Logo Ruang Menyal
Bg Block

6 Cara Menyusun Laporan Keuangan dan Contohnya, Mudah!

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 02 Juni 2022 | 774 dilihat

Article Detail

Dalam sebuah perusahaan, pembuatan laporan keuangan adalah salah satu hal yang paling penting untuk dilakukan. Namun sayangnya, tak sedikit perusahaan-perusahaan yang belum paham dengan bagaimana cara menyusun laporan keuangan dengan benar.

Berapapun besarnya skala suatu perusahaan, laporan keuangan sangat berperan penting dalam memantau kelancaran sebuah bisnis. Maka dari itu, berikut ini penjelasan mengenai cara menyusun laporan keuangan yang baik dan benar. Yuk simak!

Pengertian Laporan Keuangan

Menurut PSAK Nomor 1 Tahun 2015, laporan keuangan adalah sebuah dokumen terstruktur yang di dalamnya berisi catatan posisi keuangan serta kinerja finansial suatu organisasi atau badan usaha.

Seringkali, kebanyakan orang memahami bahwa cara menyusun laporan keuangan adalah sebagai sebuah rangkuman keseluruhan transaksi bisnis yang telah terjadi pada satu periode.

Padahal, para pelaku usaha sangat penting untuk mengetahui cara menyusun laporan keuangan agar bisnis yang mereka bangun bisa lebih sehat. Selain itu, laporan keuangan juga berperan sebagai alat dalam mengevaluasi bisnis, pengambilan keputusan, mengundang investor, sampai menghitung pajak.

Fungsi Dibuatnya Laporan Keuangan Perusahaan

Sebelum kamu mengetahui cara menyusun laporan keuangan lebih lanjut, berikut ini terdapat sejumlah fungsi yang perlu diperhatikan terlebih dahulu, diantaranya:

1. Sebagai bahan evaluasi perkembangan usaha dan bisnis

Ketika kamu melakukan evaluasi perkembangan bisnis, tentunya harus didukung dengan data-data acuan. Salah satu yang dapat digunakan sebagai data acuan adalah laporan keuangan.

Dengan melihat data informasi yang ada di laporan keuangan perusahaan, kamu akan mengetahui dan memahami kondisi perusahaan sebenarnya di periode tersebut. Contohnya, dalam laporan laba rugi akan memperlihatkan apakah perusahaan kamu sedang untung atau rugi.

2. Menilai kondisi keuangan perusahaan

Setelah itu, laporan keuangan dapat membantu kamu dalam memutuskan apakah perlu menambahkan modal pada usaha tersebut. Modal yang disebut adalah berguna untuk ekspansi bisnis atau hanya sebatas keperluan modal tambahan guna menutupi kerugian yang dialami.

3. Sebagai laporan pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan

Fungsi terakhir dari laporan keuangan adalah dapat digunakan sebagai laporan pertanggungjawaban kepada para stakeholder. Misalnya, bila suatu perusahaan berjenis terbuka, investor dan pemegang saham akan memakai laporan ini untuk menganalisis kondisi perusahaan.

Pada intinya, laporan keuangan adalah pertanggung jawaban sebuah perusahaan dalam memberi informasi mengenai kondisi perusahaan kepada para pemangku kepentingan. Tak hanya itu, laporan ini juga sebagai bukti apakah suatu perusahaan adalah kredibel dan dapat dipercaya.

 

Jenis Laporan Keuangan

Agar kamu semakin mudah dalam memahami cara menyusun laporan keuangan dengan baik dan benar. Ada baiknya kamu mengetahui terlebih dulu beberapa jenis laporan keuangan berikut ini:

1. Laporan laba rugi

Sesuai dengan namanya, laporan laba rugi meliputi catatan transaksi individu dan total uang yang suatu perusahaan peroleh (pendapatan) dan uang yang perusahaan keluarkan (pengeluaran).

Kemudian jika pendapatan lebih besar dari pengeluaran maka dapat dikatakan laba (untung). Sedangkan, jika pengeluaran lebih besar daripada pendapatan maka dapat dinyatakan rugi.

2. Laporan perubahan modal

Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang memberikan ringkasan perubahan-perubahan apa saja yang terjadi pada ekuitas pemilik pada suatu perusahaan dalam sebuah periode tertentu.

3. Laporan neraca

Lalu ada laporan neraca yang menunjukkan informasi mengenai bagaimana posisi keuangan suatu perusahaan dalam sebuah periode. Pada biasanya, laporan neraca dibuat dalam periode satu tahun.

4. Laporan arus kas

Terakhir ada laporan arus kas atau cash flow yang menyajikan informasi mengenai perputaran kas perusahaan, jumlah kas masuk (penerimaan kas) serta jumlah kas keluar (pengeluaran kas) pada suatu periode tertentu.

Cara Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan

Nah, masuk kepada inti pembahasan pada artikel kali ini, mungkin bagi kamu yang merupakan lulusan akuntansi atau bidang keuangan lainnya, pasti akan lebih mudah dalam menyusun laporan keuangan dengan benar. Namun, buat kamu yang masih awam dalam mengetahui cara menyusun laporan keuangan sederhana, berikut ini langkah-langkahnya:

1. Menyiapkan catatan transaksi pemasukan dan pengeluaran

Cara menyusun laporan keuangan pertama adalah mencatat semua transaksi baik itu pembelian, penjualan, sewa, penukaran dan lainnya yang dilakukan oleh perusahaan pada tahun berjalan di jurnal.

Maka dari itu diperlukan bukti transaksi yang merupakan hal sangat penting dalam penyusunan laporan keuangan. Bukti transaksi adalah dasar pencatatan dan bentuknya bisa berupa nota, kuitansi, struk, faktur ataupun bentuk bukti lainnya.

Selain itu, seluruh transaksi yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan wajib dicatat dengan rinci dalam jurnal.

2. Memasukkan jurnal ke buku besar

Setelah kamu membuat jurnal, cara menyusun laporan keuangan yang kedua adalah memposting atau memasukkan jurnal ke dalam buku besar. Buku besar adalah rincian dari masing-masing akun yang ada. Untuk melakukan hal ini tidaklah sulit, kamu hanya perlu memindahkan transaksi yang telah dicatat di jurnal ke akun-akun yang sesuai secara rinci.

3. Membuat neraca saldo

Cara menyusun laporan keuangan selanjutnya adalah membuat neraca saldo. Neraca saldo merupakan sebuah daftar berisi rekening-rekening buku besar dengan kolom saldo debit dan kredit. Daftar rekening pada buku besar tersebut dikategorikan ke dalam kategori pasiva atau kategori aktiva.

4. Menyusun jurnal penyesuaian

Mungkin terdapat beberapa transaksi yang belum sempat tercatat atau transaksi terjadi di akhir ketika tahap penyusunan laporan keuangan. Sehingga, masih terdapat transaksi yang belum sesuai dengan kondisi perusahaan di akhir periode, maka data tersebut dimasukkan ke dalam jurnal penyesuaian.

Jurnal penyesuaian dibuat pada akhir periode guna menyesuaikan saldo-saldo perkiraan yang akan menyatakan kondisi yang sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan. Kemudian, jurnal penyesuaian juga berperan penting dalam pengukuran performa perusahaan, sebab jurnal ini menunjukkan data keuangan suatu perusahaan.

5. Membuat neraca lajur

Untuk memudahkan kamu dalam menyusun laporan keuangan, maka kamu perlu membuat neraca lajur yang berisi data dari neraca saldo lalu disesuaikan dengan data yang terdapat pada jurnal penyesuaian. Berikutnya, saldo yang telah disesuaikan akan terlihat di kolom neraca saldo yang sudah disesuaikan dan akan dicatat pada neraca dan laporan laba rugi.

6. Menyusun laporan keuangan

Cara menyusun laporan keuangan yang terakhir yaitu membuatnya sesuai dengan alur dan urutan. Laporan keuangan dibuat secara rapi dan sesuai standar dengan memasukkan data-data dari neraca lajur.

Informasi yang dicatat di dalam laporan keuangan sangat penting, sebab dapat mencerminkan kinerja perusahaan dan bisa dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

 

Nah, demikian penjelasan Ruang meNYALA seputar cara menyusun laporan keuangan yang bisa kamu terapkan dalam bisnismu. Dengan menyusun laporan keuangan dengan baik, maka performa bisnismu juga akan semakin baik.


Biar lebih #FinanciallyFit jangan lupa untuk Financial Fitness Check Up dan One-on-One Consultation bareng Ruang meNYALA sekarang! Sampai jumpa.


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya