Logo Ruang Menyal
Bg Block

Apa Itu Galbay? Ketahui Hukum dan Risikonya!

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 22 Desember 2024 | 1209 dilihat

Article Detail

Galbay atau gagal bayar merupakan istilah yang belakangan ini sering terdengar. Ketahui pengertian, hukum, serta risikonya!

Pernah dengar ada penyitaan properti oleh bank atau lembaga keuangan? Bisa jadi penyitaan itu terjadi karena pemilik properti tidak sanggup membayar cicilan atas pinjaman yang dia miliki. Kondisi ini disebut dengan istilah gagal bayar. 

Dalam dunia keuangan, gagal bayar disebut juga dengan istilah default. Gagal bayar adalah wanprestasi yang terjadi ketika kamu gagal memenuhi tanggung jawab terkait pinjam-meminjam. 

Sebagai ilustrasi, kamu punya rumah yang dibeli secara KPR dengan cicilan Rp 4 Juta per bulan selama 10 tahun. Pada tahun ke-5, terjadi masalah keuangan yang besar dalam diri kamu sehingga tidak bisa membayar cicilan tersebut. 

Dalam kondisi ini, bank biasanya akan menawarkan beberapa opsi sebagai solusi, mulai dari restrukturisasi pinjaman hingga keringanan bunga. Namun jika kamu tetap tidak bisa melanjutkan pembayaran cicilan, status pinjaman akan menjadi gagal bayar atau galbay. 

Gagal bayar ini terjadi pada semua sektor pinjaman, mulai dari KPR, kredit kendaraan bermotor, kredit tanpa agunan, hingga gagal bayar paylater atau pinjaman online

Baca juga: Kartu Kredit vs Pinjaman Online, Lebih Baik yang Mana?

Risiko Hukum Gagal Bayar

Gagal bayar pinjaman merupakan tindakan wanprestasi, yaitu kegagalan dalam memenuhi tanggung jawab. Apalagi jika tanggung jawab itu terikat dalam hukum utang-piutang yang memiliki payung hukum kuat. 

Perjanjian utang piutang sebagai perbuatan pinjam-meminjam diatur dalam Pasal 1754 KUHPerdata. Bunyinya sebagai berikut:

“Pinjam pakai habis adalah suatu perjanjian, yang menentukan pihak pertama menyerahkan sejumlah barang yang dapat habis terpakai kepada pihak kedua dengan syarat bahwa pihak kedua itu akan mengembalikan barang sejenis kepada pihak pertama dalam jumlah dan keadaan yang sama.”

1. Skor Kredit Buruk

Salah satu risiko dari gagal bayar adalah mempengaruhi skor kredit seseorang. 

Pasalnya, setiap pinjaman, termasuk paylater, saat ini sudah masuk sistem pencatatan riwayat kredit dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) atau yang disebut dengan OJK Checking. 

Dengan demikian, lancar tidaknya pembayaran pinjaman akan dicatat dan menjadi penentu skor kredit dalam SLIK ini. Pada akhirnya, riwayat kredit akan mempengaruhi pinjaman yang diajukan ke bank, salah satu Kredit Pemilikan Rumah (KPR). 

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan, masyarakat harus taat dalam melunasi setiap pinjaman. 

Menurutnya, pembayaran yang tidak sesuai ketentuan akan menyebabkan kredit macet, gagal bayar, dan membuat riwayat kredit menjadi buruk. 

2. Bunga dan Denda Pinjaman Menumpuk

Ketika kamu gagal membayar pinjaman, pemberi pinjaman berhak mengenakan denda sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian awal. Untuk pinjaman dari lembaga resmi yang terdaftar di OJK, besar denda biasanya telah diatur dan tercantum secara jelas. 

Namun, pada pinjaman online, apalagi yang ilegal, denda dapat membengkak secara tidak wajar dan tidak transparan, sehingga total utang menjadi jauh lebih besar dari pinjaman awal. 

Dalam kasus seperti ini, meskipun gagal bayar bukan tindakan kriminal, pemberi pinjaman dapat menempuh jalur hukum untuk menagih kewajiban debitur.

Baca juga: Mengenal Kartu Sultan, Ini Pemilik Black Card di Indonesia

Tips Keuangan Anti Galbay Pinjaman

Memiliki pinjaman atau utang bisa menjadi jalan keluar ketika terjadi kondisi darurat. Namun kamu harus memastikan kemampuan keuangan untuk membayar cicilan per bulan hingga lunas. 

Nah berikut ini beberapa tips keuangan anti gagal bayar pinjaman yang bisa kamu terapkan!

1. Buat Rencana Pembayaran

Sebelum mengambil pinjaman, pastikan kamu memiliki anggaran bulanan yang terencana dengan baik. Sisihkan dana khusus untuk membayar cicilan setiap bulan. 

Idealnya, total cicilan pinjaman tidak boleh melebihi 30% dari penghasilan bulananmu. 

2. Pilih Pinjaman Sesuai Kemampuan

Pastikan jumlah pinjaman dan tenor yang dipilih sesuai dengan kemampuan keuangan. Hindari mengambil pinjaman lebih besar dari kebutuhan sebenarnya atau dengan bunga yang terlalu tinggi. 

Lakukan perbandingan antara produk pinjaman dari berbagai lembaga untuk menemukan bunga, biaya administrasi, dan tenor yang paling ringan. 

3. Prioritaskan Pembayaran Cicilan

Jadikan pembayaran cicilan sebagai prioritas utama dalam daftar pengeluaran bulanan. Jika kamu menerima penghasilan tetap, segera alokasikan dana untuk membayar pinjaman setelah menerima gaji. 

Jangan menunda pembayaran hingga akhir bulan, karena risiko menggunakan uang tersebut untuk hal lain sangat besar. 

4. Bangun Dana Darurat sebagai Cadangan

Dana darurat adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah gagal bayar pinjaman jika menghadapi situasi mendadak, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan medis. 

Usahakan memiliki dana darurat minimal 6 bulan pengeluaran rutin. Dengan begitu, kamu tetap bisa memenuhi kewajiban pembayaran cicilan meskipun menghadapi kondisi finansial yang sulit.

5. Hindari Utang Baru Sebelum yang Lama Lunas

Jangan tergoda untuk mengambil pinjaman baru jika masih memiliki utang yang belum lunas. Mengambil utang baru hanya untuk menutup pinjaman lama dapat membuat kamu terjebak dalam siklus utang yang lebih besar. 

Jika terpaksa mengambil utang tambahan, pastikan itu untuk kebutuhan yang sangat mendesak dan kamu sudah menghitung dampaknya terhadap keuangan secara matang.

Itulah ulasan mengenai dampak gagal bayar dan risiko hukum yang akan kamu hadapi ketika terjadi. 

Dalam pengelolaan keuangan, penting bagi kamu untuk mengetahui seberapa sehat finansialmu saat ini. 

Kabar gembiranya, kamu sekarang bisa cek kesehatan keuangan kamu di sini. Dengan melakukan financial fitness check up, kamu akan tahu apa yang harus kamu lakukan pertama kali supaya keuangan kamu lebih sehat dan membuatmu bahagia.

Financial Fitness Check Up bisa membantumu memeriksa kondisi keuangan hanya dalam waktu 3 menit. Lalu, kamu juga bisa membahas hasil Financial Fitness Check Up kamu dengan Nyala Trainer di Konsultasi 1 on 1

Dengan sesi konsultasi ini, kamu bisa mengetahui bagaimana strategi yang tepat untuk keuangan kamu.

Banyak sekali manfaat yang bisa kamu dapat, bukan? Jadi, yuk segera atur keuanganmu dengan Ruang meNYALA sekarang agar kamu bisa segera #FinanciallyFit!

Baca juga: 10 Cara Mengelola Keuangan dengan Baik agar Finansial Sehat


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya