Logo Ruang Menyal
Bg Block

14 Alasan Resign Kerja yang Baik dan Professional di Tahun 2025

Oleh: Ruang Menyala

Last updated: 19 Januari 2025 | 221 dilihat

Article Detail

Ada undangan wawancara kerja tapi khawatir ditanya alasan mengapa resign dari pekerjaan sekarang? Berikut ada belasan alasan resign kerja yang baik dan profesional yang bisa kamu pakai!

Setiap wawancara kerja, pihak perusahaan selalu menanyakan alasan kamu memilih resign dan keluar dari perusahaan dan pekerjaan sekarang. Hal ini sebenarnya wajar, sebagai salah satu background check

Salah satu tujuannya adalah agar calon perusahaan tahu bagaimana track record kamu dalam bekerja. Hal ini akan dijadikan pertimbangan mereka untuk memprediksi kinerja kamu ke depan. 

Karyawan yang diberhentikan karena kesalahan sendiri tentu akan mendapat nilai negatif dari perusahaan baru. Sementara kamu yang memilih resign harus menyiapkan jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut. 

Baca juga: 12 Alasan Resign Kerja yang Baik, Aman, dan Masuk Akal

Alasan Resign Kerja yang Baik

Menjawab pertanyaan tentang alasan mengapa resign itu susah-susah gampang. Pasalnya, kamu harus memastikan jawaban itu baik dan profesional, karena akan mempengaruhi penilaian perusahaan baru. 

Berikut beberapa alasan resign yang baik dan profesional. Kamu bisa menggunakannya sebagai jawaban saat ditanya!

1. Mengembangkan Karir

Alasan paling umum dan profesional adalah mencari peluang karir yang lebih baik. Kamu bisa mengatakan bahwa posisi baru menawarkan tanggung jawab lebih besar atau peluang untuk mengembangkan keterampilan.

2. Pindah Lokasi atau Kota

Alasan valid lain untuk resign adalah pindah domisili atau kota, baik untuk alasan keluarga, pasangan, maupun keperluan lain. Jelaskan bahwa keputusan tersebut berkaitan dengan kebutuhan pribadi, bukan masalah dengan pekerjaan saat ini.

3. Mencari Work-Life Balance

Jika pekerjaan saat ini terlalu menuntut hingga mengganggu keseimbangan hidupmu, kamu bisa menyampaikan bahwa kamu ingin mencari posisi dengan jam kerja lebih fleksibel. 

Pastikan alasan ini disampaikan dengan hati-hati agar tidak terkesan menyalahkan perusahaan.

4. Melanjutkan Pendidikan

Mengundurkan diri untuk melanjutkan pendidikan atau pelatihan adalah alasan yang profesional. Jelaskan bahwa pendidikan tambahan akan membantumu mencapai tujuan jangka panjang.

5. Masalah Kesehatan

Jika kamu menghadapi masalah kesehatan yang membutuhkan perhatian penuh, resign bisa menjadi solusi. Namun, kamu tidak perlu menjelaskan detailnya jika merasa itu terlalu pribadi.

6. Perubahan Rencana Hidup

Rencana hidup, seperti menikah, memiliki anak, atau merawat anggota keluarga, seringkali mempengaruhi keputusan resign. Jelaskan bahwa ini adalah keputusan pribadi yang sudah dipertimbangkan dengan matang.

7. Tidak Sesuai dengan Tujuan karir

 

Kamu bisa menyatakan bahwa pekerjaan saat ini tidak sepenuhnya sejalan dengan tujuan karir jangka panjangmu. Jelaskan bahwa kamu ingin fokus pada industri atau bidang yang lebih relevan dengan minat dan keahlianmu.

Baca juga: Mau Mulai Investasi? Baca 9 Rekomendasi Buku Warren Buffett

8. Kurangnya Peluang Berkembang

Jika perusahaan saat ini tidak memberikan peluang pertumbuhan atau promosi yang jelas, ini bisa menjadi alasan resign. Sampaikan dengan cara positif bahwa kamu mencari organisasi dengan lebih banyak ruang untuk berkembang.

9. Tawaran Gaji yang Lebih Baik

Meskipun alasan ini cukup umum, pastikan kamu menyampaikannya dengan sopan. Sebutkan bahwa tawaran baru memberikan kompensasi yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan tanggung jawab pekerjaan.

10. Lingkungan Kerja yang Tidak Mendukung

Jika lingkungan kerja terlalu menekan atau tidak mendukung produktivitas, ini bisa menjadi alasan. Namun, hindari kritik langsung terhadap perusahaan atau rekan kerja saat menyampaikan hal ini.

11. Ingin Berwirausaha

Jika kamu ingin memulai bisnis sendiri, ini adalah alasan yang baik. Jelaskan bahwa kamu ingin mengejar impian pribadi dan berterima kasih atas pengalaman kerja yang telah membantumu mempersiapkan diri.

12. Proyek atau Peran Sudah Selesai

Jika kamu bekerja berdasarkan proyek atau kontrak, resign setelah menyelesaikan tugas adalah hal yang wajar. Jelaskan bahwa kamu merasa sudah mencapai kontribusi maksimal di posisi ini.

13. Ketidakcocokan dengan Budaya Perusahaan

Jika budaya kerja perusahaan tidak sesuai dengan nilai atau prinsip pribadimu, ini bisa menjadi alasan resign. Sampaikan dengan cara yang netral tanpa menyalahkan perusahaan.

14. Fokus pada Keluarga atau Komitmen Lain

Terkadang, alasan resign berhubungan dengan komitmen keluarga yang membutuhkan perhatian lebih. Alasan ini valid dan sering dimengerti oleh perusahaan.

Perlu dicatat, saat memberikan alasan resign, pastikan kamu menyampaikannya dengan sopan dan fokus pada hal-hal positif. Hindari menyampaikan kritik tajam terhadap perusahaan atau rekan kerja.

Pada dasarnya, resign merupakan keputusan besar yang akan berpengaruh pada keuangan. Tips klasiknya, pastikan kamu resign saat sudah punya backup atau pekerjaan baru.  

Selain backup pekerjaan, kamu juga perlu keuangan yang sehat saat menjalani masa resign. Saat inilah dana darurat akan berperan. 

Untuk itu, penting bagi kamu yang masih memiliki pekerjaan untuk menyiapkan dana darurat dan perencanaan keuangan yang matang. Tujuannya, jika terpaksa harus resign sebelum punya pekerjaan baru, kamu memiliki bantalan finansial yang memadai. 

Sebagai langkah awal, kamu bisa mengecek kondisi finansialmu saat ini melalui Financial Fitness Check Up.

Financial Fitness Check Up bisa membantumu memeriksa kondisi keuangan hanya dalam waktu 3 menit. Lalu, kamu juga bisa membahas hasil Financial Fitness Check Up kamu dengan Nyala Trainer di Konsultasi 1 on 1. Kamu juga bisa tahu bagaimana strategi yang tepat untuk keuangan kamu

Banyak manfaatnya, bukan? Yuk, atur keuanganmu dengan Ruang meNYALA sekarang guna mencapai #FinanciallyFit!

Baca juga: 10 Cara Mengelola Keuangan dengan Baik agar Finansial Sehat


undefined Komentar

Max. 0/120 karakter

Konten Lainnya