Deposito merupakan salah satu aset investasi yang bisa dipilih. Berikut penjelasan apa itu deposito, jenis, keuntungan, dan tips memilihnya!
Investasi adalah cara yang paling tepat untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai kekayaan. Cara berinvestasi pun juga sangat mudah dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi seperti saat ini.
Salah satunya, kamu bisa berinvestasi dalam bentuk deposito. Apa itu? Yuk simak ulasan berikut!
Baca juga: 8 Jenis Investasi untuk Anak Muda, Jadi Cuan Sejak Dini!
Apa Itu Deposito
Deposito adalah salah satu instrumen investasi berupa uang yang disimpan dalam rekening dengan jangka waktu tertentu. Bank atau lembaga keuangan tempat menyimpan uang akan memberikan bilyet sebagai bukti kepemilikan deposito.
Prinsip kerja deposito hampir mirip dengan Tabungan Berjangka. Deposito memiliki jangka waktu tertentu yang mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik oleh pemilik.
Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya, biasanya deposito mempunyai jatuh tempo 1, 3, 6, atau 12 bulan. Bila dicairkan sebelum jatuh tempo, maka akan kena penalti sesuai dengan kebijakan bank yang bersangkutan.
Penalti adalah cara yang dilakukan pihak Bank untuk menghindari risiko jika para nasabahnya tidak sabar untuk segera mencarikan dana yang diinvestasikan dalam bentuk deposito.
Selain itu, jangka waktu dalam deposito juga bisa diperpanjang secara otomatis melalui sistem, ARO (Automatic Roll Over).
Artinya, jangka waktu deposito akan otomatis diperpanjang ketika sudah sampai tanggal jatuh tempo, tapi nasabah belum melakukan pencairan.
Baca juga: Pajak Bunga Deposito, Ini Besaran Tarif dan Cara Menghitung
Jenis-jenis Deposito
Ada tiga jenis deposito yang bisa dimiliki oleh masyarakat, yaitu:
1. Deposito Berjangka
Deposito ini paling umum dikenal masyarakat, yaitu jenis tabungan berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu.
Deposito berjangka diterbitkan bisa dengan atas nama perorangan maupun lembaga. Uang yang disimpan hanya bisa diambil ketika jatuh tempo oleh pihak yang tertera pada bilyetnya.
2. Sertifikat Deposito
Yaitu deposito yang diterbitkan dalam bentuk sertifikat. Sertifikat tersebut tidak mengacu pada nama seseorang atau lembaga tertentu, sehingga dapat dipindahtangankan dan sangat mungkin untuk diperjualbelikan.
3. Deposito On Call
Tabungan berjangka dengan waktu penyimpanan yang relatif singkat, minimal 7 hari dan paling lama hanya kurang dari 1 bulan. Deposito ini dikhususkan dalam jumlah yang besar.
Baca juga: 14 Manfaat Pasar Modal Bagi Investor, Emiten, Maupun Negara
Keuntungan Punya Deposito
Sudah tahu apa itu deposito? Berikutnya kamu pasti penasaran keuntungan dari memiliki deposito sebagai aset investasi. Berikut daftarnya.
1. Keamanan Tinggi dan Dijamin LPS
Deposito dikenal sebagai salah satu instrumen investasi yang paling aman. Dana yang ditempatkan di deposito dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Jaminan dari LPS ini diberikan selama memenuhi syarat, seperti jumlah maksimal Rp 2 Miliar per nasabah per bank dan suku bunga tidak melebihi batas LPS.
Keamanan tentu memberikan rasa tenang, terutama bagi pemula yang ingin berinvestasi tanpa risiko besar terhadap modal pokok.
2. Bunga Lebih Tinggi dari Tabungan Biasa
Deposito menawarkan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa. Hal ini membuat deposito menjadi pilihan menarik bagi kamu yang ingin mendapatkan imbal hasil stabil tanpa risiko fluktuasi.
Meskipun bunga deposito tidak setinggi investasi saham atau reksa dana, keuntungan yang diperoleh tetap terjamin dan konsisten sesuai tenor yang dipilih.
3. Pilihan Tenor yang Fleksibel
Deposito menyediakan berbagai pilihan jangka waktu (tenor), seperti 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga beberapa tahun. Fleksibilitas ini memungkinkan kamu menyesuaikan tenor dengan tujuan keuangan.
Selain itu, dengan tenor yang jelas, deposito membantu membangun disiplin finansial karena dana tidak bisa dicairkan sebelum jatuh tempo tanpa penalti.
Baca juga: 4 Cara Investasi Reksa Dana untuk Menambah Passive Income
Tips Memilih Deposito
Tertarik punya deposito? Untuk lebih memantapkan pilihan, berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan dalam memilih produk deposito.
1. Pilih Jangka Waktu yang Sesuai Kebutuhan
Deposito memiliki beragam pilihan tenor, seperti 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga 12 bulan atau lebih. Pilih jangka waktu yang sesuai dengan kebutuhan finansialmu.
Jika kamu membutuhkan dana dalam waktu dekat, pilih tenor yang lebih pendek. Namun, jika dana tersebut tidak akan digunakan dalam waktu lama, tenor yang lebih panjang bisa memberikan bunga yang lebih optimal.
2. Bandingkan Suku Bunga Antar Bank
Setiap bank menawarkan suku bunga deposito yang berbeda-beda. Bandingkan suku bunga dari beberapa bank untuk memastikan kamu mendapatkan keuntungan maksimal.
Cek juga apakah suku bunga yang ditawarkan sesuai dengan ketentuan LPS, karena deposito dengan suku bunga di atas batas LPS tidak dijamin keamanannya.
3. Perhatikan Reputasi Bank
Pastikan bank tempat kamu membuka deposito memiliki reputasi yang baik dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Keamanan dana sangat penting, terutama bagi pemula.
Deposito yang dijamin oleh LPS juga memberikan rasa aman, sehingga pastikan jumlah simpanan tidak melebihi batas maksimal yang dijamin.
4. Cermati Biaya dan Ketentuan Tambahan
Beberapa bank mungkin mengenakan biaya administrasi atau penalti jika kamu mencairkan deposito sebelum jatuh tempo.
Selain itu, perhatikan apakah ada persyaratan tambahan, seperti minimum setoran awal atau pajak bunga deposito. Dengan memahami ketentuan ini, kamu bisa mengelola ekspektasi terhadap hasil investasi dan menghindari kerugian yang tidak perlu.
Lalu dimana kamu bisa membuka deposito? Salah satu pilihannya adalah di Bank OCBC. Ada dua pilihan produk deposito di OCBC yang bisa dipilih, yaitu Deposito IDR dan Deposito Valas.
Keunggulan deposito di OCBC antara lain penempatan dana yang ringan, suku bunga kompetitif, jangka waktu yang fleksibel, dan tentunya dijamin oleh LPS.
Deposito IDR bisa dibuka dengan penempatan dana awal mulai dari Rp 8 Juta. Sementara Deposito Valas, penempatan dana awal mengikuti 8 mata uang yang dipilih, yaitu:
- USD: 1.000
- SGD: 1.000
- EUR: 2.500
- JPY: 100.000
- GBP: 2.000
- AUD: 2.000
- CNH: 5.000
- NZD: 2.000
Pertanyaannya, apakah deposito merupakan instrumen investasi yang cocok buat kamu? Nah kamu bisa tahu jawabannya dengan melihat seberapa sehat finansialmu terlebih dulu.
Sekarang cek kondisi finansial juga sangat mudah, yaitu melalui Financial Fitness Check Up untuk bisa membantumu memeriksa kondisi keuangan hanya dalam waktu 3 menit.
Setelah melakukan Financial Fitness Check Up, kamu bisa mendiskusikan hasilnya melalui layanan konsultasi 1 on 1 dengan Nyala Trainer.
Melalui layanan ini, kamu bisa mengetahui bagaimana strategi yang tepat untuk memperbaiki masalah keuangan kamu, termasuk menemukan instrumen investasi yang tepat!
Banyak manfaatnya, bukan? Yuk, atur keuanganmu dengan Ruang meNYALA sekarang untuk mencapai #FinanciallyFit!
Baca juga: 12 Rekomendasi Film tentang Investasi Saham, Asik dan Seru!