Logo Ruang Menyal
Bg Block

Apa itu Cash Flow? Pengertian, Jenis dan Cara Membuatnya

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 12 Mei 2024 | 9994 dilihat

Article Detail

Apakah kamu pernah bertanya-tanya bagaimana perusahaan besar mengelola keuangan mereka untuk bertahan dari krisis ekonomi?

Cash flow adalah kunci utama yang memungkinkan bisnis tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang. Mengetahui cara kerjanya bisa memberikan wawasan yang sangat berharga bagi siapa saja yang tertarik untuk memperbaiki atau meningkatkan kondisi finansial mereka.

Artikel ini akan menjelaskan segala hal yang kamu perlu tahu tentang cash flow, termasuk cara membuat laporan yang efektif untuk keperluan pribadi maupun profesional.

Yuk, simak lebih dalam tentang cash flow, jenis-jenisnya, dan bagaimana kamu bisa mulai mengimplementasikan pengelolaan keuangan yang lebih baik hari ini!

Apa itu Cash Flow?

Cash flow adalah laporan alur kas yang mencatat semua pemasukan dan pengeluaran dalam periode tertentu. Fungsi utamanya adalah untuk memberikan analisis terperinci tentang pengelolaan uang dalam bisnis, membantu perusahaan mengatur dan memantau aliran uang masuk dan keluar secara efektif.

Terdapat 2 metode cash flow yang umum digunakan, yaitu metode langsung maupun tidak langsung. Meski begitu, keduanya tentu punya kelebihan dan kelemahan masing-masing menyesuaikan dengan situasi dan kondisi.

Cash flow dapat bersifat positif maupun negatif. Arus positif di dalam perusahaan menandakan pemasukan lebih besar dibanding pengeluaran. Sedangkan arus negatif menandakan perusahaan memiliki lebih besar pengeluaran dibanding pemasukan.

Baca juga: Free Cash Flow: Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitungnya

Jenis Cash Flow

Sebelum membuat cash flow, pastikan kamu sudah tahu jenis cash flow mana yang akan kamu buat, apakah operating cash flow, financing cash flow atau investing cash flow.

  1. Operating cash flow adalah laporan arus kas operasional perusahaan. Aktivitas tersebut dapat dilakukan dengan cara memasukan nilai transaksi pada penjualan laba bersih. Contohnya seperti penjualan produk dan jasa dari konsumen, pembelian kebutuhan perusahaan, atau perlengkapan lainnya untuk jangka waktu kurang dari setahun dan pembayaran hutang kepada Supplier atau biaya operasional lainnya. 
  2. Financing cash flow atau aktivitas pendanaan berasal dari tambahan modal perusahaan. Sistem perhitungannya dengan memasukan kas penambahan dan pengurangan yang berasal dari kewajiban pada jangka waktu jangka panjang.
  3. Investing cash flow adalah kegiatan arus kas yang berasal dari penjualan atau pembelian kepemilikan aset. Kegiatan dari pemasukan kas atau investasi memiliki waktu perkiraan lebih dari 1 tahun. 

Contoh investasi cash flow adalah pembelian atau penjualan aset, harta atau kekayaan yang menunjang kegiatan perusahaan. 

Cara Membuat Cash Flow

Nah, setelah memastikan jenis cash flow apa yang hendak kamu buat, berikut adalah beberapa tahapan pembuatannya.

Cara Membuat Cash Flow untuk Perusahaan

  1. Menyiapkan laporan laba rugi dari periode waktu yang telah berjalan. Dari data tersebut kamu dapat memperkirakan apakah kondisi perusahaan sedang naik atau turun.
  2. Menyiapkan laporan neraca periode yang berlangsung dan periode sebelumnya. Laporan tahunan diperlukan sebagai perbandingan dan melihat data aktivitas keuangan perusahaan di periode tahun yang sedang berjalan.
  3. Menyesuaikan laporan laba rugi yang akan didapatkan dari data posisi keuangan perusahaan.
  4. Melakukan pengecekan dan perbaikan terhadap pengaruh transaksi bukan kas. Seperti pembayaran kas untuk operasi sebelum dan selanjutnya.

Baca juga: 5+ Cara Mengatur Keuangan Mudah Untuk Kaum Milenial, Efektif!

Cara Membuat dan Contoh Cash Flow Pribadi

Cara membuat cash flow untuk kepentingan pribadi cukup mudah. Berikut langkah-langkahnya.

  1. Mencatat setiap pemasukan maupun pengeluaran dan membuat alokasi keuangan secara khusus agar kamu mudah memantau dan mengevaluasi keuangan secara rutin.
  2. Membuat catatan daftar aset yang kamu miliki. Contoh, seluruh instrumen investasi beserta jumlah uang yang diinvestasikan, jumlah uang di rekening bank (saldo), saham dan hingga properti.
  3. Catat berbagai hutang yang kamu miliki seperti cicilan atau kredit.
  4. Setelah mencatat semua pengeluaran, aset hingga pemasukan, maka sekarang kamu perlu menjumlahkan masing-masing kategori. 
  5. Terakhir, jumlahkan seluruh kategori yang termasuk pemasukan seperti gaji bulanan, jumlah aset, dan lain-lain. Tak lupa, jumlahkan juga seluruh pengeluaran. Lalu lihat selisihnya, apakah lebih besar pemasukan (kas positif) atau pengeluaran (kas negatif).

Itu tadi informasi mengenai cash flow. Cash flow adalah hal terpenting yang perlu kamu pahami dengan baik demi kepentingan pribadi maupun perusahaan. Salah satu manfaat cash flow adalah sebagai gambaran jumlah uang tunai yang dihasilkan dan digunakan dalam waktu tertentu.

Dengan adanya laporan cash flow, kamu dapat dengan mudah memantau perkembangan bisnis atau perusahaan sekaligus menjadi bahan evaluasi nantinya.

Setelah memahami cash flow, jangan lupa untuk periksakan kesehatan finansialmu. Kamu bisa menggunakan Financial Fitness Checkup untuk memahami kondisi kesehatan finansialmu saat ini agar goals-mu tertata dengan baik.

Setelah itu kamu bisa mendiskusikannya dengan cara berkonsultasi menggunakan 1-on-1 consultation bersama Nyala Trainer.

Yuk capai #FinanciallyFit bersama Ruang meNYALA!

Baca juga: 7 Tujuan Manajemen Keuangan bagi Perusahaan, Ini Prinsipnya!


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya