Yuk cari tahu apa itu kripto, beserta fungsi dan risikonya! Pelajari juga bagaimana cara memaksimalkan keuntungan investasi kripto di sini!
Kripto merupakan salah satu aset digital yang bisa diperdagangkan dan menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya.
Saat ini, kripto semakin populer dan transaksinya terus meningkat. Di skala global, bank-bank besar di Amerika Serikat mulai membuka layanan transaksi kripto.
Sementara di Indonesia, data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menyebutkan, nilai transaksi kripto dalam negeri mencapai Rp426,69 triliun, selama Januari - September 2024.
Angka ini melonjak 351,97% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, jumlah pengguna kripto juga mengalami lonjakan, mencapai total 21,28 juta pengguna.
Sama seperti aset investasi lain, kamu juga harus memahami apa itu kripto sebelum memilikinya. Yuk cari tahu di sini!
Baca juga: 9 Perbedaan Saham dan Crypto, Pahami Sebelum Mulai Investasi
Kripto Adalah….
Kripto adalah mata uang digital yang bisa digunakan untuk transaksi secara online. Keamanan dan kontrol terhadap kripto dijamin oleh kriptografi, sehingga menutup celah pemalsuan atau penggandaan.
Mata uang kripto menggunakan kontrol terdesentralisasi sebagai lawan dari mata uang digital terpusat dan sistem perbankan sentral.
Kontrol desentralisasi di setiap mata uang kripto bekerja melalui teknologi ledger terdistribusi, biasanya berupa rantai blok, yang berfungsi sebagai basis data transaksi keuangan publik.
Mata uang kripto yang paling terkenal adalah Bitcoin yang dirilis tahun 2009. Hal ini tak lepas dari statusnya sebagai mata uang digital yang terdesentralisasi pertama di dunia.
Setelah Bitcoin rilis, tercatat ada lebih dari 4.000 Altcoin atau varian alternatif Bitcoin yang dibuat. Beberapa di antaranya adalah Ethereum, Litecoin, Ripple, Stellar, Dogecoin, Tether, dan sebagainya.
Lalu bagaimana cara kerja kripto? Mata uang kripto didukung oleh teknologi bernama Blockchain. Teknologi inilah yang menjamin keamanan transaksi secara online meskipun tanpa menggunakan campur tangan pihak ketiga.
Pada dasarnya, Blockchain merupakan sekumpulan blok yang terhubung dalam sebuah buku besar online. Masing-masing blok berisi satu set transaksi yang sudah terverifikasi secara independen oleh setiap jaringan.
Ketika ada transaksi, seperti si A yang ingin mengirim kripto ke si B, maka transaksi ini direpresentasikan secara online sebagai satu set blok.
Kemudian, blok tersebut disebarkan ke setiap jaringan yang terdesentralisasi. Jika sudah ada persetujuan dari sistem jaringan, transaksi tersebut pun valid.
Baca juga: 8 Jenis Investasi untuk Anak Muda, Jadi Cuan Sejak Dini!
Risiko Kripto
Kripto dianggap sebagai game changing aset investasi. Pasalnya, keuntungan yang ditawarkan pun tinggi.
Sebagai contoh adalah Bitcoin. Transaksi yang pertama kali memberi nilai moneter pada Bitcoin terjadi pada Oktober 2009. Seorang yang dikenal sebagai Sirius menjual 5.050 koin dengan harga Rp 76.840. Sehingga nilai 1 Bitcoin saat ini S$ 0,0009.
Meski sempat naik turun, tetapi harga Bitcoin saat ini berkali-kali lipat dibanding tahun 2009 itu. Sekarang, 1 Bitcoin nilai Rp 1,6 Miliar.
Keuntungan memang besar. Namun bukan berarti kripto tidak mempunyai risiko. Berikut ini beberapa risiko kripto yang perlu kamu tahu.
1. Volatilitas Harga yang Tinggi
Kripto dikenal dengan fluktuasi harga yang ekstrem. Nilai aset kripto bisa naik dan turun secara drastis dalam waktu singkat, bahkan dalam hitungan jam atau menit.
2. Tidak Ada Regulasi yang Jelas
Di banyak negara, regulasi terkait kripto masih belum stabil atau bahkan belum ada.
Akibatnya, tidak ada perlindungan hukum yang jelas bagi investor jika terjadi masalah seperti penipuan, peretasan, atau kegagalan platform exchange.
3. Potensi Penipuan dan Skema Ponzi
Banyak proyek kripto ternyata hanya scam (penipuan) atau beroperasi dalam bentuk skema Ponzi, di mana keuntungan investor lama dibayarkan dari uang investor baru, bukan dari hasil investasi yang nyata.
4. Kehilangan Akses
Kripto menggunakan teknologi blockchain yang canggih, tetapi penggunaannya masih cukup rumit bagi sebagian orang.
Banyak investor kehilangan aset mereka karena kesalahan teknis atau lupa akses ke dompet digital mereka.
Baca juga: 8 Jenis Investasi untuk Anak Muda, Jadi Cuan Sejak Dini!
Tips Investasi Aman
Investasi kripto memang menggiurkan. Namun risiko-risiko memiliki kripto tetap harus diperhitungkan. Jika belum siap dengan semua risikonya, sebaiknya kamu memilih berinvestasi secara aman saja.
Berikut tiga tips investasi yang aman agar tetap menguntungkan dan minim risiko.
1. Pilih Instrumen Investasi Sesuai Profil Risiko
Sebelum mulai berinvestasi, kenali profil risiko diri sendiri, apakah kamu tipe konservatif, moderat, atau agresif.
Jika ingin investasi yang aman, pilih instrumen seperti deposito, obligasi pemerintah (ORI, SBN), atau reksa dana pasar uang yang memiliki risiko rendah tetapi tetap memberikan keuntungan stabil.
Jangan tergiur imbal hasil tinggi tanpa memahami risikonya!
2. Diversifikasi Portofolio
Jangan menaruh semua uang di satu jenis investasi. Sebar dana ke beberapa instrumen yang berbeda, seperti kombinasi saham, emas, reksa dana, atau properti.
Diversifikasi membantu mengurangi risiko kerugian besar jika salah satu aset mengalami penurunan nilai.
3. Pastikan Investasi Legal dan Diawasi OJK
Sebelum berinvestasi, pastikan platform atau produk investasi sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau lembaga resmi lainnya.
Hindari investasi bodong yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat tanpa risiko, karena biasanya berujung penipuan.
Pertanyaannya, aset investasi apa yang cocok buatmu? Nah kamu bisa tahu jawabannya dengan melihat seberapa sehat finansialmu terlebih dulu.
Sekarang cek kondisi finansial juga sangat mudah, yaitu melalui Financial Fitness Check Up untuk bisa membantumu memeriksa kondisi keuangan hanya dalam waktu 3 menit.
Setelah melakukan Financial Fitness Check Up, kamu bisa mendiskusikan hasilnya melalui layanan konsultasi 1 on 1 dengan Nyala Trainer.
Melalui layanan ini, kamu bisa mengetahui bagaimana strategi yang tepat untuk memperbaiki masalah keuangan kamu, termasuk menemukan instrumen investasi yang tepat!
Banyak manfaatnya, bukan? Yuk, atur keuanganmu dengan Ruang meNYALA sekarang untuk mencapai #FinanciallyFit!
Baca juga: Menabung Bareng Pacar, Boleh Nggak Sih?