Logo Ruang Menyal
Bg Block

Apa Itu Plafon Kredit? Pengertian, Contoh, dan Besarannya

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 29 April 2024 | 23828 dilihat

Article Detail

Tahukah kamu apa itu plafon kredit? Jika kamu masih awam, plafon kredit adalah istilah yang seringkali muncul ketika seseorang mengajukan kredit rumah atau KPR. Jadi, apabila kamu menggunakan sistem KPR untuk membeli rumah, maka penting bagimu memahami besaran plafon kreditnya.

Tujuan diberlakukannya plafon kredit adalah mengurangi risiko yang mungkin muncul dengan membatasi peminjaman. Untuk tahu lebih lanjut mengenai pengertian, besaran, dan contoh plafon kredit, simak artikel ini hingga tuntas, ya!

Apa itu Plafon Kredit?

Plafon kredit adalah sebuah tingkat maksimum pinjaman yang diperbolehkan dalam sebuah transaksi keuangan, dalam hal ini yang dimaksud adalah pinjaman atau kredit. Plafon kredit menjadi penting karena termasuk dalam salah satu pengendalian risiko.

Maksudnya, ketika plafon kredit ini digunakan dalam dunia perbankan, perbankan bisa menggunakannya sebagai pengendalian risiko jika ada risiko gagal bayar dari debitur.

Dari kamus pembiayaan yang diterbitkan oleh Simantu Kementerian PUPR, pengertian plafon kredit adalah besarnya sebuah pembiayaan atau nilai kredit maksimal, yang kemudian bisa diberikan oleh perusahaan pembiayaan, salah satunya adalah bank.

Sementara menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian plafon kredit adalah sebuah batas tertinggi dalam hal biaya, kredit dan juga sebagainya, yang kemudian disediakan oleh sebuah pihak.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa plafon kredit adalah batas maksimal pinjaman yang bisa diberikan oleh pihak peminjam dengan tujuan untuk pengendalian risiko dalam hal pinjam meminjam.

Baca juga: Apa itu Pembayaran Minimum Kartu Kredit? Simak Faktanya!

Contoh Plafon Kredit

Lalu bagaimana dengan contoh plafon kredit itu sendiri? Untuk mengetahui contoh plafon kredit, kamu harus paham sebelumnya bahwa plafon kredit adalah batas maksimal dari pinjaman yang bisa diberikan oleh pihak peminjam.

Maka, contoh plafon kredit yang sering dijumpai adalah ketika kita mengajukan KPR. Dari pihak bank biasanya akan memberikan plafon kredit. Misal, harga rumah yang ingin kamu beli adalah sebesar Rp500 juta.

Kamu sudah bisa memberikan uang muka sebesar Rp100 juta. Maka, plafon kredit yang akan diberikan oleh bank adalah Rp500 juta - Rp100 juta = Rp400 juta. Jadi, cara menghitung plafon kredit adalah dengan mengurangkan antara harga beli rumah dan uang muka yang sudah kamu setorkan.

Selain itu, contoh plafon kredit bisa berupa pinjaman lainnya, seperti pinjaman untuk membeli mobil bahkan membeli gadget dengan cara mencicil dari bank atau penyedia jasa pinjaman lainnya.

Penyebab Turunnya Plafon Kredit

Ketika kamu mengajukan pinjaman, tentu kamu ingin bisa mengajukan plafon kredit dengan besaran sesuai harapan, bukan? Pasalnya, bisa saja plafon kredit yang kamu ajukan tidak sesuai dengan keinginan kamu. Berikut adalah penyebab turunnya plafon kredit yang harus kamu tahu.

  • Adanya ketidaksesuaian antara penghasilan dan riwayat keuangan nasabah.
  • Pengajuan KPR terhadap rumah bekas atau second. Pihak pemberi kredit (bank) juga perlu meninjau lokasi, jika terlihat bahwa nilai rumah tersebut tidak sesuai dengan nilai jualnya karena adanya kerusakan atau hal lainnya yang bisa menyebabkan harga rumah tersebut turun, hal ini bisa menyebabkan penurunan plafon kredit yang diberikan.
  • Terlambat dalam menandatangani akad setelah keluarnya Surat Penegasan Persetujuan Penyediaan Kredit (SP3K). Surat ini diterbitkan oleh bank ketika pengajuan KPR diterima dan memiliki masa berlaku. Maka, kamu harus memastikan bahwa SP3K tidak melewati masa berlakunya.

Ketika plafon kredit yang kamu ajukan turun, kamu harus siap-siap untuk menambah uang muka kamu. Oleh sebab itu, akan lebih baik jika kamu memperhatikan ketiga hal tersebut supaya plafon kredit kamu tidak turun.

Baca juga: Mengenal Prinsip 5C dalam Pemberian Kredit Agar Disetujui

Tips Agar Plafon KPR Sesuai Keinginan

Setelah mengetahui fakta bahwa plafon kredit bisa saja turun, maka kamu harus cek bagaimana sih tips supaya plafon KPR kamu sesuai keinginan di bawah ini.

1. Riset informasi tentang KPR

Dalam melakukan keputusan keuangan, kamu harus selalu melakukan riset mengenai informasi tentang KPR di bank tertuju. Pilihan dalam mengajukan KPR tentu banyak, mulai dari KPR bank konvensional, KPR bank syariah, bahkan ada juga KPR langsung ke developer.

Dengan semakin banyaknya pilihan, kamu harus melakukan banyak riset dan tentukan mana yang sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan keuangan kamu.

2. Sesuaikan uang muka

Setelah melakukan riset, selanjutnya kamu harus menyesuaikan uang muka yang bisa kamu berikan. Uang muka ini berperan penting karena akan menentukan berapa cicilan per bulan yang harus kamu setorkan setiap bulannya. 

3. Lakukan penawaran cicilan KPR

Ketika kamu sudah tahu mengenai cicilan KPR yang diberikan oleh bank, kamu juga bisa melakukan penawaran cicilan KPR jika memang penawaran tersebut tidak sesuai dengan harapan kamu. Kamu bisa cocokkan dengan kemampuan keuangan kamu tentunya.

4. Nego suku bunga KPR

Selain itu, jika ternyata plafon kredit kamu tidak bisa dinaikkan, kamu bisa melakukan nego terhadap suku bunga KPR dari bank yang kamu tuju. Bank bisa saja mendengarkan permintaan kamu. Apalagi jika kamu memiliki skor kredit yang sangat baik!

Besaran Plafon Kredit di Bank OCBC NISP

Kamu juga bisa lho mengajukan pinjaman KPR di bank OCBC NISP, melalui KPR Easy Start. Produk ini akan mempermudah anak muda untuk memiliki hunian yang sesuai dengan kebutuhan kamu.

Besaran plafon kredit yang bisa diberikan oleh KPR Easy Start adalah mulai dari Rp50 juta hingga Rp2,5 Miliar. Menarik bukan? Yuk, langsung aja ajuin KPR pertama kamu!

Nah, itulah pembahasan lengkap mengenai apa itu plafon kredit, contoh, dan besarannya. Kamu sebaiknya tak terlalu kecewa apabila pengajuan kredit ditolak, ya. Sebab, sejumlah bank memang menerapkan peraturan ketat dalam menyaring nasabahnya. 

Supaya persiapan mengajukan kredit kamu lebih matang, ada baiknya kamu mengecek kembali kondisi finansialmu lewat Financial Fitness Check Up dari Ruang meNYALA. Wujudkan masa depan yang #FinanciallyFit sedari dini. Ayo daftar sekarang!

Baca juga: Kartu Kredit vs Pinjaman Online, Lebih Baik yang Mana?


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya