Logo Ruang Menyal
Bg Block

Apa Itu Ekuitas? Arti, Tujuan, Unsur, Jenis, dan Contohnya

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 11 Mei 2022 | 1078 dilihat

Article Detail

Dalam dunia akuntansi, terutama untuk masalah hak dan kepemilikan bisnis, ekuitas adalah suatu istilah yang cukup sering terdengar. Ekuitas kerap diartikan sebagai hak seorang pemilik aset di sebuah perusahaan. Padahal, makna ekuitas bukan hanya sebatas tentang hak dan kepemilikan. Kalau begitu, sebenarnya apa itu ekuitas?

Sejatinya, ekuitas juga bisa jadi penentu kondisi sehat atau tidaknya nilai suatu perusahaan. Untuk lebih jelasnya, simak langsung pembahasan lengkapnya dalam artikel di bawah ini, yuk!

Apa itu Ekuitas?

Ekuitas adalah kekayaan bersih setelah dikurangkan dengan kewajiban. Dengan kata lain, ekuitas adalah hak pemilik perusahaan terhadap asetnya ketika seluruh pembayaran kewajiban telah dilakukan.

Kewajiban atau liabilitas dalam perhitungan ekuitas adalah utang, pembayaran yang harus diselesaikan kepada pemegang saham dan pembayaran sejenisnya. Sedangkan cara menghitung ekuitas adalah sebagai berikut.

Ekuitas = total aset perusahaan (Aktiva) - liabilitas (Pasiva)

Pengertian Ekuitas Menurut Para Ahli

Secara lebih lanjut, menurut para ahli, pengertian ekuitas adalah sebagai berikut:

1. Freddy Samuel Kawatu 

Menurut Freddy Samuel Kawatu, ekuitas adalah salah satu pos utama dalam neraca pemerintah daerah selain aset dan kewajiban

2. Bachtiar dan Nur Fadila

Pengertian ekuitas adalah modal perusahaan yang hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Dengan kata lain, ekuitas adalah salah satu sumber dana perusahaan yang berasal dari pemegang saham atau pemilik perusahaan dan laba usaha yang diperoleh perusahaan. 

Pentingnya Ekuitas dalam Perusahaan

Perlu diketahui, ekuitas adalah salah satu faktor yang menentukan harga saham perusahaan. Namun ada kalanya nilai ekuitas ditaksir lebih tinggi pada masa depan sehingga harga saham perusahaan lebih tinggi daripada nilai ekuitasnya.

Pemahaman yang baik mengenai ekuitas adalah kunci bagi pemilik perusahaan guna mengidentifikasi nilai aset, utang serta prospek perusahaan. 

 

Tujuan Ekuitas

Tujuan ekuitas adalah sebagai hak pemilik perusahaan yang harus dilaporkan menurut undang-undang dan akta pendiriannya. Dari tujuan ekuitas tersebut, didapatkan informasi mengenai sumber dana perusahaan. 

Jenis Ekuitas

Setelah memahami tujuannya, beberapa jenis ekuitas adalah sebagai berikut.

1. Ekuitas pemilik perusahaan

Ekuitas pemilik perusahaan adalah jenis ekuitas yang mana pemilik mendapatkan kembali seluruh ekuitas walaupun perusahaan tidak mendaftarkan diri pada bursa saham. Pada penjelasan selanjutnya akan dipaparkan mengenai ekuitas yang hanya dapat dimiliki dari perusahaan terdaftar di bursa.

2. Ekuitas pemegang saham

Ekuitas pemegang saham adalah jumlah aset yang dapat dimiliki kembali oleh pemegang saham aset tersebut digunakan untuk membayarkan kewajiban. Selain itu, ekuitas pemegang saham bisa memberikan gambaran kondisi keuangan perusahaan terkait.

3. Ekuitas rumah

Ekuitas rumah atau nilai rumah adalah cara menaksir nilai rumah setelah mengurangi total nilai hipotek. Ekuitas rumah penting untuk kamu perhatikan terutama bila akan membeli rumah. 

4. Ekuitas merek

Ekuitas merek adalah ekuitas yang merujuk pada brand awareness dari sebuah produk perusahaan. Makin tinggi brand awareness produk tersebut, makin tinggi pula nilai ekuitas yang dimiliki perusahaan. 

5. Pembiayaan ekuitas

Pembiayaan ekuitas adalah ekuitas yang timbul akibat tidak adanya profit masuk. Nah, kepemilikan usaha tersebut bisa dijual kepada pihak lain guna memulai kegiatan usaha baru. 

 

Unsur Ekuitas

Setelah mengetahui apa itu ekuitas, berikut adalah beberapa unsur yang harus kamu ketahui tentangnya.

1. Keuntungan yang tidak dibagi atau laba ditahan

Dalam kegiatan operasionalnya, akan ada dana yang merupakan keuntungan tidak dibagi atau disebut laba ditahan. Berbeda dengan dividen, laba ditahan dalam ekuitas adalah keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham

2. Modal yang disetor

Modal yang disetor adalah modal dari pemilik perusahaan guna menunjang kegiatan operasional perusahaan terutama saat masa awal pendirian. Modal disetor memiliki dua jenis yaitu modal saham dan agio/disagio saham (selisih saham saat disetor dengan nilai saham saat itu).

3. Modal dari penilaian kembali

Pada periode berjalan, perusahaan biasanya melakukan penaksiran nilai kembali terhadap aset-asetnya. Bila saat perhitungan tersebut terjadi selisih lebih besar, maka nilai tersebut dimasukkan dalam neraca perusahaan.

Aset yang memberikan kenaikan nilai adalah aset jangka panjang seperti tanah dengan prospek peningkatan harga.

4. Modal dari hibah atau sumbangan

Perusahaan dikatakan memiliki modal dari hibah dan sumbangan ketika tidak melakukan pembelian apapun tetapi mendapatkan pemasukan. 

5. Modal lainnya

Selain unsur-unsur ekuitas di atas, perusahaan juga bisa mendapatkan modal dari cadangan dana, dana persiapan pelunasan obligasi dan lainnya. 

Contoh ekuitas

Berikut adalah beberapa contoh ekuitas yang dapat kamu ketahui terlebih dahulu

  • Modal dalam ekuitas adalah setoran awal dalam pendirian perusahaan.

  • Saham adalah bukti penyertaan modal yang memberikan keuntungan yaitu suara dalam RUPS.

  • Donated capital atau dana hibah dalam perhitungan ekuitas adalah sejumlah dana yang didapat tanpa melalui belanja dan pengeluaran apapun.

  • Agio dan disagio adalah contoh ekuitas berupa selisih antara harga beli dan harga jual saham.

  • Selisih penilaian kembali bisa dihitung dalam neraca perusahaan ketika didapatkan hasil lebih tinggi saat dilakukan penyesuaian nilai aset. Misalnya yaitu harga tanah. 

  • Retained earnings adalah kebalikan dari dividen. Retained earning atau laba ditahan adalah keuntungan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham.

 

Pelaporan Ekuitas

Berikut adalah pelaporan ekuitas yang harus kamu ketahui.

1. Pelaporan ekuitas saham

Momentum penerbitan saham adalah saat dimana penyertaan dana diubah menjadi modal perusahaan. Pembelian saham akan menimbulkan rumus ekuitas sebagai berikut.

Kas = Saham

Jika nilai saham mengalami kenaikan di pasar, maka perusahaan juga mencatatkan transaksinya dalam bentuk berikut ini.

Kas = Saham + Agio saham

Sedangkan saat perusahaan mencatatkan penurunan nilai sahamnya, dapat digunakan pencatatan sebagai berikut

Kas = Saham + Disagio saham

2. Pelaporan ekuitas laba ditahan

Laba ditahan atau retained earnings akan tercatat dalam neraca yang didapat dari laporan laba rugi. Keuntungan dicatat ketika laba bernilai lebih besar daripada beban produksi.

Pendapatan = Beban Produksi + Laba

3. Pelaporan ekuitas laba yang dibagikan

Perusahaan dapat membagikan dividen dalam bentuk surat berharga dan uang. Pembagian dividen dalam bentuk uang harus memperhatikan hal sebagai berikut.

  • Tanggal ex dividend (penjualan saham di bursa dihentikan)

  • Tanggal pengumuman (tanggal dimana pembagian dividen dibagikan)

  • Waktu pencatatan (pemberian memo kepada pemegang saham) 

  • Tanggal pembayaran (waktu ketika dividen terbayarkan)

 

Mengapa Ekuitas Perlu Dilaporkan?

Ekuitas adalah aspek yang dimuat dalam laporan awal perusahaan. Informasi mengenai ekuitas dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak lain guna mengetahui pengelolaan serta efisiensi sumber daya pada perusahaan terkait. 

Pelaporan ekuitas juga penting mengingat informasi tersebut bisa memberikan proyeksi mengenai prospek harga saham di masa depan kepada para pemegang saham.

Guna mendapatkan keseluruhan insight, laporan mengenai ekuitas harus memuat komponen seperti peraturan yuridis yang mengatur pembagian dividen & pengembalian modal setoran,  sumber ekuitas & riwayatnya, serta urutan proteksi.

Itu dia penjelasan seputar apa itu ekuitas lengkap hingga unsur, contoh, jenis, dan peran pentingnya dalam perusahaan. Selain artikel di atas, kamu juga bisa mendapatkan informasi menarik lainnya seputar istilah dalam dunia bisnis dan investasi hingga beberapa tips bermanfaat di ruangmeNyala. Yuk, cek sekarang juga!


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya