengan utang-utang yang kamu miliki. Artinya, kamu sudah memiliki utang cukup banyak.

Tidak hanya itu saja, refinancing KPR bisa kamu lakukan saat kamu mengalami perubahan dalam pendapatan yang mengakibatkan kamu kesulitan membayar cicilan. Atau kamu juga bisa melakukannya dengan tujuan mengambil keuntungan karena harga rumah kamu semakin lama semakin naik. Minimal, kamu bisa mengajukan refinancing KPR adalah setelah satu tahun menggunakan KPR.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai refinancing KPR dari pengertian hingga waktu yang tepat untuk melakukannya. Biar kamu tahu kondisi keuanganmu sekarang, yuk cek di Financial Fitness Check Up di Ruang meNYALA. Jangan lupa juga konsultasikan masalah keuanganmu bersama Financial Fitness Trainer terpercaya! Ayo daftar sekarang juga.

Baca juga: 13 Tips Membeli Rumah KPR Agar Tidak Tertipu Developer Curang


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya