Logo Ruang Menyal
Bg Block

BUMs: Pengertian, Ciri-ciri, dan Peran dalam Ekonomi

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 08 November 2024 | 2012 dilihat

Article Detail

Apa itu BUMS? Temukan penjelasan lengkap tentang Badan Usaha Milik Swasta, mulai dari definisi hingga kontribusinya bagi pertumbuhan ekonomi.

Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) merujuk pada jenis badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh pihak swasta, bukan pemerintah. 

Perusahaan-perusahaan dalam kategori BUMS beroperasi dengan modal yang berasal dari perorangan atau kelompok swasta dan bertujuan untuk menghasilkan keuntungan.

Contoh dari BUMS adalah perusahaan manufaktur, perbankan, ritel, dan jasa yang dijalankan oleh individu atau entitas swasta. 

BUMS berperan penting dalam perekonomian karena mereka menciptakan lapangan kerja, mendukung inovasi, dan berkontribusi terhadap Pendapatan Nasional Bruto (PNB) dengan membayar pajak dan mendorong pertumbuhan sektor swasta.

Baca juga: 7 Tujuan Manajemen Keuangan bagi Perusahaan, Ini Prinsipnya!

Ciri-ciri BUMS

Berikut ini beberapa ciri-ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) yang perlu kamu ketahui. 

1. Kepemilikan dan Modal Swasta

BUMS dimiliki sepenuhnya oleh pihak swasta, seperti individu, keluarga, atau kelompok investor, tanpa keterlibatan pemerintah dalam kepemilikan. Hal ini memberikan BUMS fleksibilitas dalam pengambilan keputusan dan penentuan arah bisnis. 

Secara teori, BUMS bisa lebih bebas dalam merespons perubahan pasar dan mengambil keputusan strategis yang mendukung tujuan bisnis mereka, tanpa harus tunduk pada birokrasi pemerintah. 

Kepemilikan swasta juga berarti bahwa keuntungan yang diperoleh menjadi hak pemilik atau pemegang saham sesuai dengan porsi investasi, dan mereka berhak mengelola atau mendistribusikan keuntungan tersebut.

2. Orientasi pada Laba

BUMS beroperasi dengan tujuan utama mencari keuntungan. Setiap aktivitas usaha yang dilakukan dirancang untuk memaksimalkan pendapatan dan meminimalkan biaya, sehingga perusahaan bisa mendapatkan laba yang optimal. 

Orientasi laba ini mempengaruhi cara BUMS beroperasi di pasar, termasuk dalam strategi pemasaran, inovasi produk, dan layanan pelanggan. Karena fokus pada profitabilitas, BUMS sangat kompetitif dan rajin berinovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. 

3. Pengambilan Keputusan Independen

Pengambilan keputusan di BUMS sepenuhnya berada di bawah kendali pemilik atau manajemen perusahaan. Mereka bebas menentukan strategi bisnis, kebijakan perusahaan, serta arah pengembangan tanpa campur tangan pemerintah, selama masih mematuhi regulasi yang berlaku. 

Kebebasan dalam pengambilan keputusan ini memungkinkan BUMS untuk lebih lincah dalam merespons perubahan lingkungan bisnis, melakukan penyesuaian cepat, dan berinovasi tanpa harus melalui birokrasi yang panjang. 

4. Risiko Ditanggung oleh Pemilik

Semua risiko bisnis yang mungkin muncul di BUMS, baik risiko kerugian finansial maupun risiko lainnya, menjadi tanggung jawab pemilik atau investor. 

Jika perusahaan mengalami kerugian, maka pemilik atau pemegang saham harus siap menanggungnya. Tidak ada jaminan dari pemerintah atau perlindungan negara dalam hal ini. 

Oleh karena itu, manajemen risiko yang baik sangat penting dalam operasional BUMS untuk meminimalkan potensi kerugian. 

Risiko tinggi ini disertai potensi keuntungan yang lebih besar, tetapi juga menuntut kewaspadaan dan analisis yang mendalam dari pemilik untuk menjaga keberlangsungan usaha.

Baca juga: 6 Manfaat Asuransi Perusahaan, Bantu Atasi Masalah Kerugian!

Peran BUMS pada Pertumbuhan Ekonomi

BUMS memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Berikut adalah beberapa kontribusi utama BUMS terhadap pertumbuhan ekonomi.

1. Menciptakan Lapangan Kerja

BUMS berperan besar dalam menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat, baik di sektor manufaktur, perdagangan, jasa, maupun sektor lainnya. 

Dengan bertambahnya lapangan kerja, pendapatan masyarakat pun meningkat, yang berdampak positif pada daya beli dan konsumsi masyarakat. 

Semakin banyak perusahaan swasta yang berkembang, semakin banyak pula kesempatan kerja yang tercipta, yang pada akhirnya membantu menurunkan angka pengangguran dan mendukung kestabilan sosial.

2. Meningkatkan Penerimaan Pajak Negara

Sebagai entitas bisnis yang berorientasi laba, BUMS diwajibkan membayar pajak kepada negara, seperti pajak penghasilan perusahaan (PPh) dan pajak pertambahan nilai (PPN)

Penerimaan pajak dari BUMS menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi negara untuk mendanai pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik lainnya. 

Ketika sektor swasta berkembang, penerimaan pajak dari BUMS pun meningkat, sehingga membantu pemerintah dalam membiayai program-program pembangunan.

3. Mendorong Inovasi dan Daya Saing

BUMS berorientasi pada keuntungan, sehingga mereka terdorong untuk terus berinovasi guna meningkatkan daya saing. 

Perusahaan swasta sering kali melakukan riset dan pengembangan untuk menciptakan produk atau layanan baru, serta meningkatkan efisiensi dalam proses produksi. 

Inovasi ini tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi konsumen dan perekonomian. 

4. Menyerap Investasi

BUMS menjadi daya tarik bagi para investor untuk menanamkan modal mereka. 

Investasi yang masuk, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, akan memberikan tambahan modal bagi perusahaan swasta untuk berekspansi dan meningkatkan kapasitas produksinya. 

Aliran investasi ini membantu pertumbuhan ekonomi karena meningkatkan produksi, memperluas lapangan kerja, dan memberikan kontribusi pada perputaran ekonomi secara keseluruhan. 

Investasi asing juga membantu transfer teknologi dan pengetahuan, yang meningkatkan kualitas produksi dan sumber daya manusia dalam negeri.

Baca juga: 10 Ide Usaha yang Menjanjikan di Tahun 2024

Tips Mengelola BUMS

Agar bisa berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi, maka BUMS harus dikelola dengan baik. Berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan. 

1. Fokus pada Perencanaan Bisnis 

Sebelum memulai atau mengembangkan usaha, buatlah perencanaan bisnis yang jelas dan terperinci. 

Perencanaan bisnis meliputi tujuan jangka pendek dan jangka panjang, strategi pemasaran, analisis pesaing, proyeksi keuangan, dan rencana operasional. 

Perencanaan ini akan menjadi panduan bagi perusahaan untuk mencapai tujuan dengan langkah yang terstruktur. Rencana bisnis yang baik juga membantu meminimalisir risiko dan meningkatkan peluang keberhasilan.

2. Efisiensi dalam Manajemen Keuangan

Pengelolaan keuangan yang baik sangat penting dalam BUMS, terutama karena sumber modal dan dana operasional berasal dari pihak swasta. 

Mengontrol pengeluaran, menghindari utang yang berlebihan, dan memastikan pendapatan digunakan sesuai prioritas adalah kunci agar BUMS tetap sehat secara finansial dan siap untuk ekspansi bisnis.

3. SDM Berkualitas

BUMS sangat bergantung pada kinerja tim untuk mencapai target bisnis. Oleh karena itu, rekrutlah orang-orang yang kompeten di bidangnya, berikan pelatihan secara berkala, dan ciptakan budaya kerja yang mendukung produktivitas serta inovasi.

Tim yang berdaya saing akan membantu perusahaan dalam menghadapi tantangan pasar, meningkatkan kualitas layanan atau produk, serta mempercepat pencapaian tujuan usaha.

Di samping itu, perusahaan swasta juga perlu memberikan bekal literasi keuangan kepada para karyawannya. 

Nah jika kamu seorang karyawan dan ingin belajar literasi finansial, kamu bisa usulkan kantormu untuk berkolaborasi dalam program MeNYALA Goes To Office (MGTO) dari Ruang meNYALA, loh!

MeNYALA Goes To Office (MGTO) adalah program dari Ruang MeNyala yang mengajak kantor kamu untuk berkolaborasi membuat aktivitas yang seru dan fun dengan membahas berbagai topik finansial secara ringan, terkini, dan berbobot.

Melalui program ini, kantormu akan mendapatkan beberapa benefit, antara lain pembicara profesional dari OCBC, Sesi 1-on-1 Konsultasi Finansial dengan Financial Planner bersertifikasi gratis, serta Financial Check Up gratis. 

Syarat dan cara mengikuti program ini juga sangat mudah, yaitu:

  • Buka link pendaftaran ini; lakukan pendaftaran selaku PIC kantor
  • Klik “Daftar”, lalu lengkapi data kantor, termasuk data diri karyawan;
  • Minimum karyawan yang bisa mengikuti program adalah 50 orang;
  • Kantor harus berada di wilayah Jabodetabek;
  • Karyawan peserta harus bersedia menjadi member Ruang meNYALA.

Kantor yang terpilih akan dihubungi oleh tim Ruang meNYALA melalui nomor berikut: 0852-8157-8178

Selain program kolaborasi, Ruang meNYALA juga menyediakan fasilitas bagi masyarakat yang ingin memeriksa kesehatan finansial melalui program  Financial Fitness Check Up dari Ruang meNYALA. 

Dengan melakukan financial fitness check up, kamu akan tahu apa yang harus kamu lakukan pertama kali supaya keuangan kamu lebih sehat dan membuatmu bahagia.

Financial Fitness Check Up bisa membantumu memeriksa kondisi keuangan hanya dalam waktu 3 menit. Lalu, kamu juga bisa membahas hasil Financial Fitness Check Up kamu dengan Nyala Trainer di Konsultasi 1 on 1

Dengan sesi konsultasi ini, kamu bisa mengetahui bagaimana strategi yang tepat untuk keuangan kamu.

Banyak sekali manfaat yang bisa kamu dapat, bukan? Jadi, yuk segera atur keuanganmu dengan Ruang meNYALA sekarang agar kamu bisa segera #FinanciallyFit!

Baca juga: Cara Menghitung Modal Awal Usaha yang Efektif


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya