Logo Ruang Menyal
Bg Block

Mengenal 2 Tahapan Analisis Investasi, Investor Perlu Tahu!

Oleh: ruangmenyala

Last updated: 28 Desember 2023 | 3336 dilihat

Article Detail

Menanamkan modal secara asal-asalan tanpa mempertimbangkan kelayakannya merupakan salah satu kesalahan investasi yang sering dilakukan oleh para investor pemula.

Padahal, hal tersebut berisiko menyebabkan kerugian yang bisa menghambat tujuan keuanganmu. Maka dari itu, sangat penting untuk melakukan analisis investasi dalam merencanakan portofolio investasi sebaik mungkin.

Lantas, apa saja tahapan analisis investasi yang perlu dilakukan oleh pemula? Yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini!

Apa itu Analisis Investasi?

Analisis investasi adalah berbagai metode yang digunakan untuk mengevaluasi potensi investasi melalui sektor industri serta tren ekonomi secara keseluruhan.

Pada dasarnya, tujuan utama dari analisis investasi adalah untuk mengetahui kinerja dari suatu instrumen dan seberapa cocok investasi tersebut bagi investor tertentu.

Melalui metode ini, investor dapat merencanakan strategi pengelolaan portofolio investasi dengan baik guna menghindari risiko kerugian.

Tahapan Analisis Investasi yang Penting Dilakukan Investor

Ada dua tahapan yang perlu kamu lakukan jika tertarik untuk berinvestasi dan ingin melakukan analisis secara mendalam. Apa saja tahapan tersebut? Berikut penjelasannya.

A. Analisis Investasi Secara Umum

Tahapan pertama adalah analisis investasi secara umum. Dalam tahapan ini, kamu perlu menganalisis dan mengevaluasi terhadap berbagai instrumen investasi yang tersedia, seperti saham, reksa dana, dan lain sebagainya.

Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan kondisi finansial, tujuan keuangan, serta profil risiko investasimu, apakah agresif, moderat, atau konservatif.

Baca juga: 9 Cara Menjadi Investor Muda Sukses, Dijamin Mudah & Untung!

B. Analisis Kelayakan Investasi

Analisis kelayakan investasi merupakan metode yang dilakukan untuk menilai kelayakan investasi dari suatu proyek atau perusahaan tertentu secara spesifik.

Terdapat beberapa metode analisis yang bisa dilakukan dalam analisis kelayakan investasi, yaitu top-down, bottom up, fundamental, dan teknikal.

1. Bottom-Up dan Top-Down

Bottom-up merupakan teknik analisis risiko investasi yang dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik mikro dari instrumen investasi terkait, seperti nilai, kompetensi manajemen, kekuatan harga, dan lain sebagainya.

Bottom-up analysis utamanya tidak berfokus pada siklus ekonomi dan pasar. Namun, metode ini bertujuan untuk menemukan instrumen investasi dari suatu perusahaan yang paling baik terlepas dari tren.

Sementara top-down adalah adalah kebalikan dari bottom up, di mana metode ini berfokus dalam menganalisis makroekonomi, seperti tren industri, kondisi pasar, dan lain sebagainya.

Karena itu, metode ini bertujuan untuk menelaah seberapa jauh pengaruh kondisi ekonomi suatu negara terhadap fluktuasi investasi.

2. Fundamental dan Teknikal

Analisis fundamental dan teknikal saham merupakan metode yang kerap digunakan oleh para investor sebelum melakukan penanaman modal. Analisis fundamental adalah metode yang menekankan kesehatan keuangan suatu perusahaan dan prospek ekonomi dalam jangkauan luas.

Analisis fundamental investasi dilakukan hampir serupa dengan bottom up analysis, mereka cenderung mengevaluasi karakteristik mikro dari instrumen investasi, seperti kondisi keuangan perusahaan, prospek bisnis masa depan, potensi dividen, dan lain-lain.

Di sisi lain, analisis teknikal akan mengevaluasi pola harga saham dan parameter statistik menggunakan suatu grafik. Analisis ini berfokus pada pola pergerakan harga, sinyal perdagangan, dan lain-lain untuk mengetahui kekuatan atau kelemahan instrumen investasi.

Baca juga: Ini 3 Tujuan Investor dalam Pasar Modal yang Wajib Diketahui

Tips Investasi untuk Pemula

Analisis investasi memang menjadi salah satu langkah penting untuk memulai investasi. Namun di samping itu, kamu yang masih pemula juga perlu memperhatikan hal-hal lain, seperti tujuan investasi, cara alokasi dana, hingga diversifikasi investasi.

Hal tersebut dilakukan untuk memaksimalkan potensi keuntungan serta menghindari risiko kerugian dalam jumlah besar. Berikut penjelasannya.

1. Menentukan Tujuan Investasi

Tips investasi untuk pemula yang pertama adalah menentukan tujuan investasi yang diinginkan. Misalnya, apakah investasimu dimaksudkan untuk menyiapkan dana pendidikan, membeli rumah, mengumpulkan dana pensiun, atau bahkan sekadar pergi berlibur.

Tujuan investasi ini perlu ditentukan secara spesifik agar kamu bisa melakukan perencanaan portofolio dengan bijak.

2. Mengalokasikan Dana Investasi secara Konsisten

Agar bisa mencapai tujuan investasimu, pastikan untuk mengalokasikan dana investasi secara konsisten setiap bulannya.

Nominalnya bisa menyesuaikan dengan kebutuhanmu. Namun idealnya, kamu disarankan untuk mengalokasikan dana setidaknya 10–30% dari pemasukan bulanan.

3. Melakukan Diversifikasi Investasi

Tidak kalah penting, kamu juga perlu melakukan diversifikasi investasi dengan cara menempatkan dana pada berbagai instrumen investasi.

Cara ini dapat membantu mengurangi ketergantungan pada satu jenis instrumen saja. Sebab, jika menempatkan dana hanya pada satu instrumen investasi, kamu berisiko mengalami kerugian dalam jumlah banyak jika terdapat penurunan nilai pada aset tersebut.

Tidak harus langsung secara bersamaan, kok. Kamu bisa menempatkan dana pada berbagai instrumen investasi secara bertahap, sesuai dengan kemampuan finansialmu.

Jika ingin melakukan investasi dengan bijak, kamu juga perlu memahami kondisi finansialmu terlebih dahulu.

Maka dari itu, jangan lupa juga untuk mengecek kesehatan keuanganmu melalui Financial Fitness Check Up dari Ruang MeNyala.

Di Ruang MeNyala, kamu juga bisa, lho, melakukan konsultasi secara 1-on-1 dengan Nyala Trainer untuk mengetahui berbagai hal terkait dengan pengelolaan keuangan dan tips berinvestasi yang baik. Yuk, jadwalkan konsultasimu dengan Nyala Trainer sekarang juga!

Baca juga: 5 Jenis Investasi Aman dan Menguntungkan Beserta Tipsnya


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya